24

21.4K 2K 21
                                    

2 hari kemudian...

Hari ini keberangkatan Clovis dan keluarganya ke hutan Syx tempat pesta perburuan di gelar, Everette sekarang sudah berada di halaman depan sambil menunggu Keluarganya.

"Hoam..."

Everette menguap karena semalam dia begadang membuat sapu tangan, meskipun sapu tangan nya agak aneh tapi masih tetap bagus kata si Garbella.

"Tuan putri mengantuk ya?" Tanya Garbella.

"Tidak, Garbella. Iya-iya lah aku mengantuk." Ucap Everette.

"Mana mereka lama lagi,kan aku sudah tidak sabar bertemu dengan masa depan ku." Lanjutnya.

"Ooo iya apakah sir Anthony juga ikut?"

"Saya tidak tahu,tuan putri." Ucap Garbella.

"Seharusnya kamu bertanya kepadanya." Ucap Everette.

"Saya malu,tuan putri." Ucap Garbella.

"Kau harus seperti ku,urat malu ku sudah putus demi mendapatkan hati om Duke." Ucap Everette.

"Tampaknya kalian berdua begitu asyik berbincang-bincang ya." Ucap Barbara menghampiri Everette dan Garbella.

Tidak lupa di belakang Barbara sudah ada Clovis dan ke tiga pangeran, mereka berlima baru saja selesai sarapan pagi.

"Everette,kamu akan satu kereta dengan ibu Barbara mu." Ucap Clovis.

"Maaf ayah,aku menolaknya. Aku ingin di kereta sendiri bukannya aku tidak mau satu kereta dengan ibu Barbara,ku harap kalian mengerti." Ucap Everette.

"Ibu mengerti kok sayang." Ucap Barbara sambil tersenyum lembut.

"Sekarang waktunya kita berangkat." Ucap Clovis.

Everette masuk ke dalam kereta kuda yang berada di belakang kereta kuda milik permaisuri Barbara, Garbella pun menyusul Everette dari belakang. Barbara masuk ke dalam keretanya lalu di susul Jasmine(pelayan pribadi sang permaisuri) dari belakang, sedangkan Clovis dan ke tiga pangeran naik keatas kuda.

"Anthony, tolong jaga istana selama kami pergi ke pesta perburuan." Ucap Clovis menatap kearah sir Anthony.

"Baik, Yang Mulia Kaisar." Ucap sir Anthony.

Clovis dan keluarganya meninggalkan tempat itu, sedangkan sir Anthony dan para pelayan istana menatap kearah kepergian Kaisar dan keluarganya.

Selama dalam perjalanan menuju ke hutan Syx, Everette menyandarkan kepalanya di jendela kereta nya sambil menatap pemandangan di luar sana.

"Tuan putri,kenapa tidak tidur sebentar?" Ucap Garbella.

"Aku sudah tidak mengantuk lagi, Garbella. Mungkin ini efek ku ingin bertemu dengan om Duke, astaga aku sudah tidak sabar bertemu dengannya." Ucap Everette.

"Tapi sepertinya kantuk ku mulai datang lagi,Aku ingin tidur sebentar.kalau kita sudah tiba. Jangan lupa bangunkan aku ya, Garbella." Lanjutnya.

"Baik, tuan putri." Ucap Garbella.

Everette menyandarkan kepalanya di samping jendela kereta kudanya,gadis itu pun tertidur pulas bahkan angin sepoi-sepoi menerpanya.

Di dunia alam bawah sadar...

Everette terbangun di sebuah tempat yang begitu gelap tapi ada kunang-kunang yang menerangkan tempat itu.

"Di mana aku?" Ucap Everette.

"Akhirnya kita bisa bertemu,anakku." Ucap wanita cantik muncul di hadapan Everette.

"Ibu." Ucap Everette.

"Iya,aku ibu mu. Aku ratu Aveline ibu kandung mu, Everette. Kamu tidak mau memeluk ibu mu ini?" Ucap Aveline sambil merentangkan kedua tangannya.

Grep

Everette memeluk ibunya karena dia sangat merindukan sosok wanita cantik di hadapannya ini, setelah itu Everette melepaskan pelukannya dengan ibunya.

"Kamu sekarang sudah tumbuh besar ya? bahkan wajahmu sangat cantik sekali,mata biru mu sama persis seperti bola mata ayah mu itu. Bagaimana kabar ayah mu dan ibu Barbara mu?" Ucap Aveline lembut.

"Ayah dan ibu Barbara sehat kok,ibu." Ucap Everette.

"Apakah mereka membesarkan mu dengan baik?" Tanya Aveline.

"Tidak juga kok,ibu. Mereka peduli baru-baru ini." Ucap Everette.

"Maafkan,ibu. Andai saja ibu waktu itu pergi dari sana,ibu sangat sedih melihat mu di perlakukan seperti itu." Ucap Aveline.

"Everette,ada yang ingin ibu katakan kepada mu. Ini soal kelahiran mu dan kematian ibu." Lanjutnya.

"Katakan saja,ibu. Aku akan setia mendengarnya." Ucap Everette.

"Ada sosok iblis yang tidur di dalam diri mu,iblis itu adalah satu-satunya penguasa di bangsa iblis. Bahkan dia satu-satunya iblis yang di takuti semua orang,ada darah iblis yang mengalir di dalam diri mu. hanya Keluarga ibu saja yang tahu karena nenek moyang kita dulu adalah seorang iblis." Ucap Aveline.

"Apakah paman dan sepupu ku juga memiliki darah iblis juga,ibu?" Tanya Everette.

"Tidak,hanya kamu saja yang memiliki nya. Tidak semua keturunan keluarga Envuella memiliki darah iblis,ini hanya terjadi setiap 100 tahun sekali. Dan kamu lah yang terpilih karena malam itu ada gerhana bulan total." Ucap Aveline.

"Terus kenapa ibu tahu kalau di dalam diri ku ada iblis yang sedang tertidur?" Tanya Everette pemasaran.

"Saintess Emma yang mengatakan itu sendiri kepada ibu,dia mengatakan kalau ibu tetap mempertahankan mu maka nyawa ibu akan melayang saat melahirkan mu. Tapi ibu tetap mempertahankan mu,saat ibu melahirkan mu. Gerhana bulan total terjadi pada malam itu dan ibu melahirkan mu dalam keadaan sehat,ibu senang melihat mu menangis pertama kali dan melihat wajahmu yang begitu cantik. Namun sayangnya ibu harus meninggalkan diri mu karena ibu pendarahan setelah melahirkan mu." Ucap Aveline sendu.

"Bukannya kata ibu hanya keluarga kita yang tahu kalau aku memiliki sosok iblis,tapi kenapa ibu menyebutkan nama saintess Emma?" Ucap Everette.

"Saintess Emma adalah satu-satunya sahabat baik ibu, Everette." Ucap Aveline.

"Ooo jadi seperti itu." Ucap Everette.

'seperti apa ya sosok iblis ku?' batin Everette.

"Everette,apakah kamu sudah memiliki tunangan?" Tanya Aveline.

"Belum,ibu. Tapi sekarang aku sedang berusaha mengejar cinta om Duke Harold." Ucap Everette.

"Kamu menyukai Duke Harold?" Tanya Aveline terkejut.

"Iya,ibu." Ucap Everette.

"Semoga kamu berhasil membuat Duke Harold jatuh cinta kepada mu,ibu akan mendoakan mu dari sini. Semoga kamu hidup bahagia." Ucap Aveline.

"Terima kasih ya,ibu. Aku menyayangimu." Ucap Everette.

"Everette,sudah saatnya kamu bangun dari tidur mu. Ibu akan selalu di samping mu." Ucap Aveline sambil tersenyum lembut.

"Tapi aku masih ingin bersama ibu." Ucap Everette.

"Kapan-kapan kita bertemu lagi,sudah saatnya kamu kembali." Ucap Aveline.

"Baik,ibu." Ucap Everette.

Everette menghilang seketika dari tempat itu sedangkan Aveline tersenyum sendu melihat anaknya sudah menghilang dari tempat ini.

"Dewi Athena, tolong lindungi anakku Everette. Dia anak satu-satunya yang ku punya dan dia anak perempuan ku satu-satunya, jauhkanlah dia dari segala marabahaya. Semoga dia bisa mengendalikan iblis yang ada di dalamnya." Gumam Aveline.

TBC ...

MENGEJAR CINTA OM DUKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang