-Feeling (Mix)-

614 57 2
                                    

Tubuhku terkulai lemas di atas Kasur,demam datang dan membuatku sesekali menggigil. Phi Yok mengurusku dengan telaten, bahkan menyuapiku dengan bubur. Sejenak, aku merindukan perhatian ibuku ketika aku masih kecil. Dimana ia akan lembut mengelus-elus kepalaku, dan mencium keningku ketika aku mulai rewel. Tidak banyak ingatan yang tersisa tentang ibuku, semua lenyap sejak ia meninggalkanku dan ayah demi lelaki lain. Di depan mataku, ia memeluk lelaki lain selain ayah, dan pergi tanpa kembali. Saat itu, aku masih di taman kanak-kanak, aku sama sekali tidak mengerti mengapa aku ditinggalkan disana, bayangan ibu yang bahagia meninggalkan anaknya membuatku benar-benar sakit hati.

"Aku merindukan ibuku, Phi... tapi aku juga membencinya, " rengekku dalam demam tinggi.

"Oi, jika kau merasa sakit, jangan memikirkan hal – hal yang berat, istirahatlah.. " ucap Phi yok menenangkan,

Terdengar suara dering telpon yang berkali – kali masuk, dan seakan mengganggu pikiran Phi yok. Beberapa kali aku mendengar suara pintu terbuka dan tertutup dalam kurun waktu berdekatan, hingga akhirnya aku benar-benar jatuh dalam lelapnya tidur.

Dalam mimpiku, aku merasa seluruh tubuhku habis tercambuk. Tubuhku sebagai mix, benar-benar babak belur dikerumuni oleh banyak wanita yang pernah berhubungan denganku. Beberapa diantara mereka menggendong anak yang sudah menjadi tengkorak, dan diantaranya membawa tengkorak manusia. Aku merasa mimpi ini semakin nyata, saat merasakan perutku begitu sakit, seperti ada sesuatu yang akan keluar.

" Bagaimana rasanya menjadi seperti kami, Mix..?" teriak salah satu wanita,

" AMPUUNN... MAAFKAN AKU, "

" kemana dirimu, saat aku kritis demi cintamu.. " bentak wanita lainnya,

" Lihat anak kita, lihat bayi bayi kita Mix, mereka sudah seperti ini.. karena ayahnya" ucap wanita lainnya dengan menyodorkan tengkorak yang ia gendong

Aku berteriak sekuatku, hingga rasanya tenggorokanku sakit.

"Melody, sadarlah!!" suara lelaki yang akrab terus memanggilku dengan nada cemas,

Dengan cepat, aku membuka kedua mataku, pandanganku kosong mengarah ke langit-langit kamar yang putih. Seseorang memelukku dengan suara setengah bergetar, seakan takut kehilanganku. Aku menoleh pada sosok lelaki yang dengan kuat masih memelukku itu,

" Earth?" seruku dengan lemah,

"aku disini, jangan berteriak seperti tadi, itu menakutkan" katanya dengan mata yang dipenuhi dengan air mata yang siap jatuh kapan saja,

"Bagaimana kau bisa disini? Dimana Phi yok?" tanyaku heran,

" DIa ada urusan, kebetulan aku ingin menjengukmu, jadi aku menggantikannya merawatmu. Aku baru duduk disini sekitar 10 menit dan kau sudah berteriak seperti itu.." jelasnya sambil memeras kain untuk mengompresku,

Pandanganku tak henti-hentinya menatap sosok rival menyebalkanku itu, mengapa mendadak perasaanku jadi aneh. Rasanya sepertinya ada kupu-kupu yang ingin menyeruak keluar dari sela-sela rongga dadaku. Aku menyenderkan tubuhku dan menutup sebagian tubuhku dengan selimut. Dia berdiri sambil mengupas apel dan buah jeruk untukku, sembari menyiapkan air kelapa untuk meredakan panas tubuhku. Aku mengintip di bagian bawah tubuhku, dan masih aman.

Dia kembali duduk di sampingku, menyuapiku beberapa potong apel yang ia bentuk seperti kelinci.

" Sejak kapan kau bisa memotong buah dengan bentuk lucu seperti ini?" tanyaku setengah mengejek,

" Hah, kau mengejekku, aku anak seorang pemilik restaurant, hal seperti ini mudah bagiku" katanya penuh kebanggaan,

Dia menggenggam tanganku dengan lembut, sembari mengelus-elusnya dengan lembut. Tatapannya padaku seakan mengungkapkan perasaan cemas dan kesedihannya melihatku terbaring lemah di atas Kasur seperti ini. Ternyata, seperti ini caranya meluluhkan hati wanita-wanita ya...

MAGIC IN THE STORM (ohmnanon x earthmix )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang