Mix
Aku duduk di lantai kayu, bangunan tua itu. Dengan sebuah tikar panjang dan terbuat dari anyaman, kami menunggu kedatangan anak-anak. Nyonya Berth dengan tangan gemetarannya menata buku-buku usang yang sudah ketinggalan jaman. Sedikit banyak, menyeruak perasaan miris dalam diriku. Bagaimana bisa mereka belajar dengan kondisi semacam ini?
Tikar lusuh itu seakan sudah digunakan selama belasan tahun, menjadi saksi bisu seberapa kerasnya anak-anak di desa ini mencari secercah pendidikan. Aku mengambil berbagai buku yang kubawa untuk anak-anak, dan permainan untuk mereka. Sekalian aku juga membantu nyonya Bertha untuk menyiapkan berbagai alat mengajarnya. Sesekali dia tersenyum, lalu mengelus rambut panjangku yang kuikat. Aku menatapnya dengan tatapan heran, namun kubiarkan saja, apapun yang dia lakukan.
Tak berapa lama, segerombolan anak-anak datang dengan tawa bahagia mereka. Beberapa dari mereka membawa keranjang yang biasanya mereka pakai untuk mencari rumput. Sekitar 4 anak laki-laki datang dengan baju seadanya, lalu disusul dengan 3 orang anak yang sedikit lebih tua. Mereka duduk dengan rapi di hadapan kami, sembari membuka buku tulis mereka. Selang beberapa menit, datang 5 orang anak perempuan, dengan membawa bayi dan balita digendongan mereka.
Aku menyambut kedatangan anak-anak itu dengan hangat, dan penasaran bertanya dengan ramah kepada kelima anak perempuan itu.
"Ah, apakah kalian membawa adik kalian?" tanyaku dengan senyuman ramah sembari bermain dengan bayi yang mereka gendong tersebut
"Bukan kak, ini anak saya, kami membawa anak-anak kami... " jawab polos salah satu anak perempuan itu,
"Anak? Tunggu, berapa usia kalian?" tanyaku lagi, dengan nada setengah terkejut
"Emm,kalau aku tahun ini 14 tahun. Kalau Prita,12 tahun. Umur kami hampir sama semua kak"
Aku menoleh kea rah gadis berambut panjang yang mengantarku dan menemaniku sedari tadi. Seakan tersengat, ia memahami makna dari pandanganku.
"ah, di desa ini, anak perempuan akan dinikahkan sejak berusia 10 tahun. Karena lelaki di desa ini tidak banyak, jadi beberapa diantaranya menjadi istri kedua ketiga bahkan keempat dan kelima. "terangnya padaku dengan berbisik,
Aku ingin menyangkal hal tidak berperikemanusiaan itu, tapi aku tidak mungkin melakukannya di depan anak-anak ini. Walau bagaimanapun, ini adalah tradisi dan budaya yang sudah dilakukan sejak lama, siapa diriku mencoba untuk menghalangi cara hidup mereka. Aku mencoba mengatur pemikiran dan hatiku, lebih tenang dan mengendalikan moodku kembali.
"Baik anak-anak, perkenalkan aku adalah Melody.. panggil saja aku Kak Melody. Disini aku akan mengajari kalian banyak hal, bersama nyonya Berth" sapaku kepada anak-anak, yang disambut dengan riang.
" Sekarang, bagaimana kalau kalian memperkenalkan diri kalian, kakak ingin mengenal kalian lebih dekat"
Mereka saling menatap satu sama lain, dengan wajah malu-malunya. Aku mendorong mereka untuk berani berbicara dengan lantang dan memperkenalkan diri mereka masing-masing. Untungnya anak-anak sangat bersemangat dan menerimaku dengan hangat.
Setelah perkenalan, aku mengajak mereka untuk melakukan beberapa game dengan media yang sudah kubuat untuk mereka. Hanya permainan sederhana, namun menyenangkan. Mereka kuajari berhitung lewat permainan, dan itu berhasil membuat mereka bersemangat. Nyonya Berth juga beberapa kali membantu dalam membuat memeriahkan permainan, membuat anak-anak menjadi semakin antusias. Meskipun, sesekali permainan terdistract karena beberapa bayi yang menangis rewel, namun permainan kembali dapat dilakukan dengan baik.
"Kak Melody,apakah di tempat kakak, anak-anak seumuran kami sudah punya berapa kambing?" Tanya salah satu anak yang berkepala botak,
"Ah, ada beberapa yang sudah memiliki kambing, tapi lebih banyak yang tidak memiliki kambing. "
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGIC IN THE STORM (ohmnanon x earthmix )
FanfictionDua Playboy kelas berat tiba-tiba berubah menjadi perempuan karena sebuah kutukan? Nanon dan Mix, Dua mahasiswa yang terkenal tampan namun playboy mendapat karma dari dosa mereka karena menyakiti hati wanita. pertemuan mereka dengan sosok nenek mist...