Nanoon
Langit di tempat ini begitu cerah, udara yang berhembus begitu sejuk, sejauh mataku hanya sapaan alam yang indah terhampar. Mix berjalan dalam diamnya, sementara Ohm dan Earth terus berbincang dengan ibu yang membawa kami menuju rumah sementara kami. Sesampainya kami disana, kami terhenti dan menatap terkejut. Mungkin ini kali pertama, kami menemukan rumah semacam ini.
"Kalian pasti kaget, ini rumah kosong di desa kami" ujar bibi itu,
"Ini rumah yang berbeda seperti rumah – rumah penduduk lainnya, "kataku heran,
"Yah, ini satu-satunya rumah peninggalan dari si tuan asing itu, ini dulunya rumah pelayan setia si tuan asing..."
" Ah, begitu.. " jawab canggung Mix, yang terlihat tidak tenang
"Di dalam ada 2 kamar besar yang bisa kalian pakai, ah, sebaiknya kalian tidak ke lantai atas... karena tangganya sudah rapuh, takutnya rubuh. Dapur berada di bagian belakang, di dalam rumah ini juga masih ada perapian.. kalian bisa pakai itu" ungkapnya dengan ramah,
Kami berempat hanya mengangguk, lalu bergegas masuk ke dalam rumah. Bibi itu hanya mengantar kami hingga di depan rumah, lalu meninggalkan kami setelah melihat kami masuk. Akhirnya, aku bisa melepas rasa lelahku. Mix langsung memasukkan barang-barang pribadi kami ke salah satu kamar, sedangkan Ohm dan Earth yang memeriksa seisi rumah. Aku hanya duduk di kursi kayu tua di ruang tengah, dengan hanya menatap kosong pada suasana rumah tua itu. tak berapa lama, Mix keluar dari kamar dan duduk di sebelahku.
"Ada apa?" tanyanya lembut,
"Tidak ada, aku hanya merasa tempat ini begitu Unik dan indah"
"Maksudnya?"
"Kau ingat cerita pak kepala desa, dan semua bangunan, reruntuhan yang kita temui... semua seakan menyimpan sesuatu.."
"Kau tahu? Aku merasa, sejak kedatangan kita, aku merasa seperti dipantau.. " ucap Mix dengan pelan,
"Kau merasakan hal itu? aku tidak merasakan apa –apa.."
" Entahlah, seakan ada sesuatu di desa ini.. "
Setelah aku berfikir sejenak, yah.. aku dapat merasakan apa yang dirasakan Mix. Namun kubuyarkan segala pemikiran rancu itu, dan mencoba menenangkan Mix. Ohm dan Earthpun ikut duduk bersama kami, setelah berkeliling memeriksa seisi rumah dan sekitarnya.
" Jasmine, Melody, kamar mandi dan toiletnya ada di pinggir sungai. Ada sekat dari anyaman bamboo, jika kalian ingin mandi, lebih baik jangan sendirian.. kalian bisa bergantian" terang Ohm,
" Tunggu, Sungai?" tanyaku, kaget
"Yah, di belakang rumah ini ada sungai kecil, airnya sangat jernih. Arusnya tidak deras, jadi aman." Jawab Earth, dengan menyilangkan tangannya yang kekar.
" Begini saja, besok akan kami buatkan penerangan untuk kalian di bilik itu, dan kami akan bantu buat atapnya.. " kata Ohm dengan semangat, sembari menatapku untuk menyamankan hatiku
"Baiklah, agar cepat, kami juga akan membantu.. " sahutku dengan senyuman,
Earth menyeret tempat duduknya mendekati Mix, dan menatap Mix dengan penuh godaan. Mix melirik lelaki itu dengan tatapan seakan kesal, namun dengan wajah imut.
"Siapa yang akan masak malam ini?" tanyaku lagi,
" Kita nanti malamkan disuruh kumpul di rumah pak kades, jadi sepertinya kita akan makan disana.. "
"Ah iya, kalau gitu kita harus segera bersih-bersih dan beristirahat.. " ajak Mix,
"Kau benar, kalau gitu kami mandi duluan, awas kalau kalian ngintip.." godaku pada mereka berdua,
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGIC IN THE STORM (ohmnanon x earthmix )
FanfictionDua Playboy kelas berat tiba-tiba berubah menjadi perempuan karena sebuah kutukan? Nanon dan Mix, Dua mahasiswa yang terkenal tampan namun playboy mendapat karma dari dosa mereka karena menyakiti hati wanita. pertemuan mereka dengan sosok nenek mist...