Identitas baru

758 60 0
                                    

Hiruk pikuk jalanan sudah semakin ramai dengan kendaraan, kami bertiga masih terjebak diantara kemacetan. Phi Yok dengan asyiknya memeriksa kantong belanjaan kami, sedangkan aku hanya menggerutu diantara keramaian kendaraan. Malam akan segera datang, dan Mix mulai menyetel lagu – lagu mellow favoritnya. Phi Yok yang baru selesai memeriksa kantong belanjaan kami, sekarang merasa benar-benar bosan.

" Kira-kira kapan kemacetan ini akan berakhir?" Tanya nya dengan memasang wajah jengkelnya

"pantas macet, kan ini bersamaan dengan waktunya orang pulang kerja dan anak-anak pulang dari sekolah atau les" jawabku sekenanya,

"Kenapa kalian bisa sesantai itu?" protes Phi Yok dengan menyilangkan tangannya,

" Mau bagaimana lagi, kami sudah terbiasa. Asrama kami kan ada di lingkarang pusat kemacetan, " Jawab Mix dengan nada mencoba sabar,

Untungnya, tanda-tanda kemacetan mulai terurai sudah terlihat. Kembali mobil kami berjalan, meskipun pelan tapi setidaknya berjalan dengan lancar. Setelah melewati arah putar balik, dan melewati kawasan perkantoran, kami mulai memasuki wilayah kampus kami. Aku dan Mix tinggal di salah satu asrama Pria di wilayah kampus kami, yang setiap kamar bisa diisi satu hingga 3 orang. Mix adalah anak tunggal yang terbiasa sendiri, sehingga sejak tahun pertama dia sudah mengambil kamar sendiri. Sedangkan aku harus berbagi dengan mahasiswa lainnya, dan untungnya dia sudah pindah 1 bulan yang lalu.

Namun sialnya, saat kami berada di parkiran asrama, aku tidak sengaja berpapasan dengan mantan teman sekamarku. Namanya adalah Ohm, dia mahasiswa fakultas ilmu Politik dan Hukum. Dia adalah definisi anak dengan kehidupan 100 persen sempurna. Aku tidak pernah iri dengannya, karena bagiku dia hanya memiliki keberuntungan yang lebih banyak dariku, tapi dari dulu dia selalu memperlakukan terlalu baik.

Ohm sempat berhenti sejenak ketika kami saling berpapasan di parkiran, seakan ia mengenaliku.

" Permisi, maaf jika aku mengganggu, apakah kau saudara perempuannya Nanon?"

Aku berhenti dan menoleh kea rah Ohm yang tersenyum ramah kea rah kami. Phi Yu hanya tersenyum kebingungan, bahkan kami belum mempersiapkan jawaban untuk pertanyaan semacam ini.

" Iya, lebih tepatnya aku adik sepupunya.. " jawabku mengarang,

" ah, kalian sangat mirip," ujarnya seakan masih meragukan jawabanku,

"lalu kenapa kalian ke asrama pria? Bukankah ada larangan untuk mahasiswi perempuan di sini,"

" ah, benar, Kami kebetulan hanya ingin membawa beberapa barang belanjaan kak Mix dan kak Nanon ke kamarnya, setelah itu kami akan pulang.." jawab Mix cepat,

Mix menyenggol lenganku, menandakan bahwa ia juga merasa kebingungan untuk menjawab pertanyaan Ohm.

" Kebetulan, aku juga akan ke kamar Nanon, dulu aku teman sekamarnya, ada barang yang harus kuambil, bagaimana kalau kutemani saja?" ajaknya pada kami, sambil mencoba membawakan beberapa kantong belanjaan kami

" Boleh, ide bagus" Phi yok menjawab dengan cepat, tanpa berdiskusi dengan kami.

Akhirnya Ohm ikut bersama kami, dan naik ke lantai kamarku. Ah, dia pasti sudah di depan kamarku tapi karena aku tidak ada, dia jadi kembali. Ohm punya wajah yang manis, dengan tubuh yang atletis,berbeda denganku yang tidak suka nge-gym. Selama di dalam lift, Phi yok berkali-kali menelan ludah setiap kali ia berada di dekat Ohm.

Setelah keluar dari lift, kami berjalan sejenak melewati lorong menuju unit kamarku, yang berada di sisi kanan. Aku langsung mengeluarkan kunci kamarku, dan memasukkannya ke dalam lubang kunci seperti biasanya. Ohm menatapku lekat, seakan masih menaruh curiga padaku.

MAGIC IN THE STORM (ohmnanon x earthmix )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang