Mix
Setelah menyelesaikan urusan terkait kejadian tadi, aku bergegas menyusul Ohm ke ruang kesehatan. Tentunya, Earth juga menemaniku dengan tetap setia membawakan semua barang-barangku dan nanoon tanpa kuminta. Beberapa kali ia menatapku, seakan ada banyak pertanyaan yang ingin ia lontarkan, tapi ia terlalu takut menyinggung perasaanku.
" Kau ingin bertanya apa? " tanyaku dengan nada judes,
" Kau boleh menjawab atau tidak, tapi aku hanya penasaran, apakah ini bukan pertama kalinya Jasmine seperti ini? Bagaimana dengan keluarganya? " rentetan pertanyaan Earth kepadaku,
" Iya, ini bukan pertama kalinya, dan jika kau bertanya soal keluarganya, aku juga tidak tahu banyak. Pastinya, itu tidak sebaik hubungan keluargamu.. " jawabku, setengah menyindir
Dia hanya menghela nafasnya dalam, seakan ia tahu benar kalau ia salah bertanya padaku. Jujur saja, aku juga kesal jika ditanya tentang seperti apa keluargaku, seberantakan apa rumahku, dan sedingin apa hubunganku dengan ayahku. Lebih kesal lagi, jika ada orang yang dengan bahagianya memamerkan kebahagiaannya, di depan ketidakbahagiaanku. Nyatanya, aku dan nanoon, sama – sama egois dalam hal ini.
" Jika kau ragu untuk pulang ke rumahmu, kau boleh menjadikanku rumahmu...meskipun itu hanya persinggahan... tidak apa, kau dan mix, aku sudah berkali-kali mengatakan ini.. tapi kalian punya tempat special bagiku, " katanya dengan tiba-tiba, membuatku berhenti dan terdiam sejenak.
" Apa kau sedang bercanda?" tanyaku dengan nada tidak percaya, dan meremehkan
"Setelah mendengar soal Jasmine, sejujurnya aku takut, takut jika suatu hari kau mungkin melakukan hal yang serupa, bahkan lebih.. apa kau kira aku tidak pernah melihat, bagaimana kesamaan dirimu dan Mix? Mata kalian menceritakan semuanya.. " ungkapnya sembari menatap mataku dalam,
" Kau tidak tahu apa apa tentangku, "
" kalau begitu, bolehkah aku mengenal dirimu.. agar aku tahu dirimu, lebih dalam dari hari ini" ujarnya dengan senyuman,
Selama ini, tidak ada yang benar-benar tulus seperti kata-kata Earth. Apakah itu tulus? Atau hanya gombalannya? Aku mengabaikan kata-kata earth, dan kembali berjalan seakan tidak mendengar apapun. Earth hanya tersenyum getir dan mengikutiku dari belakang, seperti seekor anjing.
Sesampainya di depan ruang kesehatan, aku melihat ibu dosen dan kedua anaknya keluar dari ruangan dengan tergesa-gesa. Aku sempat ingin menyapanya, tapi waktunya kurang tepat. Pada akhirnya aku hanya melihat mereka bertiga berjalan menjauh dari ruang kesehatan. Dengan cepat, aku masuk ke dalam ruangan dan bertemu dengan Ohm yang berdiri menunggu Nanoon yang masih tidak sadarkan diri.
"Bagaimana kondisinya?" tanyaku sembari mendekati tubuh Nanoon,
" Dia masih belum sadarkan diri, tadi dia sempat panick attack," jawabnya dengan nada lemas,
" Jangan terlalu khawatir, dia pernah lebih parah sebelumnya."
Selang beberapa menit, seorang perawat datang dan menyuruh Ohm dan Earth untuk keluar dari ruangan, karena ia akan mengganti pakaian Nanoon. Aku juga ikut membantu perawat itu, sekalian mengganti pembalut Nanoon. Eih.. sejak kapan aku sama sekali tidak jijik dengan darah orang lain? Mungkin karena situasi seperti ini membuatku tidak memikirkan hal itu.
" Kau temannya ya?" Tanya perawat itu,
" Iya, mohon bantuannya untuk teman saya.. "
" Kalian harus saling menjaga ya, saya pernah punya teman yang memiliki depresi, saya terlalu cuek dan menganggap dia baik-baik saja, sampai akhirnya saya kehilangan dia selamanya.." kata perawat itu, sembari mengganti pakaian Nanoon
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGIC IN THE STORM (ohmnanon x earthmix )
FanfictionDua Playboy kelas berat tiba-tiba berubah menjadi perempuan karena sebuah kutukan? Nanon dan Mix, Dua mahasiswa yang terkenal tampan namun playboy mendapat karma dari dosa mereka karena menyakiti hati wanita. pertemuan mereka dengan sosok nenek mist...