-Tirai masa lampau-

487 59 0
                                    

Nanoon

Keraguan menyeruak dalam hatiku, ketika aku berdiri di depan sosok Phi Yok yang memasang wajah kesal dan marah kepadaku. Aku hanya menunduk lesu, dengan sesekali melirik Phi yok yang masih menyilangkan kedua tangannya di atas perutnya.

" Kau tahu seberapa besar masalah yang sudah kau buat, Nanoon!!" bentaknya yang membuatku kaget,

"Phi Yok, phi.. Nanoon baru keluar dari ruang kesehatan, dia masih belum pulih. Jangan marahi dia, ya..ya.. " bujuk Mix dengan memegang lengan Phi Yok yang sekaku kayu.

" Kalau kau buat masalah, lakukan sendiri. Jangan libatkan aku, ataupun Mix.. aku sudah membantumu semaksimal mungkin. Kau tahu, betapa keras Ohm berusaha agar kau tidak dikeluarkan, sementara kau tahu betapa sulitnya kami untuk bisa memasukkanmu ke kampus. OUhhh... kau benar-benar membuatku pusing.. " Phi yok memarahiku habis-habisan.

" Phi.. Maafkan aku" jawabku lemah dengan suara bergetar

Tanpa kusadari, air mataku mengalir dengan derasnya. Aku berlutut di kaki Phi Yok dan Mix, meminta pengampunan. Walau bagaimanapun, aku menyadari kesalahanku dan betapa lemah posisiku saat ini. Siapa yang mengenal Nanoon selain mereka, nanoon kini sudah semakin memudar keberadaannya, dan berganti menjadi jasmine. Hanya mereka, Phi Yok, Mix dan Ohm yang tahu tentang diriku. Siapa aku saat ini? Aku bukan siapa-siapa, bahkan ayah bajingankupun tak akan mengenali anak haramnya ini.

Mix memegang tubuhku yang masih bersimpuh di kaki Phi yok, dengan berderai air mata.

"biarkan dia Mix, biarkan dia berkaca tentang masalah ini." Perintah phi Yok dengan ketusnya.

Selama aku mengenal Phi Yok, ini kali pertama aku melihat kemarahannya. Aku tahu seberapa parah masalah yang kubuat kemarin, tapi itu diluar kendaliku. Aku juga membenci semua pikiran-pikiran iblis yang muncul di otakku karena masa laluku. Mix memelukku yang masih terduduk di lantai, sementara Phi Yok berjalan menjauh dari tubuhku dengan langkah kaki penuh kemarahan.

"Mix, aku benar-benar minta maaf, aku..kau tau benar tentang masalah ini sejak lama.. " kataku dengan suara lemah,

"Aku akan mencoba menjelaskan semuanya ke Phi Yok dan Ohm, asalkan kamu janji satu hal" ungkapnya sembari menatap mataku lekat,

" apa?"

" ceritakan semuanya, tentang penyebab dari perilakumu itu? jika kau terus menutupinya, aku bahkan ohmpun tidak bisa melakukan apa-apa"

" penyebabnya.. " kataku ragu, dengan nada bergetar yang masih tersisa

Mix hanya menghela nafas panjang dan membantuku berdiri, lalu masuk ke dalam ruang tengah apartement. Meskipun marah, Phi Yok tetap menyiapkan makanan untukku. Aku menatapnya dengan tatapan penuh rasa bersalah. Bagaimana aku akan menjelaskan tentang kisahku dimasa lalu, kisah menyedihkan dan rasa dendamku kepada ibuku.

Aku duduk di depan meja makan, menggenggam sendok dengan ragu, dan sesekali masih menatap Phi Yok yang memasang wajah kesalnya.

" Aku benar-benar menyesal, semua perilakuku itu, karena rasa benci dan traumaku yang kudapat sejak aku masih kecil" kataku lemah,

" Kita semua tahu, kau membenci perempuan terutama ibumu, tapi kenapa? Kenapa?" desak Phi Yok, yang langsung ditenangkan oleh Mix.

" Karena, karena keberadaanku adalah kesalahan dan aib bagi ibu dan juga ayahku. Aku tidak mau anak-anak itu merasakan rasa sakit yang sama seperti yang kurasakan"

"Maksudmu?" Tanya Mix yang mulai penasaran,

"Ibuku menyiksaku sejak kecil, bahkan sejak aku baru dilahirkan. Aku lahir ketika ibuku masih berusia 17 tahun sedangkan ayahku masih kuliah, ayahku yang seorang putra calon politisi saat itu menentang dan meninggalkan ibuku sendirian. Ibuku melampiaskan semuanya padaku, tentang mimpinya sebagai pramugari yang harus musnah,atau tentang dia yang berharap menjadi istri dari seorang konglomerat namun tak terjadi"

MAGIC IN THE STORM (ohmnanon x earthmix )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang