-Season II : Kenyataan (2)-

179 14 0
                                    

Nanoon

***

Aku menunggu kedatangan Mix di appartemen, sendirian, aku tidak mungkin terus-terusan menumpang di unit orang lain. Ah, aku sudah menenangkan diri, seharian aku membalas pesan dari managerku. Aku memutuskan untuk mengundurkan diri menjadi model, aku tidak ingin bertemu dengan Ohm sementara waktu. Aku bahkan mematikan telponku dan hanya duduk di depan meja sambil melamun. Aku memegang sisa uang yang kudapat kemarin. Ah, rasanya perut dan bagian bawahku masih terasa nyeri sesekali. Apakah ini yang dirasakan oleh perempuan yang kuperkosa dulu? Mereka merasakan sakit yang luar biasa seperti ini?

Waktu menunjukan pukul 12 malam lebih, tapi mix tidak kunjung datang. Apakah pekerjaan sebagai waitress seberat itu? beberapa kali aku hanya melamun, sambil melihat amplop dan hp ku yang tergeletak di atas meja. Aku tidak tahu harus melakukan apa, rasanya seperti perasaanku dan diriku terpecah menjadi keeping-keping kecil. Rasanya benar-benar sakit!

Tak berapa lama, Mix datang dengan membawa makanan di tangannya. Aku dapat mendengar suara earth di depan pintu, sebelum mix masuk ke dalam kamar. Aku melihatnya dengan tatapan kosong.

"Nanoon? Kenapa kau belum tidur, oh kebetulan, aku belikan makanan di jalan tadi" kata mix lembut

"kau belum menjelaskan semuanya " ucapku datar,

"kau sudah tenang?"

"he.em" jawabku singkat,

Mix segera duduk di sebelahku, dengan menggenggam tanganku. Sesekali ia menggigit bibirnya seakan masih ragu untuk menceritakan semuanya. Lalu ia mengambil nafas panjang dan mulai menceritakannya dengan runtut. Ia mulai menceritakan tentang apa yang ia lihat di jepang.

"kamu masih ingatkah, ketika kita di jepang, kita sempat pesta dan mabuk-mabukan di penginapan. Saat itu, aku masuk ke kamar duluan karena sudah tidak tahan. Ternyata aku salah kamar, aku tidak sengaja masuk ke dalam kamarmu dan Ohm. Aku tidur di balik tirai bamboo. Samar – samar aku mendengar seseorang masuk, sepertinya itu dirimu dan Ohm. Tak berapa lama, aku mendengar suara desahan yang lumayan keras. Aku membuka mataku, penasaran, lalu aku mengintip dari balik tirai bamboo, dan aku melihat dengan jelas kau diperkosa oleh Ohm. Aku ketahuan saat itu, mata kami saling bertemu. " jelasnya dengan tenang,

"lalu bagaimana selanjutnya... "

" besoknya, aku bertemu secara rahasia dengan Ohm, aku jelas memarahinya bahkan mengancamnya untuk memberitahukan apa yang ia lakukan padamu. Sialnya, dia malah mengancamku kembali. Kau ingat ketika malam-malam kau datang padaku, dan mengatakan kalau kau baru saja membunuh seorang wanita asing ? "

"aku tidak ingat.."

"Jelas, karena kau sedang kambuh saat itu.. " ungkap Mix seakan sudah tahu,

"aku membantumu untuk menyembunyikan mayat wanita itu, dan ketika kita menyembunyikannya, Ohm melihat semuanya dan merekam kita saat mengubur tubuh wanita itu. dia mengancamku dengan bukti-bukti itu. bukan hanya itu, ia juga sudah menyelidiki tentang semua kejahatanku dan masalah-masalah yang sudah kulakukan sejak lama" lanjutnya dengan wajah menahan kesal,

" dia melakukan itu semua.. " kataku seperti tidak percaya,

"aku tidak punya pilihan selain menyembunyikan semuanya, karena yang kupertaruhkan adalah nama baik kakak dan ayahku. Aku masih memiliki keluarga yang harus kujaga. Sejujurnya, aku juga terpaksa terlihat akrab dan menerima kehadiran Ohm di depanmu, agar rahasiaku aman. Tidak, agar kita berdua aman." Ceritanya dengan serius,

"ternyata sudah selama itu dia mempersiapkan ini semua.. "

"dia hanya mencoba untuk menarik hatimu, apalagi sekarang kau perempuan, ini menjadi kesempatan baginya untuk benar-benar mendapatkan dirimu" jelasnya lagi.

Sejenak aku kembali ke masa – masa awal ketika pertama kali aku bertemu ohm sebagai jasmine. Saat itu, dia adalah orang yang dengan cepat langsung mengetahui siapa aku tanpa aku memberitahunya. Saat itu, aku hanya yakin bahwa dia memang ingin menolongku. Tapi aku ingat, dia tersenyum saat itu. apakah dia senang dengan kutukanku ini? apakah dia hanya berpura-pura membantuku?

"sudah, kamu pasti lapar. Ini aku belikan makanan, kamu makan ya.. " ajaknya sembari mengambilkan piring untukku,

"Mix, apa kau anak bungsu ?" Tanyaku memastkan,

"iya, aku anak bungsu, aku hanya punya kakak laki-laki"

"Kau yakin kau tidak punya adik perempuan"

" iya, kenapa?"

"tidak, aku hanya penasaran"

Kenapa aku menanyakannya? Sudah jelas-jelas mix tidak tahu kalau dia punya adik tiri. Bagaimana reaksinya kalau dia tahu?

****

Keesokan harinya,

Seseorang mengetuk pintu kamarku dengan keras. Aku takut saat itu, takut jika itu Ohm. Tapi kuberanikan diriku untuk membuka pintu itu, setidaknya kalau memang itu Ohm, aku masih bisa berteriak agar security appartemen bisa mengusirnya. Sejenak aku membeku di depan pintu, aku masih ragu, tapi ketukan di pintu masih belum berhenti. Aku menguatkan hatiku dan membuka pintu itu.

"Halo, apakah ini appartemen jasmine?" Tanya seorang pemuda yang kukenal,

"iya,"

"Apa kau melihat kakakku? Nanoon, ini fotonya" katanya seraya menyodorkan sebuah foto,

"Tidak,"

"Jika kakak bertemu dengan kakakku itu, tolong segera hubungi saya. Saya sangat merindukannya" katanya dengan suara terengah-engah, seakan habis berlari.

Aku melihatnya kakinya yang terluka, sepertinya dia habis jatuh. Kenapa kau begitu mengkhawatirkan kakakmu ini? bukankah kau sama dengan ibumu? Kau membenciku kan?

Aku mengajaknya masuk untuk membersihkan lukanya, dan dengan polosnya dia ikut masuk bersamaku.

"oh, saya lupa memperkenalkan diri. Nama saya Star" katanya dengan polos, aku hanya mendengarkan nya dalam diam.

"aku dengar kakak dekat dengan kakakku, makanya saya kesini untuk mencari kakakku. Aku sudah tidak tahu lagi, aku harus kemana untuk mencarinya" ungkapnya dengan suara sedih,

"bagaimana kalau kakakmu sebenarnya sudah mati? Apa kau akan mencarinya ke liang lahat?" godaku pada anak lelaki itu,

"mati? Dimana makamnya, aku ingin berdoa untuknya. Tidak, aku akan membuatkan persembahan untuknya. Bisa kakak katakan dimana itu.. " ucapnya dengan panic,

"bodoh, dia masih hidup. Itu hanya pengandaian"

Sejak dulu aku selalu mengabaikannya, karena dia sudah memiliki segalanya yang tidak kupunya. Sialan, kenapa aku harus terjebak dengannya sekarang. Aku membersihkan lukanya dan mengobatinya.

"kenapa kau bisa terluka"

"aku kabur dari rumah, aku tidak mau tinggal dengan orang tuaku lagi. Mereka jahat"

"lalu kau mau tinggal dimana?"

"aku akan tinggal dengan seorang kakek, dia teman baikku. Dia juga yang bilang kalau kau kenal kakaku" jawabnya dengan polos,

"siapa dia?"

"emmm.. prof. Mac"

Dari mana dia mengenal prof mac? Wah, dunia benar-benar kecil.

**** 

MAGIC IN THE STORM (ohmnanon x earthmix )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang