-You are my moon-

405 37 4
                                    

Mix

Satu jam sebelumnya...

Earth terus berjalan mengejarku, dengan terus memberiku seribu alasan untuk meredamkan amarahku. Sementara aku sama sekali tidak ingin mendengar kata-kata sampah itu, hatiku sangat sakit dengan yang dikatakan Earth. Dia memarahiku tanpa mendengar alasanku, tentunya aku juga tidak bisa mengatakan yang sebenarnya dan itu membuatku semakin kesal.

"Melody... "teriak Earth jengkel,

"biarkan aku sendiri,"

Sesekali aku berjalan dengan menghentak-hentakkan kakiku seperti anak kecil yang merajuk. Ini merupakan kebiasaanku sejak kecil, jika kesal dengan sesuatu.

Aku terus berjalan denga terus beradu argument dengan Earth, hingga aku tidak melihat jalan di depanku. Aisshh... tiba-tiba saja aku menabrak seseorang, dan dengan cepat dia memegang tubuhku agar tidak terjatuh.

"Hei, hati-hati.. " bentaknya kearahku,

"Maafkan aku, aku sedang terburu-buru"

Lelaki paruh baya tersebut melihat kearahku, lalu dengan lancang dia memegang wajahku mendekat menatap kea rah wajahnya. Lelak itu terlihat menjijikan, seperti lelaki dengan otak mesum dan gairah tiada akhir. Dia melihatku dengan seksama, mulai dari wajahku hingga berakhir di dadaku.

"Sepertinya kau datang untuk menggodaku,"

"Tidak, tolong jangan lancang" bentakku sembari melepas genggaman tangannya, dan menutup dadaku yang tidak memakai Bra.

Dengan cepat,wajah lelaki itu dihantam oleh Earth dengan bogem mentahnya. Terlalu kuat, aku sampai tersentak dari tempatku berdiri sebelumnya. Earth datang dengan amarah yang memuncak. Aku menatapnya dengan rasa takut, dan mencoba melerai pertengkaran itu.

"Jangan coba-coba melecehkan kekasihku..." bentak Earth,

"Oh, ajari kekasihmu itu, untuk jangan menggoda dengan wajah dan tubuhnya yang sexy dan montok itu..."

"Beraninya kau.. " bentak earth semakin meninggi,

Mendengar kata-kata lelaki itu membuatku merasa jijik dengan diriku sendiri, perasaan macam apa ini? apakah ini yang dirasakan wanita yang sering kurendahkan? Sejenak, tubuhku gemetaran dengan bagaimana lelaki itu menatap tubuhku. Aku benar-benar takut.

"Tolong berhenti menatapku seperti itu,.." kataku dengan nada gemetar karena takut,

Earth yang melihatku gemetaran, semakin ingin memukul lelaki paruh baya itu.

"Kalian tahu siapa aku? Aku adalah orang paling berpengaruh di desa ini.. " katanya dengan angkuh,

"kau bukan berasal dari desa ini.. darimana kau?" Tanya Earth keras,

"Kalian akan segera tahu, yang jelas, aku akan mendapatkan wanitamu.. dia akan jadi istriku" ancamnya dengan tegas,

Lelaki itu pergi begitu saja, dengan sesekali memberi tatapan tajam pada Earth. Aku memegang lengan earth dengan kencang, dengan sesekali menariknya untuk menghentikannya agar tidak bertarung dengan lelaki itu.

"Sudah kubilang, jangan membuatku khawatir... " teriak Earth memarahiku,

Aku hanya bisa diam, aku tidak sanggup berkata apa-apa. Nafasku terasa tersendat dan berhenti di tenggorokan. Tanpa sadar, air mataku mengalir sembari memegang tubuhku sendiri. Earth sadar akan kondisiku, dan mulai merendahkan suaranya.

"Kau kenapa? Kau baik-baik saja?" tanyanya khawatir,

Aku sama sekali tidak menjawab pertanyaan itu, dan langsung berjalan ke arah rumah. Earth tidak mencoba untuk memaksaku, tapi pada akhirnya dia tetap memarahiku sepanjang jalan.

MAGIC IN THE STORM (ohmnanon x earthmix )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang