-Nafsu (2)-

620 48 3
                                    

Nanoon

Setelah kejadian kemarin, rasanya kepalaku menjadi jauh lebih berat. Bagaimana tidak, Prof. Mac dan Ohm menyuntikku dengan obat penenang dan membuatku tertidur cukup lama. Setelah bangun, aku hanya duduk dipinggir Kasur sambil melihat ke cermin di depan Kasur, aku hanya melihat sosok diriku yang taka da bedanya dengan singa. Rambut panjangku acak-acakan, dan wajahku seperti selimut yang habis dicuci.

Aku menggoyangkan tubuh Mix, yang masih lelap dalam tidurnya. Tidak ada waktu, Ohm sudah mengirimku pesan untuk segera bersiap. Hari ini, rencananya aku dan Ohm akan pergi untuk menyelidiki kepala desa dan si brengsek kemarin.

"Aku siap-siap dulu" jawabku singkat melalui Vn,

Segera aku berdiri, mengambil handuk dan peralatan mandiku. Saat aku keluar kamar, aku melihat Ohm yang sudah siap dengan kaos oblongnya.

"mau kutemani? Takutnya ada yang mendekat saat kamu mandi" kata Ohm,

"bukannya itu dirimu.. " godaku,

" Jangan memancingku"

Akhirnya aku berjalan berdua bersama ohm menuju tempat pemandian, dia sesekali menahan tawa setiap kali melihat ke arahku.

"ada apa sih..?" tanyaku judes,

"Rambutmu, kok kayak habis tersengat listrik, bahkan aku bisa melihat jejak di pinggir mulutmu.. "

" heh, sialan.. " bentakku malu,

Aku langsung berlari masuk ke dalam bilik tempat mandi, lalu menutup pintu itu dengan rapat. Sementara Ohm hanya berdiri sambil melihat lingkungan sekitar. Hampir 10 menit berlalu, dan aku selesai mandi.

"Dulu kamu mandinya cepet, sekarang jadi lama ya.. "

"kau tidak lihat rambutku sepanjang ini, dan lihat kulitku.. hmmm... lebih mulus kan..aku harus menjaganya.. " kataku pamer,

Ohm hanyatertawa terbahak-bahak mendengarku, dan tiba-tiba memelukku dengan erat. Beberapa kali dia mengendus harum tubuhku, dan menggosok-gosokan wajahnya di pundakku. Dia terlihat begitu manja, dan mencari perhatianku seperti seekor anak kucing.

Kami berjalan menuju rumah, dan masuk melalui pintu belakang seperti biasanya. Seperti biasa, aku masuk ke dalam kamar dan masih menemukan sosok Mix yang tertidur.

"Hei, bangun.. sampai jam berapa kamu mau tidur?" bentakku sambil menyeret selimut mix,

"EHhhhmmmm..." rengeknya sembari menendang-nendang ke arahku, sialan Mix.

**

Setelah selesai bersiap-siap, aku dan Ohm berangkat menuju lokasi pengintaian. Aku memakai baju serba hitam,begitu juga Ohm. Kami mengintai rumah kepala desa sejak pagi, namun rumah itu seakan sepi tanpa penghuni. Ohm yang bersembunyi disampingku terus menatap lekat suasana di sekitar rumah.

"Apa kau yakin dia ada di rumah?" tanyaku sembari berbisik,

"aku yakin, dia seharusnya janjian dengan si brengsek itu hari ini.. "

Aku kembali menunggu di balik tembok reruntuhan di depan rumah kepala desa, tidak jauh, namun cukup untuk mengintai setiap gerak gerik penghuni rumah. Sesekali aku membenarkan rambutku yang panjang, dan akhirnya kukuncir, agar tidak menghalangi.

Sekitar 30 menit kemudian, anak laki-laki kepala desa keluar dari rumah dengan gaya noraknya. Dia keluar bersama seorang wanita, yang jauh lebih muda. Sejujurnya, aku belum pernah melihat gadis itu.

"Siapa gadis itu?"

" Itu adiknya, anak bungsu kepala desa. Dia menikah dengan bos si brengsek itu" jawab ohm dengan kesal,

MAGIC IN THE STORM (ohmnanon x earthmix )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang