-Topeng bisu-

516 56 2
                                    

Nanoon

Sesampainya di Kampus, aku merasa masih begitu lapar. Sial, aku hanya membawa uang pas-pasan. Langkah kakiku terasa begitu berat, hingga sebuah tangan menepuk pundakku dengan lembut. Tangan pria yang kekar, dan seakan familiar denganku. Ohm, tersenyum menatap wajahku yang membuat degub jantungku tak menentu.

" Kenapa berjalan dengan malas seperti itu? gak niat kuliah?" ejeknya

" kamu sendiri ngapain disini? Ini bukan fakultasmu.. "

"Maaf pagi ini aku tidak bisa menjemputmu, aku ada urusan.. " ujarnya dengan memegang tanganku,

"kamu kan gak ada kewajiban untuk mengantar atau menjemputku, aku juga punya mobil kok.. " jawabku dengan judes,

Dia hanya tersenyum mendengar jawabanku, seakan dia benar-benar mabuk olehku. Rasanya masih aneh melihat hubunganku dengan Ohm yang dulu, menjadi ambigu seperti saat ini. Teman? Tapi dia memiliki perasaan denganku, dan akupun merasa ada yang aneh dengan hatiku. Dulu, rasanya tidak seperti ini, bahkan ketika aku mandi bersama dengannya sekalipun, aku tak pernah secanggung saat ini.

"Mau ke kantin?" ajaknya

" traktir aku"

Ohm hanya mengangguk dan memegang tanganku, lalu membawaku ke kantin.

Selama di Kantin, aku memesan semua makanan yang ingin kumakan. Bahkan makanan yang belum pernah aku makan sekalipun, aku memesannya.

"kau belum sarapan? Kenapa sebanyak ini.. "

"Kenapa? Aku sedang haid, jadi hormonku sedang tidak baik, aku jadi sangat lapar" jawabku sekenanya,

" Pantas, "

Dia memberikan makanan yang ia pesan padaku juga, aku tidak perduli bagaimana ia melihatku. Aku benar-benar fokus dengan semua makanan yang kupesan. Beberapa kali rambutku menghalangiku, hingga membuatku kesusahan makan. Tiba-tiba saja, Ohm berdiri dan berjalan mendekatiku untuk meraih rambutku, lalu mengikatnya dengan pita yang ia bawa.

" Sejak kapan kau membawa pita rambut?" tanyaku penasaran,

" Ini sebenarnya bukan pita rambut, ini pita kado yang terbawa olehku. Aku mendapatkannya karena dirumahku sedang ada acara," jawabnya dengan suara lembut,

" Kau...kau benar-benar ya.. " kataku dengan senyum tipis mengembang

Kembali aku melanjutkan makan, dan menghabiskan setiap makanan di depanku.

Setelah selesai makan, Ohm mengantarkanku ke kelas dan mengatakan hal-hal yang menggelikan di telingaku.

" Sampai bertemu nanti .. " bisiknya nakal

Karena perbuatan Ohm, para gadis di kelasku menjadi gila dan berteriak ke arahku. Mereka langsung menyeretku dan mendudukanku sembari menginterogasiku.

" Kau pacaran dengan Ohm? Jasmine.. " seorang gadis berkacamata mendesakku dengan semangat,

" Sebagai ketua kelas, kuakui, kau luar biasa.. menaklukan 2 lelaki hebat" ujar Mint, dengan nada datar penuh kedewasaan

"bagaimana dengan Yovie, dia beberapa kali berkunjung kesini menanyakan tentangmu.. "

" Aku sama sekali tidak memiliki hubungan apapun dengan Yovie, kami bahkan baru sekali bertemu.. " jawabku heran,

Sayangnya, antusias mereka mendengarkan ceritaku terhenti karena dosen sudah masuk ke dalam kelas, dan memecah keramaian. Dia masuk bersama dengan dua anak kecil yang mengikutinya, ia sempat meminta ijin kepada kami untuk mengajar dengan kedua anak yang dibawanya, dan hal itu disetujui teman sekelas. Tapi, jelas bukan pilihan yang tepat, karena anak-anak akan tetap membawa keributan kemanapun mereka berada.

MAGIC IN THE STORM (ohmnanon x earthmix )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang