--SPECIAL CHAPTER- Love Story : Prof.Mac and Nicholas (2)

378 27 0
                                    

***

Mix

Aku masih tertegun mendengar cerita prof Mac tentang sosok Nicholas, dan dirinya. Bagaimana mereka menahan pandangan orang lain terhadap mereka dan hubungan yang masih samar-samar diantara mereka. Jika dipikir-pikir, ini memang tidak adil bagi mereka, jika itu terjadi sekarang pasti tidak akan menjadi buah bibir. Aku kembali menuang air ke dalam gelas Prof Mac, dan mempersilahkannya untuk minum sejenak.

Jelas, aku bisa melihat air mata yang coba ia tahan agak tidak keluar di hadapanku. Sesekali aku mencoba tidak memperhatikan mata berkaca yang ia perlihatkan, mungkin aku terlalu jahat mengorek kenangan – kenangan tentang Nicholas. Professor Mac terus melanjutkan ceritanya, dengan sesekali senyum tersungging dari wajahnya.

****

Desa acima da nuvem menjadi pilihan tepat Professor Mac untuk membawa Nicholas bersamanya. Pemuda itu terlihat bahagia, karena dapat bebas bergandengan tangan tanpa mengundang kecurigaan para volunteer lainnya. kemesraan itu tepat berlindung dibalik kondisi kesehatan Nicholas dan jalanan terjal menuju desa.

Rombongan disambut meriah oleh para warga desa dan pemuka desa. Kepala desa juga ikut dalam penyambutan, dengan gaya khasnya ia berpelukan dengan professor Mac.Begitupun ketika Nicholas masuk ke dalam rumah warga, ia dianggap sebagai anak sendiri oleh salah satu warga.

"Berapa lama rencananya kalian akan disini?"Tanya kepala desa,

"Tidak lama, hanya sekitar 2 minggu" jawab singkat prof mac,

Kepala desa menggangguk paham, lalu mempersilahkan semua peserta rombongan penelitian untuk beristirahat. Akhirnya semua rombongan beristirahat, dan bersiap untuk penelitian untuk keesokan harinya.

****

Selama disana, Professor selalu bersama dengan Nicholas untuk mengambil sample data. Penelitian terkait rahasia panjang umur dan sehat ala penduduk desa acima da nuvem. Penelitian yang terkesan sederhana,namun menguak banyak hal yang membuat Nicholas akhirnya dapat merefleksikan dirinya sendiri. selama wawancara, ia selalu memandang hangat Professor yang setia merawat dan melindungi Nicholas. Waktu berganti, setiap sample penelitian dari mahasiswa Pertanian dan perhutanan, mahasiswa gizi dan mahasiswa kesehatan dan kesejahteraan masyarakat sudah mulai terkumpul. Nicholas yang bertugas sebagai asisten pribadi professor, dengan cekatan mengumpulkan dan menganilsis setiap data yang dikumpulkan terkait penelitian professor.

"Ternyata bahagia itu sederhana, ya.. " gumam Nicholas sembari menyeleksi data,

"Bahagia adalah tujuan dari hidup yang susah susah gampang"

"Kenapa seperti itu?"

"bahkan cinta yang diagungkan karena dapat membawa bahagia,nyatanya juga menyisakan luka dan lara. Tidak semua orang bahagia, karena cinta."

"lalu bagaimana Professor, dengan mendiang istrimu?" goda Nicholas,

"dia bukan cinta sejatiku, dia sahabat hidupku. Jika kukatakan, cintaku baru hadir di masa senjaku, apa kau percaya?" tantang Professor dengan tatapan mata serius,

Tanpa disadari, bibir mereka saling menyentuh dan berubah menjadi ciuman panas. Sebelum pada akhirnya, Nicholas menyadari apa yang dilakukan dan segera memisahkan diri dari ciuman itu. Professor Mac tersadar, dan langsung meminta maaf pada Nicholas. Ia takut, jika Nicholas malah berubah jijik dengannya, apalagi dengan perbedaan umur mereka saat ini.

"Apakah anda mencintai saya?" Tanya Nicholas serius,

"Jika saya katakan, bahwa benar, apakah kamu akan tetap berada disisiku?" Tanya Professor hati-hati,

MAGIC IN THE STORM (ohmnanon x earthmix )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang