Nanoon
***
Sekitar seminggu kemudian, aku dan Mix memutuskan untuk pindah apartemen. Beberapa kali Ohm datang ke apartemen, dia seakan tengah menerorku. Kami sudah mengajukan laporan ke keamanan, tapi ternyata pemilik gedung mengenal Ohm dengan baik, dan itu membuat kami semakin terpojok. Pada akhirnya kami memilih untuk pindah dari apartemen itu, dan dengan berat hati keluar dari kampus. Uang yang seharusnya untuk kuliah, kami gunakan untuk menyewa apartemen. Kami juga dibantu sekali lagi oleh Phi Yok.
"aku benar-benar tidak menyangka kalau Ohm bisa setega itu, sampai kapan dia akan terus mengejarmu.." gerutu phi yok sembari membantu menata perabotan kami di apartemen yang baru.
"aku juga tidak tahu phi.. " jawabku singkat,
Sementara Mix, sejak kemarin terus – terusan mual tanpa henti. Ia terlihat tersiksa, ketika kusuruh ke dokter, dia pasti akan mengelak. Sama seperti sebelumnya, selama bersih-bersih, ia juga sibuk keluar masuk kamar mandi.
"ayo ke rumah sakit, nanti kalau tambah parah gimana?" desakku,
"Ini Cuma maag kok, mungkin tubuhku belum terbiasa dengan pekerjaan malam" elaknya,
"eh, jangan disepelekan loh.. "
Lagi-lagi mix mengabaikan kata-kata kami, dan berlalu begitu saja. aku membiarkannya, mungkin saja itu memang maag.
***
Siang hari, aku keluar untuk mencari pekerjaan. Aku berjalan-jalan di sepanjang pertokoan di daerah sekitar apartemenku, mungkin ada toko yang butuh tenaga untuk membantu mereka. Namun sepanjang jalan, aku tidak menemukan apapun. Aku mengambil iklan lowongan yang tertempel di dinding pengumuman, tapi tidak satupun yang sesuai denganku. Aku menghela nafas, lalu kembali berjalan menyusuri tempat itu. untungnya, aku melihat sebuah poster lowongan yang baru saja ditempel di depan toko bunga. Segera aku berlari dan mengetuk pintu toko tersebut. sang pemilik yang belum jauh masuk, langsung menoleh ke arahku dan tersenyum.
"Kau mau bekerja?" tanyanya ramah,
"iya bi, " jawabku dengan semangat,
"kamu sangat muda, apa kamu tidak kuliah.. "
"aku tidak kuliah.. "
"sayang sekali.. yasudah, mulai hari ini, bisa bekerja kan?" Tawarnya,
"tentu"
Akhirnya aku mendapat pekerjaan. Aku begitu senang, aku mendapatkan pekerjaan dengan usahaku sendiri. sudah sejak seminggu ini, aku mencari berbagai lowongan, tapi semua mengutamakan lulusan sarjana dan lelaki. Bibi pemilik toko bunga itu sangat baik, dia mengajariku merangkai bunga dengan sabar. Dia juga memberikan beberapa pelajaran tentang melayani pelanggan.
Beberapa pelanggan mulai berdatangan, aku mencoba melayani mereka dengan sebaik mungkin. Dari menjadi pelayan, aku menjadi lebih memahami sedikit demi sedikit bagaimana manusia dan perangainya. Sungguh, ini hal baru bagiku. Apalagi, ilmu yang kupelajar sebagai mahasiswa akuntansi dan mahasiswa bisnis sangat berguna di sini.
***
MIX
Setelah kepindahan ku, Earth jadi jarang menjemputku atau mengantarkanku pulang. Ini semua karena kedatangan gadis yang malam itu menegurku, mereka bilang dia adalah putri dari sahabat ayah earth. Namun, dalam perhatianku earth jauh lebih dekat dengan gadis itu, bahkan beberapa kali ia mengabaikanku. Earth beralasan, karena mereka adalah sahabat sejak kecil. Bukankah kami sudah pacaran sekarang? Apa dia tidak memperkenalkanku sebagai pacarnya, dan merahasiakanku?
Hari ini, aku berangkat ke restaurant sendirian. Rasanya tubuhku lemas, kepalaku juga pusing dan mual yang tanpa henti sejak kemarin. Aku sudah meminum obat, tapi rasanya masih belum berkurang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGIC IN THE STORM (ohmnanon x earthmix )
FanfictionDua Playboy kelas berat tiba-tiba berubah menjadi perempuan karena sebuah kutukan? Nanon dan Mix, Dua mahasiswa yang terkenal tampan namun playboy mendapat karma dari dosa mereka karena menyakiti hati wanita. pertemuan mereka dengan sosok nenek mist...