Kugenggam beberapa lembar kertas berisi dokumen kepindahanku dan Mix. Dengan nama baru, kami memulai memasuki gedung kampus kami yang dulu. Seharusnya kami masuk di tahun kedua, tapi kami terpaksa harus turun menjadi mahasiswa tahun pertama. Bisa dikatakan aku sedikit lebih beruntung daripada Mix, aku masih bisa masuk sebagai mahasiswa fakultas Ekonomi. Sedangkan Mix harus masuk kedalam fakultas ilmu pendidikan, yang memang didominasi mahasiswa perempuan.
"Jadi kita akan beda fakultas ya?" gerutu Mix dengan wajah cemberut,
" Kita tidak punya pilihan, masih untung kita bisa masuk karena bantuan Ohm, "
"Fakultas ilmu pendidikan, itu sangat jauh dari fakultas ekonomi dan tempatnya sangat dengan Fakultas ilmu politik," lanjut Mix, masih dengan wajahnya yang seakan merajuk
"memang kenapa dengan fakultas ilmu politik?"
" Itu fakultasnya Earth, ah... rivalku, bagaimana kalau dia tahu aku adalah mix?"
"tidak mungkin, meskipun wajah kita tidak banyak berubah, tapi lihat tubuh kita? Orang gila mana yang akan tetap kekeh jika kita lelaki" sahutku dengan tersenyum menenangkan Mix,
Kami berjalan masuk ke dalam gedung rektorat, dan langsung menemui salah satu staff kampus. Dengan sigap, ia mempersilahkanku dan mix untuk langsung menuju fakultas masing-masing bersama dosen. Akhirnya, aku dan Mix berpisah dan mengikuti dosen menuju ke gedung masing – masing.
Kini, aku harus terbiasa dengan nama Jasmine sedangkan Mix menjadi Melody. Entah siapa yang memberi nama ini, tapi bagiku nama ini benar-benar menggelikan. Jasmine artinya bunga melati, sementara diriku lebih mirip seperti bunga mawar hitam.
" Perkenalkan namaku, Jasmine, mulai hari ini aku adalah mahasiswa fakultas Ekonomi jurusan akuntansi " kataku menyapa semua teman sekelasku, mereka menatapku dengan lekat, seakan terpesona dengan wajahku.
Aku duduk di kursi belakang, berdampingan dengan 2 lelaki yang sebenarnya tidak asing di Fakultas Ekonomi. Berbeda denganku, mereka adalah berandalan yang suka menggoda wanita dan berkelahi dengan semua orang.
" Namaku Jake," sambil menyodorkan tangannya, untuk salaman
"Salam kenal" jawabku dingin,
"Aku Prom, apakah kau sendirian? Tidak punya pacarkan?" Tanya lelaki dengan rambut norak berwarna blonde,
"Aku tidak tertarik," jawabku malas,
Mereka mulai diam karena dosen sudah memulai pembelajaran. Selama pembelajaran berlangsung, aku sama sekali tidak memahami materi yang diberikan. Kenapa diantara semua jurusan di Fakultas Ekonomi, aku harus berada di jurusan Akuntansi. Meskipun aku mahasiswa Fakultas Ekonomi, yang tidak asing dengan perhitungan keuangan, tapi tidak seruwett ini...
"sepertinya kehidupan perkuliahanku tidak semulus dulu, aku kangen jurusan Ekonomi dan bisnis Globalku" gumamku pelan,
Setelah jam mata kuliah pertama selesai, otakku rasanya mau meledak. Jake dan Prom tersenyum geli melihatku yang langsung lemas di atas meja, tepat setelah dosen keluar dari kelas. mereka seakan memahami benar, bagaimana posisiku saat ini.
" Hahaha, tenang – tenang dek, Kami juga dulu begitu, makanya tidak lulus di mata kuliah ini.." katanya santai dengan cengengesan.
Ah, aku lupa kalau dua berandalan ini sebenarnya adalah teman seangkatanku, kenapa aku tidak heran mereka terperangkap di sini?
Dengan dingin, aku berdiri tanpa membalas candaan menggelikan mereka. Aku berjalan keluar menuju kantin, dan sepanjang lorong menuju kantin, semua tatapan teman seangkatanku bahkan kakak angkatanku yang kukenal tertuju padaku. Mendadak seluruh bulu kuduk ku merinding, ditatap puluhan lelaki mesum di sepanjang lorong.
"Lihat itu, dia cantik sekali kan?"
" Wah, lihat, dia manis sekali..."
"Siapa namanya? Anak jurusan mana? Ayo kenalan dengannnya.."
Suara-suara itu terdengar oleh telingaku, dan membuatku ingin melempar wajah mereka dengan buku yang ada ditanganku. Dengan cepat, aku mengambil ponselku dari dalam tas, dan menelpon Mix yang mungkin sudah selesai kelas.
" Heh, Mix.. eh.. Melody, kau sudah selesai kelas? kau dimana?"teriakku bertanya pada mix,
"Aku di kelas, banyak wanita yang mau dekat denganku, wow... kata mereka aku menarik, hehehe...bayangkan, aku sekelas perempuan semua. " jelasnya excited,
" Hah, perempuan semua? Wah... "
" mau ketemu ya?"
"iya, aku rishi disini, banyak kakak angkatan dan teman angkatan kita menatapku aneh, " gerutuku,
" Okelah, ayo ketemuan di café dekat Fakultas Olahraga, lebih dekat.." ajaknya,
Aku mengiyakan, dan bergegas menuju café. Aku mengurungkan niatku untuk ke kantin, yang dulunya menjadi tempat favoritku. Aku memutar haluanku menuju café, untuk betemu dengan Mix. Lokasi café itu tepat berada di tengah-tengah kawasan kampus, sekitar 10 menit dari fakultas Ekonomi. Tapi jika memakai transportasi antar fakultas,hanya memakan waktu tidak sampai 5 menit. Jadi aku memilih untuk menunggu di halte depan fakultas, bersama dengan beberapa mahasiswa yang menunggu lainnya.
Selama menunggu di depan halte, seseorang datang menemuiku dengan diam-diam.
" Kenapa? Ada yang bisa kubantu?" tanyaku judes,
"Ah, maaf.. apakah kau adiknya Nanoon?" tanyanya dengan ragu
"Bukan!!" tegasku, sambil memalingkan wajahku
" Ah begitu, wajah kalian familiar."
Setelah mendengar jawabanku, dia kembali menjauh dengan lemas. Aku hanya melirik sosok lelaki muda itu, sepertinya aku tidak mengenalnya. Bagaimana dia kenal denganku?
Tak berapa lama, transportasi antar fakultas tiba dengan segala keriuhannya. Aku bisa membayangkan betapa sempitnya, di dalam. Tapi pada akhirnya, aku tetap masuk ke dalam mobil itu. aku duduk berdempetan dengan beberapa mahasiswa yang tak kukenal dari berbagai fakultas.
"hai" sapa lelaki di depanku, ah ternyata itu Ohm.
"Ohm, kau mau kemana?" tanyaku dengan senyuman tipis,
" Hah, aku sedikit kaget dengan senyummu, ehmm... aku mau ke café "
"sama, bagaimana kalau kita kesana bersama" ajakku, agar aku tidak sendirian
Mendadak, aku merasa pahaku serasa dielus dengan lembut dan nakal. Tapi aku tidak bisa bergerak karena terlalu sempit. Ohm, yang melihat orang disampingku mengelus pahaku di balik rok hitamku, dengan cepat langsung memegang tangan lelaki mesum itu.
"Tolong jaga sikap anda!!" tegurnya, dengan keras
Aku hanya melihat mereka, dengan tatapan dingin. Bukannya aku tidak merasa rishi, hanya saja aku tidak peduli saja. Tapi dari dulu, ohm memang orang baik dan selalu perhatian dengan semua orang.
"tutup rokmu lagi, Jasmine." Perintahnya padaku, yang langsung dengan sigap kuturuti.
Rasanya aneh melihat ohm marah, apalagi untuk melindungiku. Hal itu jadi mengingatkanku pada masa-masa ketika kami masih tinggal di kamar yang sama, aku yang kadang ceroboh selalu membuat Ohm memperhatikan setiap tingkahku. Ternyata, dari dulu sikapnya memang semanis ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGIC IN THE STORM (ohmnanon x earthmix )
FanfictionDua Playboy kelas berat tiba-tiba berubah menjadi perempuan karena sebuah kutukan? Nanon dan Mix, Dua mahasiswa yang terkenal tampan namun playboy mendapat karma dari dosa mereka karena menyakiti hati wanita. pertemuan mereka dengan sosok nenek mist...