-Langit-

376 41 5
                                    

Nanoon

Hawa panas membuatku terbangun dari tidurku, dan mendapati aku sendirian di gubuk tua itu. Mix yang sebelumnya sepertinya duduk sambil bermain dengan ranting pohon, tiba –tiba lenyap begitu saja. dengan kesadaran yang belum pulih benar, aku berjalan ke pinggir sungai untuk membasuh wajahku. Terik matahari jarang terasa di tempat ini, tapi kali ini entah mengapa sangat menyengat.

Selesai membasuh wajah, aku berdiri dan membalikkan tubuhku untuk kembali ke gubuk tua itu. namun aku dikagetkan dengan sosok wanita tua yang membawa bejana dan rantai di tangannya. Dia berdiri di depan mataku, hanya berjarak beberapa meter dari tubuhku. Senyumnya terlihat jelas mengerikan.

"Bagaimana rasanya ?" tanyanya dengan suara khas nenek,

"tolong Maafkan aku dan Mix, kami akan berubah menjadi baik.. "

"belum saatnya, kalian belum membayar semuanya " lalu nenek itu berjalan mendekatiku sembari meregangkan rantai ditangannya.

Seakan membeku, aku tak sanggup menggerakan tubuhku bahkan seincipun. Sementara nenek itu semakin dekat ke arahku. Dengan sekuat tenaga, nenek itu mencambuk tubuhku dengan rantai yang ia bawa hingga membuat tubuhku lemas dan kesakitan, lalu terduduk seketika. Bukan sekali, dia mencambukku berkali-kali, hingga tidak ada suara teriakan lagi yang dapat keluar dari mulutku. Aku menangis dan mengerang sekuat tenaga, namun nenek itu sama sekali tidak menghiraukanku.

Setelah puas mencambuk tubuhku, dia menyiramku dengan air yang ada di dalam bejana emas yang dibawanya. Aku dapat melihat dengan jelas, air yang membasahi tubuhku bukan air biasa, melainkan darah segar. Dia hanya tertawa dengan kerasnya, dan terus menyiram tubuhku tanpa henti. Setelah itu, semua berubah gelap.

**

Suara ohm terdengar jelas di telingaku, dan terus berputar-putar di kepalaku. Aku membuka mataku, dan mendapati wajah khawatir Ohm sembari memelukku dengan erat.

"Ah, aku kembali lagi menjadi Jasmine ya" gumamku lemah,

"Apa yang terjadi? Kenapa kau tergeletak disini.. kenapa tubuhmu basah kuyup" Tanya Ohm bertubi-tubi,

Aku hanya terdiam dan tertegun, dipandanganku seluruh tubuhku dipenuhi dengan darah segar,bahkan aku dapat mencium bau amisnya.

"Apa kau melihat darah – darah ini?" tanyaku memastikan pada Ohm,

"Darah? Apa kau terluka, dimana? "

Ah, hanya aku ya yang bisa melihat darah ini. aku tidak menjawab dan membiarkan Ohm mengecek setiap bagian dari tubuhku. Tapi karena tidak menemukan luka apapun,dia menggendongku kembali ke gubuk tua itu. aku duduk di teras gubuk itu, sembari memeluk tubuh tegap Ohm yang hangat. Aku merasa seluruh tubuhku lemas, sakit dan seperti akan runtuh.

"Kau pucat," ujar Ohm dengan memegang wajahku,

Kembali aku hanya diam, bahkan untuk mengeluarkan suarapun aku butuh banyak tenaga.

Tak berapa lama, Mix dan Earth datang dari dalam hutan dengan wajah tak kalah kebingungan. Mix melihatku dengan tatapan bingung, begitupun denganku. Pada akhirnya kami kembali menjadi perempuan, tanpa tahu bagaimana dan kenapa perubahan ini terjadi. Tapi sejujurnya, aku sedikit merasa senang dapat kembali menjadi Nanoon meski hanya setengah hari.

Earth duduk di depanku, disusul dengan mix yang duduk disebelah Earth sembari mendekap jaket yang ia pakai dengan kuat. Ohm sepertinya sadar, jika bajuku basah sementara aku tidak memakai baju dalam, dia lalu membuka rompi yang ia pakai dan memakaikannya padaku.

"Ayo kita kembali ke rumah, mereka harus istirahat, kau juga Earth, kau masih sakit" tutur Ohm

"aku baik-baik saja, ada seseorang yang merawatku tadi pagi.. meskipun tiba-tiba dia menghilang.. "

MAGIC IN THE STORM (ohmnanon x earthmix )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang