-Menjura (2)-

481 51 4
                                    

*Dalam Bahasa Indonesia, Menjura bermakna membungkuk dengan menangkupkan kedua tangan (hormat)*

Nanoon

Dalam sepanjang perjalanan, hanya selingan suara rancu yang bergema di telingaku. Tanganku yang terantai, terbungkus hangat dengan tangan Ohm yang mendekapnya. Perjalanan panjang ini, seakan seperti hukuman lain bagiku. Bagaimana mata mereka menatap sinis dan jijik kepadaku, namun ada rasa syukurku untuk kehadiran Mix, Ohm dan Earth yang selalu mengalihkan pandanganku pada tawa mereka. Celotehan nakal dan guyonan nyeleneh mereka, setidaknya membuatku nyaman menikmati suasana asing ini.

"Apakah kau mengantuk? Kita masih jauh dari pos 1" ucap Ohm sembari mengelus rambut panjangku,

" Tidak terlalu, apa kau mengantuk?" jawabku dengan datar,

Lelaki itu hanya menggelengkan kepalanya, namun kemudian menyenderkan kepalanya di pundakku. Aku bisa mendengar nafasnya yang lembut, serta aroma parfum yang menyeruak dari tubuhnya.

Sementara di kursi lainnya, terlihat Earth yang sibuk menggoda Mix hingga membuatnya kesal. Namun, lelaki itu tetap tak henti mengejek, bermain dengan rambut dan pipi berlemak Mix.

"Ih,hentikan.. " rengek Mix,

" Lucu, benar-benar imut sekali, seperti aku punya kucing" goda Earth dengan memainkan pipi tembem Mix,

" Jangan membuatku kesal, siapa yang kucingmu?"

"Kau, kucingku" jawab Earth yang langsung membuat telinga Mix memerah.

Ah, aku bisa melihat kelakuan heboh mereka berdua, dan bukan hanya aku tentunya.

Ohm menatapku yang tersenyum tipis memandang Mix dan Earth, dan seakan ia menikmati benar wajahku. Ketika kedua mata kami bertemu, dia mencolek nakal hidungku.

"Menggemaskan" bisiknya,

Apa? Aku tidak menggemaskan!!

Sesampainya di pos 1, dimana lokasinya seperti rest area yang seadanya dengan beberapa gubuk dan rumah makan sederhana. Kami berempat turun bersama, disusul prof Mac yang berjalan bersama beberapa dosen lainnya. 2 bus besar yang membawa para mahasiswa, mulai mengeluarkan muatannya. "Akhirnya kita sampai, ini sudah pukul 12 siang" kata Mix mengeluh,

" Kita makan siang dulu di salah satu warung makan, lalu melanjutkan perjalanan" ujar Ohm

Tak berapa lama, prof Mac datang menghampiri kami yang berkumpul penuh kelelahan. Dia datang dengan santainya sembari menenteng beberapa tas.

"Tenang, biar saya yang traktir, silahkan makan sampai kenyang.. karena setelah ini perjalanan kita akan sangat panjang"

Kami berempat saling melirik dengan senyum penuh kesenangan. Ohm mengeluarkan kunci di sakunya, dan membuka gembok rantai di tanganku. Setelah mengeluarkanku dari belenggu rantai itu, dia mengelus kepalaku lagi seakan bangga.

" Kamu sudah berusaha menahan emosimu, kamu hebat. Jangan lupa minum obatmu" katanya lembut,

Semakin kesini, aku merasa Ohm seakan lupa kalau aku adalah Nanoon. Apa dia benar menganggap aku Jasmine?

Setelah makan siang besar yang diberikan prof. Mac, kami kembali menunggu di titik temu dengan mobil yang akan mengantarkan kami. Seorang pria sekitar berusia 40 tahunan melambaikan tangan dari jauh, ia berdiri di depan mobil tua berwarna silvernya. Prof Mac dengan cepat menemuinya, dan merangkulnya seakan sudah lama tak bertemu.

" Anak-anak, kenalkan ini pak Thi. Dia teman lama saya, dia akan mengantarkan kita sampai di pintu masuk wilayah desa, lalu kita bisa memesan ojek untuk masuk ke dalam area desa"

MAGIC IN THE STORM (ohmnanon x earthmix )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang