-I have liked you since first time I met you-

466 44 0
                                    

Nanoon

Hari pertama kami terjun ke dalam project desa yang sebenarnya, membawaku bertemu dan berkenalan 3 gadis muda di kantor desa. Mereka adalah Ning-ning, Lui, dan Aya.

"Kalian yang bertugas untuk administrasi dan keuangan di kantor desa?"

"Benar, karena hanya kami bertiga yang lancar membaca dan menghitung, " jawab polos ning-ning,

"Bukannya seharusnya ada pegawai negeri dari kota yang ditugaskan disini, kenapa hanya ada kalian bertiga?"

"mereka mengundurkan diri 3 tahun lalu, mereka tidak kuat tinggal disini.. " ucap ning-ning lagi dengan nada sedih,

Mataku melihat bertumpuknya berbagai dokumen yang tidak terawat dan berantakan. Mereka bahkan tidak mengerti bagaimana mengatur keuangan desa agar bisa menjadi tabungan dan mencukupi kebutuhan warga. Lagi-lagi, rendahnya pendidikan dan sulitnya akses masuk ke desa menjadi penghambat kemajuan desa, ditambah dengan sedikitnya pegawai negeri yang mau ditempatkan di tempat terpencil semacam ini.

"Baiklah, kita mulai dengan mengatur semua dokumen sesuai dengan bulan dan tahunnya, kalian siap?" ajakku sembari menggulung lengan kemejaku,

" Siap kak, " teriak mereka penuh semangat,

Debu bertaburan dimana-mana, aku bahkan menemukan beberapa dokumen berjamur dan sudah tidak dapat dilihat lagi tulisannya.

"Selama tiga tahun ini, apa kalian sudah mengisi laporan keuangan di website kementerian?" tanyaku setelah melihat sebagian besar laporan di tulis tangan dan hanya diserahkan ke kepala desa,

" kami tidak tahu caranya, selama ini, pak kepala desa yang membawa laporan – laporan kami ke kota, mungkin sudah" kata Lui dengan polosnya,

Pandanganku menyapu ruangan kecil penuh sesak itu, dan tidak ada computer yang tersedia disini. Bukan hanya itu, mereka juga tidak memperbaharui jumlah penduduk dan laporan-laporan lainnya, mereka hanya membuat ringkasan.

" Boleh aku lihat semua laporan untuk tahun ini?"

"baik, sebentar saya ambilkan" ucap Liu, lalu bergegas mengambil buku besar dan memberikannya padaku.

"hanya ini?"

"Iya" jawab kompak mereka bertiga,

Aku menghela nafas panjang, ini lebih mirip laporan arisan daripada laporan keuangan desa.

"Aku Tanya dengan serius, selama 3 tahun belakangan ini, apakah ada pemasukan atau bantuan dari kota kepada kalian"

Mereka saling berpandangan, lalu menggeleng dengan kompak. Tentu saja kalian tidak mendapatkan bantuan, laporan keuangan dan laporan yang seharusnya diurus oleh pegawai negeri atau orang yang paham tentang administrasi dan keuangan, malah dilempar ke anak-anak yang bahkan hanya bisa membaca dan menghitung dasar. Kepalaku mendadak pusing, rasanya aku ingin mengumpat, tapi ini bukan kesalahan mereka seutuhnya.

Tunggu, bukannya kepala desa disini adalah teman prof mac, dan katanya lulusan universitas yang sama dengan prof mac. Kenapa dia tidak mengurus ini? Kenapa dia tidak mengajari mereka dengan benar? Pikiranku mulai menuduh hal-hal yang jahat pada pria paruh baya itu.

"Apa kepala desa tidak mengajari kalian bagaimana caranya?"

"Tidak, dia hanya memberi kami arahan singkat, setelah itu melepas kami begitu saja.. " ucap Aya berani,

Aku diam sejenak, dan melihat mereka bertiga seakan ketakutan ketika mengatakan hal itu. ada yang tidak beres!!

"Selama seminggu kedepan, kita lembur untuk mengerjakan semua laporan, mulai dari laporan kependudukan, keuangan, hingga laporan projek-projek. Aku juga akan mengajari kalian menggunakan laptop, jadi bantu aku mengurusnya. " perintahku,

MAGIC IN THE STORM (ohmnanon x earthmix )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang