-Season II : Terbukanya tabir 2-

192 14 0
                                    

Mix

***

Earth membawaku ke taman di depan appartement, kami duduk di bangku taman berdua sembari masih berpegangan tangan. Ia hanya melihatku dan memperhatikanku, beberapa kali ia seakan ingin menanyaiku namun ia ragu. Beberapa kali ia menoleh ke arahku, lalu menunduk dengan tatapan khawatir.

" kamu pasti penasaran ya?" Tanyaku lemah, sambil melihat ke arah Earth

"Melody, jika kamu nggak mau.. "

"Apakah kamu masih mencintai Mix, seperti dulu..?" tanyaku dengan menatapnya dalam,

Earth terdiam sebentar, matanya terlihat menyembunyikan sesuatu.

"Apa kau cemburu dengan mix?"

"entahlah," katanya mengelak,

Earth mencoba menenangkanku, padahal aku Cuma ingin mengalihkan kekhawatirannya. Aku tidak mau membahas soal Ohm dan kejadian sialan tadi. Cemburu? Bukannya jadi puncak komedi, aku cemburu dengan diriku sendiri, rasanya aku sedang menumbalkan diriku yang lain.

"Jangan cemburu dengan mix, rasanya lucu, jika aku menjadikan kalian berdua kekasihku. Aku berharap kalian akan rukun" racau Earth memancing kekesalanku,

" Apaaa!!!" bentakku sembari mencubit perut Earth berkali-kali.

Earth tertawa terbahak-bahak melihat kemarahanku yang dipandangannya imut dan lucu.

Akhirnya kami makan bersama, earth membawakan makanan dari restaurant tempatnya. Meskipun ada beberapa makanan yang cenderung asin.

"Aku masak sendiri tadi," ucap bangga Earth,

Ah, aku tidak bisa complain karena dia lebih mahir masak daripada aku yang hanya bisa makan dan minum. Disela-sela makan bersama, ada beberapa keluarga muda yang juga sedang menikmati hari mereka dengan santai. Satu diantaranya terlihat begitu bahagia, mengingatkanku pada sosok ibuku di masalalu.

***

Aku masih memperhatikan keluarga kecil yang tengah bermain di jembatan kecil sembari memberi makan ikan di kolam. Dalam sepersekian detik, aku melihat sosok ibuku pada wanita muda yang tengah sibuk menggendong anak bungsunya. Tubuh wanita itu, rambutnya bahkan bagaimana dia berjalan seketika mirip sekali dengan ibuku. Sial, aku benci mengingat sosok yang meninggalkanku dan kakakku. Tapi melihat keluarga yang bahagia seperti itu, menumbuhkan perasaanku untuk juga memiliki keluarga sesempurna mereka. Bisa menikmati suasana taman bersama pasangan yang dicintai, dan dua anak kecil yang bermain dengan lucunya. Sejenak, aku menoleh ke sosok Earth dan menghela nafas.

Bagaimana jika aku kembali menjadi mix? Aku tidak akan bisa memberikan keturunan pada earth. Bukankah hidup kami akan begitu berat? Tapi jika aku melangkah lebih jauh dengan Earth sebagai melody, bukankah aku menipu Earth dengan keadaanku sebenarnya? Andaikan saja aku bukan Mix yang brengsek, mungkin sekarang aku sudah bahagia menjalin hubungan sehat dengan seseorang.

"Ada apa?" Tanya Earth sembari mengelus rambutku pelan.

"Earth, aku Tanya padamu.. jika, selama ini aku menutupi sesuatu darimu, apa kau akan tetap menerima dan mencintaku?"

"Ah, tentu saja.. aku percaya padamu, " kata earth yang terdengar manis, tapi masih belum bisa meyakinkanku,

"bagaimana bisa kau meyakinkan banyak gadis dengan kata-katamu yang tidak manis seperti ini.."godaku,

"Aku hanya akan jujur padamu, kaulah satu-satunya wanita yang kuperbolehkan melihat sisi ketidaksempurnaanku. Aku memang seperti ini, aku tidak suka menggoda dengan kata-kata, aku suka menggoda dengan tubuhku.. " jawab nakal Earth yang langsung disambut pukulan candaan dariku.

***

Sebelum berangkat bekerja, aku menyuruh Earth untuk menungguku di parkiran saja. aku akan kembali ke kamar untuk memberikan makanan ke Jasmine, sekaligus memastikan dia baik-baik saja.

Sesampainya di depan pintu kamar, sayup-sayup terdengar suara erangan dan tangisan dari Nanoon. Dengan cepat aku membuka pintu dan menghampiri tubuhnya yang terduduk di bawah ranjang dengan meremas selimut, dia ketakutan setengah mati.

"Ada apa? Nanoon.. " teriakku menenangkannya yang masih gemetaran,

"dia datang lagi, shamla.. " katanya sembari gemetaran,

"aku akan segera menelpon Rossy, aku akan mengungsikanmu sebentar kesana, tidak apa apakan?" usulku yang disambut dengan anggukan,

Aku segera menelpon rosy yang unitnya sekarang dilantai yang sama dengan kami. Dengan menitipkan nanoon disana akan membuatnya lebih tenang, dan aku juga akan tenang untuk bekerja. Untungnya, rosy ada di kamarnya. Dia setuju untuk menerima nanoon sementara sampai aku pulang kerja. Setidaknya, harus ada yang memperhatikan dan menjaga nanoon disaat emosinya masih tidak stabil.

***

Setelah selesai mengurus Nanoon dan menitipkannya ke rosy. Aku segera menemui Earth di parkiran. Sial, saat langkahku bahkan masih berada lumayan jauh dari posisi Earth, aku melihat seorang wanita tengah bercanda dengan earth. Bukan hanya itu, wanita itu seakan sangat dekat dengan earth dan sesekali earth mengelus rambutnya dengan manis.

"apa yang kau harapkan, bukankah dia sama saja denganmu mix" gumamku pelan,

Tak lama wanita itu pergi meninggalkan Earth, dan dapat kulihat earth langsung mengambil handphonenya dan mengirimku pesan. Aku langsung membalasnya, dan bersandiwara seakan aku tidak melihat apapun. 

*** 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MAGIC IN THE STORM (ohmnanon x earthmix )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang