- Pelajaran dari Phi Yok -

574 57 3
                                    


Sesampainya kami di apartemen, aku membopong tubuh lemah Mix karena mens pertamanya. Phi yok benar-benar merawat kami, seperti anak gadisnya sendiri.

" Ohm, lebih baik kamu pulang dan beristirahat saja, biar urusan Mix aku yang handle.." perintah phi yok yang langsung disetujui oleh Ohm dengan anggukan.

Aku memandang wajah Mix yang benar-benar pucat, dan lemah. Beberapa kali dia memegang perutnya, dan sialnya celana bagian belakangnya Mix sudah penuh dengan darah. Phi yok yang melihat itu langsung menutupi bagian belakang Mix dengan jaketku.

" Ouh... apa sakit sekali Mix? Oh, ya ampun.. " tanya Phi yok dengan gelisah dan cemas.

Ku senderkan sejenak tubuh Mix di dinding, kubiarkan ia duduk sebentar,sementara aku membuka pintu kamar apartemen kami. Setelah terbuka, aku langsung kembali memapahnya dengan hati-hati. selama kami bersahabat, ini kali pertama aku melihat dia selemah dan sesakit ini, apa lagi darah yang keluar benar-benar banyak.

Phi yok menyuruhku untuk masuk bersama ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh Mix, tapi aku benar-benar bingung harus bagaimana menghadapi menstruasi semacam ini. Phi yok yang tak kalah pusing, akhirnya membawa mix sendiri masuk ke dalam kamar mandi. Sementara aku menyiapkan celana dan baju untuk mix, tentunya juga beberapa pembalut. Sekitar 15 menit mereka keluar, dan mix sudah berbalut handuk kering. Aku memakaikan pakaian padanya, dan memasakan air untuk mengompres perutnya.

" Oih, aku sendiri juga tidak berpengalaman untuk mens yang baru pertama kali seperti ini.. " gerutu Phi yok,

" apa kau tidak punya kenalan yang bisa ditanyai,? " tanyaku, sambil memasukan air panas ke dalam alat kompres yang dibalut dengan handuk,

" Oh, coba aku telpon temanku sebentar.. kalian tunggu sebentar, " lalu phi yok menelpon seseorang di luar apartemen, cukup lama.

Aku mengompres perut mix, dan mix yang beberapa kali mengerang kesakitan. Apa sesakit itu? ini mengingatkanku pada beberapa mantan pacarku, mereka sering sekali mengeluh sakit ketika mens. Selama ini, aku tidak perduli dan mengabaikan permintaan bantuan mereka, aku selalu menghardik dan mengolok mereka dengan sebutan lemah. Tapi setelah melihat Mix, sepertinya memang sesakit itu.

" Mix, apakah masih sakit?" tanyak lembut,

" sangat sakit, seluruh tubuhku rasanya rontok, " jawabnya dengan lemah,

" apakah masih pusing?"

" Tidak terlalu,"

Aku mengelus – elus tangan lemah mix, yang tengah memegang perutnya. Sekitar 10 menit kemudian, Phi yok kembali masuk ke dalam kamar dengan tergesa-gesa. Apa dia baru mendapat pelatihan dari temannya secara kilat?

" Hari ini, aku akan mengajarkan dirimu, bagaimana perempuan melewati masa-masa menstruasi yang berat" kata Phi yok penuh antusias

"apa seberat itu?" jawabku meremehkan, yang langsung dibalas dengan pukulan di kepalaku,

" kau tidak lihat temanmu, dia sudah seperti mayat hidup! " bentaknya,

"Phi, aku masih hidup.. " elak Mix dengan suara serak,

" iya, sayang... kamu dengarkan saja ya, kalau ngantuk tidur saja.. "

Mata tajah phi yok mengarah padaku, seakan ingin menerkamku yang hanya duduk dengan wajah bodoh.

" Begini murid-murid oon ku, ketika perempuan mendapat mens pertama mereka, mereka akan mendapat efek yang berbeda-beda tergantung pada kondisi tubuh mereka sendiri. Ada yang hanya sekedar berubah mood, ada yang sakit seluruh tubuh, ada yang sampai harus opname di rumah sakit, semua berbeda-beda" terangnya berlagak seperti guru biologi,

MAGIC IN THE STORM (ohmnanon x earthmix )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang