Nanoon
***
Pemandangan di ruangan ini sangat berbeda dengan ruanganku dan Mix. Aku melihat berbagai foto yang terpasang dengan rapi di ruangan yang sangat manis khas nuansa gadis, penuh dengan warna – warna pastel. Aku masih menyusuri ruangan yang luasnya sama dengan unit kami, hanya saja karena penataan yang tepat membuat ruangan disini jadi lebih luas.
"Rossy benar-benar gadis yang manis" gumamku ketika aku menyusuri setiap benda yang terpasang dan terpajang disini,
Aku berdiri, berjalan –jalan sembari memperhatikan setiap foto yang ada. Terlihat jelas, dia adalah gadis kebanggaan keluarganya. Diantara semuanya, ada satu foto yang cukup familiar untukku. Bukankah ini foto mix saat pertama kali masuk ke kampus, kenapa fotonya terpajang disini?
"oh, kamu sudah tenang.. ini aku buatkan teh jahe anget, minumlah" katanya sembari menaruh secangkir minuman,
"terimakasih sudah menerimaku, maaf sudah merepotkan.." kataku dengan ramah,
Aku kembali duduk di sofa, dan tenang menghadap ke arah rosy yang terlihat manis dengan pakaian piyama serba pinknya. Sejujurnya, mataku rasanya iritasi melihat ruangan dan bajunya yang serba pink menyala.
Rasanya canggung sekali, karena aku baru pertama kali mengenal rosy. Sementara Mix lebih dekat dengan rosy karena mereka satu fakultas dan sering bertemu ketika bersih-bersih. Aku mencoba memecah keheningan dan kecanggungan diantara kami dengan membahas semua foto-foto yang dia pajang di seluruh ruangan itu.
"Ngomong-ngomong, kamu sangat dekat dengan keluargamu ya..?" tanyaku basa-basi,
"yah begitulah, aku kuliah disini juga akan termotivasi dengan kakakku,"
Tunggu, saat aku melihat foto keluarganya, terlihat dia hanya anak tunggal. Apakah dia punya kakak?
"ah kau punya kakak ya, laki-laki atau perempuan?"
"Laki-laki, dia sangat tampan dan menawan loh.. " ucapnya bangga,
"jadi yang mana fotonya?"
Dia dengan cepat menunjuk foto mix yang sedari tadi membuatku penasaran. Jelas ini membuatku shock, bukannya Mix anak bungsu?
"dia?" tanyaku kembali menegaskan,
"Iya, dia kakakku, namanya mix"
"dia.."kataku ragu meneruskan,
"Emm..aku belum pernah bertemu dengannya langsung sih, kami selalu memiliki jarak, padahal kami saudara" suara Rossy mulai menjadi sedih ketika menceritakan soal mix,
"lalu itu ayah dan ibumu?" tanyaku lagi, mengalihkan,
"iya, ibuku seorang dokter dan ayahku seorang model sekaligus pengusaha, mereka sangat mesra " jelasnya dengan pipi yang memerah malu,
Aku tidak tahu, apakah rosy memang gadis polos atau hanya berpura-pura polos. Yang pasti, aku tidak berhak mencari tahu apa hubungan rosy dan mix, itu adalah masalah keluarga mereka. Biarkan mix tahu sendiri siapa Rossy ini, karena hanya mix yang bisa melakukannya.
****
Tak berapa lama, suara ketukan terdengar. Rossy dengan cepat membuka pintu dan terdengar suara bahagia dari rosy. Beberapa detik kemudian, sosok rosy masuk kembali bersama dengan seorang wanita cantik yang sudah berumur. Meskipun begitu, terlihat wajahnya masih awet muda. Dengan pakaian khas wanita karir yang sukses, wanita itu duduk dan menyapaku yang kebingungan.
"Halo, kamu temennya Rossy ya. Salam kenal, aku ibunya rosy" sapanya dengan ramah dan lemah lembut,
"terima kasih banyak ibu, salam kenal saya Jasmine"
"kamu dari jurusan apa?"
"saya mahasiswa Jurusan Akuntansi,"
"wah, hebat sekali.. dulu jaman tante, jurusan akuntansi itu jurusan paling susah tapi paling diminati" jelasnya,
"sampai sekarang juga masih sama kok tante, susahnya.. "
Kamipun tertawa bersama-sama.
***
Rosy kembali masuk ke dapur untuk menata makanan yang dibawa ibunya, lalu menyiapkan beberapa cemilan untuk kami. Selama rosy masih di dalam dapur, kami membahas banyak hal yang berhubungan dengan dunia para gadis. Dia juga menceritakan, disamping dia menjadi dokter kandungan, dia juga aktif membantu para remaja dan gadis muda yang hamil di luar nikah. Dia bilang, ia pernah menikah diusia yang masih terlalu muda dengan orang yang tidak begitu dia cintai. Alhasil, dia tidak bahagia, dan itu semua karena kehamilan yang tidak direncanakannya.
"Saat itu aku masih berusia 17 tahun, sementara suamiku sudah berusia 27 tahun. Aku mengira dengan menikah dan memiliki anak, akan menjadikanku bahagia. Ternyata tidak, aku menyakiti anak-anakku dengan ketidak dewasaanku dan membuat mantanku semakin membenci wanita" jelasnya,
"lalu, apakah anda sudah pernah bertemu dengan anak-anak anda?"
"aku tidak berani, rasa sakit mereka, aku masih belum bisa.. " katanya mulai terbata-bata, menahan tangis.
Dia mulai mengalihkan pembicaraan tentang seperti apa jurusanku? Kedepannya seperti apa? Bahkan keluargaku. Sejujurnya, semua yang aku ceritakan pada ibunya rosy ini hanya kebohongan, aku mengarangnya dengan cepat. Tidak mungkin aku cerita kalau aku anak haram seorang calon pejabat kan?
Setelah beberapa lama berbincang dengan wanita cantik itu, aku bisa menarik kesimpulan kalau ia adalah ibu kandung mix. Tapi mix tidak pernah cerita seperti apa keluarganya secara detail, dia lebih sering cerita tentang kakaknya yang workholic atau tentang cerita lucu bibi yang merawatnya sejak kecil.
**
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGIC IN THE STORM (ohmnanon x earthmix )
FanfictionDua Playboy kelas berat tiba-tiba berubah menjadi perempuan karena sebuah kutukan? Nanon dan Mix, Dua mahasiswa yang terkenal tampan namun playboy mendapat karma dari dosa mereka karena menyakiti hati wanita. pertemuan mereka dengan sosok nenek mist...