Mix
Pria brengsek itu berdiri dengan angkuhnya, tentunya kali ini dia tidak datang sendiri, dia bersama dua lelaki berbada besar yang selalu mengikutinya. Aku menatapnya dengan tajam, seakan mengusirnya dari pandanganku. Sayangnya, si brengsek ini tidak mengindahkan tindakanku dan malah semakin lancang mendekatiku.
"Semakin kau galak seperti ini, semakin aku suka" rayunya dengan menyentuh daguku,
Aku menampik tangan kotornya, dan mendorong tubuhnya agar menjauh dari pandanganku.
"Sial, jangan pernah mengganggu anak-anak disini,"bentakku,
"Heis, apa aku disini tidak boleh menjemut istriku?" katanya dengan raut wajah nakalnya, lalu tangannya menarik salah seorang anak perempuan yang sedari tadi menunduk takut,
"Apa maksudmu, dia istrimu? Dia masih di bawah umur?"
"Heish, lihat.. dengarkan bagaimana dia memanggilku.. " sambil memaksa anak perempuan itu dengan kasar,
"iya,kak.. dia suamiku, ayah dari anakku" kata anak perempuan itu dengan gemetaran,
Aku hanya terdiam, seakan tak sanggup menelan ludahku sendiri.
"Setelah ini, kupastikan istri ke 7 ku adalah dirimu.. " teriak lelaki itu, sembari meremas pundakku kasar.
Dengan cepat aku mendorong tubuhnya dengan kuat, lalu memukul wajahnya dengan kuat. Dia meringis kesakitan karena pukulanku, dan dia seakan bersiap membalas pukulanku. Namun tangannya di halangi oleh prof. Mac yang memasang wajah kesalnya.
"Hargai dia, dia adalah mahasiswa saya" tegas prof. Mac dengan matanya yang seakan ingin keluar.
"dasar bajingan, jangan bawa gadis ini, dia tidak akan ikut denganmu.. " tanganku dengan gesit meraih tubuh kecil gadis yang berdiri tertekan di belakang lelaki itu.
Beberapa kali dia masih kekeh merebut gadis itu, meskipun gadis itu menangis karena takut dengan suaminya sendiri itu. aku memeluk gadis itu erat, dan melindunginya dengan seluruh tubuhku. Anak – anak lainnya berkumpul di sekelilingku sembari berlindung di belakang tubuhku.
Bukan hanya Prof. Mac, Jasmine juga ikut datang dan melindungi anak-anak yang ketakutan karena pertengkaran itu. Prof.Mac mengusir lelaki itu dari wilayah sekolah, dan melarangnya untuk mendekatiku. Gadis itu mendekap tubuhku dengan erat, tangisnya pecah. Sementara bayi yang biasa dia gendong, sekarang berada di gendongan Jasmine. Aku mengelus-elus rambut panjang gadis itu, dan berkali-kali menepuk lembut tubuhnya untuk menenangkannya.
"Melody, sebisa mungkin jangan dekat denagan orang itu, dia sangat berbahaya" ujar prof Mac,
Aku hanya mengangguk pelan tanda mengerti.
"hnggg.. kak.. aku tak berani pulang.. dia pasti akan memukuliku.. " tangis gadis itu,
"kamu bisa menginap dulu di rumah kami, " tawarku,
"Jangan, lelaki itu pasti akan memiliki alasan untuk memulai permasalah dengan kalian biar dia tinggal sementara dengan bidan desa" tukas Prof, Mac melarang,
"Lalu apakah bidan bersedia?"
" Dia bersedia" jawab tegas Prof. mac.
Karena kejadian itu, akhirnya pembelajaran diakhiri lebih cepat. Semua anak-anak dipulangkan, dan aku langsung menghantarkan gadis itu ke rumah Bidan desa. Perempuan berwajah lembut itu menyambut kedatangan gadis kecil itu bersama anaknya, dengan tangan hangat.
"terima kasih ya, sudah mengantar mereka, kalian bisa pulang sendiri?" Tanya ramah Bidan pada kami berdua,
"kami berani pulang sendiri kok bu" jawab Jasmine,
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGIC IN THE STORM (ohmnanon x earthmix )
FanfictionDua Playboy kelas berat tiba-tiba berubah menjadi perempuan karena sebuah kutukan? Nanon dan Mix, Dua mahasiswa yang terkenal tampan namun playboy mendapat karma dari dosa mereka karena menyakiti hati wanita. pertemuan mereka dengan sosok nenek mist...