Seperti janjinya, Jisung benar benar mengajak Chenle untuk jalan jalan. Diajaknya si manis untuk pergi ke tempat tempat yang belum sempat ia kenalkan kepada Chenle.
Mereka pergi ke peternakan rusa yang berada di kaki gunung di dekat kota. Saat berada di pintu masuk Jisung sudah bembelikan Chenle sekeranjang sayur kangkung untuk di makankan ke rusa rusa tersebut.
"Coba sana kasih makan rusa rusanya"
"Ngga takut kan?" Tanya Jisung."Nda lah, rusa kan lucu ngapain takut" ujarnya percaya diri seraya mendekat ke arah rusa rusa tersebut.
Para pengunjung disana dibiarkan untuk masuk dalam area kandang dan dibolehkan untuk mendekati rusa rusa tersebut dengan bebas.
Kandang tersebut terkesan luas, seperti sebuah lapangan yang di beri pagar sehingga orang orang bisa leluasa bermain dengan rusa di sana.
Saat Chenle baru memasuki kandang tersebut, ia sudah didekati dengan salah satu rusa yang cukup besar dengan tanduk yang sudah mulai muncul.
Rusa tersebut bahkan terlihat menatap tajam padanya.
"Ma-mau makan?" Tanyanya mencoba berinteraksi serta mengulurkan dua batang kangkung ke arah rusa tersabut.
Sesuai harapan rusa tersebut langsung menerima suapan Chenle tapi masih juga memberikan tatapan tajamnya pada si manis.
Chenle yang mulai takut mencoba untuk beralih ke rusa lain. Tapi seakan ia sudah menjadi target rusa pertama, kemanapun ia berjalan rusa itu senan tiasa mengikutinya.
"Ka-kamu jangan na-natap kaya gitu"
"Ka-kalau kamu baik, a-aku bakal kasih kangkungnya"Rusa yang diajak berbicara tersebut masih saja terdiam di depan Chenle seakan menunggu suapan berikutnya.
Tapi hal itu malah membuat rusa rusa lainnya berdatangan untuk berkumpul di depan Chenle."Ka-kalian jangan keroyokan gini" ujarnya sembari berjalan mundur dan mengangkat tinggi tinggi keranjangnya agar tak di rebut.
Tapi bukannya berhasil menjauh, rusa rusa itu juga dengan perlahan melangkah mengikuti Chenle.
Jisung yang sedari tadi mengawasi dari jauh langsung berlari mendekat saat menangkap raut ketakutan dari Chenle.
"Jangan lari!" Hadang Jisung mendekap tubuh si manis disaat Chenle hendak berlari yang akan mengakibatkan rusa rusa itu akan semakin mengejarnya.
"Maaas, nda mauuu"
"Ayo keluar, nda mau sama rusaaaa" rengeknya yang sudah mendekap tubuh Jisung erat."Iya iya, ayo kasih makan diluar aja ya" tutur Jusung sembari mengusap punggung Chenle.
Setelahnya Jisung langsung merengkuh Chenle untuk berjalan keluar sembari mengusir rusa rusa yang masih mendekat.
"Kamu duduk sini dulu ya, mas beli minum dulu" pintanya pada Chenle setelah mereka berhasil keluar dan menemukan tempat untuk Chenle beristirahat.
Setelahnya ia membeli minum disalah satu kedai di sana. Ia memilih membeli minuman botol agar lebih aman untuk Chenle.
"Mas minta maaf ya" ujarnya setelah kembali.
"Harusnya mas jagain kamu""Nda, mas nda salah"
"Rusanya aja tadi yang jelek ngikutin aku terus"
"Mas nda salah""Tapi tetep aja mas minta maaf"
"Dibilang bukan salah mas juga"
"Hhhh.... iya deh"
"Ini mau lanjut kasih makan atau mau duduk di sini aja sambil liat mereka?" Tanya Jisung memastikan."Aku mau kasih makan lagi, rusanya nda akan ngejar aku kalau dari luar sini"
"Aku mau kaya adek itu"
"Nanti mas potoin aku ya, aku mau pamer ke Nana sama Injun"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloom - Jichen ✅
Short StoryChenle yang baru saja memergoki kekasihnya selingkuh langsung memutuskan untuk ikut pamannya untuk berlibur di desa. Ia berharap pilihan liburannya kali ini akan membuatnya lebih mudah melupakan si mantan kekasihnya itu. Dan sepertinya harapannya be...