"Gimana hari pertama di polindes?" Tanya Caca saat mereka sudah selesai dengan tugas hari ini.
"Biasa aja, pasiennya cuma sedikit"
"Sakitnya juga cuma demam, trus alergi, sama tadi aku obatin anak kecil yang jatoh"
"Dan keren nya lagi, orang yang ke polindes tuh ngga di mintain biaya perawatan loh, udah di tanggung obat obatnya sama desa"
"Mungkin karena masalah sakit mereka yang ngga macem macem kali ya" ujar Chenle sembari menyantap makan malamnya."Lha terus obat obatnya?" Tanya Misa si perawat muda yang cantik itu.
Iya, jadi Chenle di kirim ke sini sama temen temen cewe nya. Chenle ngga masalah kok, dia nyamam nyaman aja.
"Ya gratis, tadi aku tanya ke kepala puskesmas katanya kalau ada yang sakitnya agak parah baru di kirim ke puskesmas buat ditangani sama dokter ahli di sana"
"Pokoknya enakan di polindes lah"
"Apalagi di depannya ada TK yang pastinya banyak pedagang yang jualan di sana"
"Kalian ngga bakal takut laper deh""Kok kayanya seruuu"
"Jadi ngga sabar" celetuk Misa yang sangat antusias menunggu jaga di polindes."Eh iya, besok ada undangan sambutan dari pak kades loh pas makan siang" ujar Caca yang tadi mendapat pesan agar memberi tahu Chenle tentang uandangan penyambutan tersebut.
"Oh ya? Dimana?" Tanya Chenle.
"Di pendopo nya balai desa katanya"
"Kita besok berangkatnya bareng sama orang puskesmas""Oh, okay aku tunggu di polindes aja ya besok"
"Sekalian kalian room tour lah" celoteh Chenle yang langsung mendapat gelak tawa dari kedua temannya."Hahaha room tour polindes"
~o0o~
Paginya Chenle tak perlu bangung buru buru karena ia tak perlu menyiapkan bekal makan siang, ia akan di ajak makan makan dengan perangkat desa untuk penyambutan kan?
Seperti kemarin Chenle berjalan kaki menuju polindes. Sesekali ia juga akan menyapa para warga yang tengah bekerja di sawah. Ia masih sangat ingat pesan papa dan pamannya untuk selalu bersikap ramah, ditambah dengan tugasnya saat ini, sikap ramah adalah poin terpenting.
Sebelum masuk ke polindes Chenle menyempatkan diri untuk melihat anak anak TK yang tengah melakukan senam pagi sebelum masuk ke kelas. Ia juga melihat Ica yang tengah duduk di teras sembari menggerakkan tangannya mengikuti teman temannya yang lain.
Mungkin kakinya masih sedikit sakit sehingga ia tak boleh ikut senam pagi terlebih dahulu.
Chenle langsung tersenyum dan melambaikan tangannya saat Ica tak sengaja menatapnya.
"Kakak dokteeer~" sapa Ica sembari melambai.
Bocah itu perlahan berdiri dan menghampirinya. Chenle yang paham langsung mendekatkan diri ke arah pagar pembatas.
"Halo cantik, gimana kakinya?"
"Masih sakit?" Tanya Chenle sembari berjongkok menyetarakan tubuhnya dengan si kecil."Udah nda terlalu sakit kaya kemarin"
"Makasih ya kakak dokter udah hilangin sakitnya aku"
"Kata yayah kakak dokter hebat bisa sembuhin aku" celoteh bocah itu."Oh ya? Samapaiin salam kakak dokter ke yayah ya"
"Hu.um, ah iya"
"Aku mau kasih ini buat kakak dokter" ujar Ica sembari merogoh tas kecil yang menyelempang di tubuhnya."Apa ini?"
"Kemarin Ica buat cookies sama uti buat di kasih ke temen temen"
"Karena kakak dokter sekarang jadi temen Ica, Ica mau bagi cookiesnya ke kakak dokter juga"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloom - Jichen ✅
Short StoryChenle yang baru saja memergoki kekasihnya selingkuh langsung memutuskan untuk ikut pamannya untuk berlibur di desa. Ia berharap pilihan liburannya kali ini akan membuatnya lebih mudah melupakan si mantan kekasihnya itu. Dan sepertinya harapannya be...