Walau urusan Jisung dengan keluarga Isa sudah selesai. Tapi Jisung malah dibuat pusing karena ulah Chenle yang malah semakin sibuk setelah melakukan tes kedokteran beberapa minggu yang lalu.
"Sesibuk apa sih?"
"Kan udah ngga bimbel lagi"
"Kenapa jadi susah dihubungin gini ya?"
"Apa aku harus ke sana?" Monolog Jisung yang masih setia melihat pesan serta panggilannya yang diabaikan oleh Chenle."Dia ngga lagi sakit kan?"
Karena ketakutannya itu membuat Jisung semakin ingin menemui Chenle secepatnya.
Esoknya Jisung langsung pergi ke kota Chenle untuk menemui pria manisnya itu yang sudah hilang tanpa kabar beberapa hari terakhir. Ia takut jika Chenle ternyata sakit dan tak bisa menghubunginya.
Jisung langsung pergi kerumah Chenle seorang diri. Ia yang sudah sering ke sana jadi sudah sangat hapal alamat kekasihnya itu.
"Permisi~" teriak Jisung dari luar rumah Chenle.
TOK TOK TOK
"Chenle~" panggil Jisung lagi.
"Iya sebentar" jawab seseorang dari dalam.
"Maaf ya mas, jadi berapa totalnya?" Tanya pria yang baru saja membukakan pintu untuk Jisung.Jisung yang dijamu seperti itu tentu saja bingung. Dan siapa pria ini? Apa pegawai dirumah Chenle ada yang semodis ini? Jika ia, Jisung benar benar kalah.
"Chenlenya ada?" Tanya Jisung yang membuat pria yang tengah mencari sesuatu di dompetnya itu langsung mendongak.
"Eh, nyari Chenle? Ada kok di dalem"
"Aku kira mau anter makanan tadi, maaf ya mas"
"Mari mas duduk dulu, aku panggilin Chenlenya" ujar pria itu yang meminta Jisung untuk menunggu Chenle di kursi yang ada di teras rumahnya."Kamu tau siapa saya?" Tanya Jisung yang benar benar masih tak paham, apa ia benar benar pegawai baru?
"Engga, mas nya duduk aja dulu di sini sebentar nanti Chenlenya biar keluar"
"Bentar ya mas, bentar"Jisung yang merasa semakin bingung memilih untuk duduk dan menunggu kekasihnya yang ternyata tak sedang sakit.
"Siapa sih? Perasaan nda ada yang bilang mau kesini"
Samar samar Jisung mendengar suara yang sangat ia rindukan itu.
"Itu orangnya di luar"
"Siapa-"
"Ma-mas" kejut Chenle saat melihat Jisung sudah ada di depan matanya saat ini."Hai" sapa Jisung yang entah mengapa merasa sedikit canggung.
"Mas kok di sini?"
"Mas bilang mau kesini?" Tanya Chenle yang langsung mengecheck ponselnya.Jisung yang melihat itu hanya tersenyum. Setelah tau bahwa Chenle tak sakit, Jisung kira ponsel Chenle lah yang tengah rusak dan tak bisa menghubunginya lagi. Tapi setelah Jisung tau ponsel kekasihnya itu masih sama dan baik baik saja, Jisung sadar bahwa ia sudah di campakan.
"Engga kok, saya ngga bilang kalau mau ke sini"
"Maaf ya ngga ngabarin dulu"
"Saya cuma khawatir kalau terjadi apa apa sama kamu"
"Tapi syukur ternyata kamu baik baik aja" jelas Jisung yang ingin sekali mendekap kekasihnya itu.Tapi lagi lagi Jisung seakan paham hanya dengan melihat reaksi Chenle yang tak seperti biasanya membuat Jisung jadi sungkan untuk langsung memeluk pria manisnya untuk membagi lelahnya selama ini.
"Mas kan bisa langsung telfon aku kalau mau tau keadaan aku, nda perlu sampe tiba tiba kesini"
"Gimana kalau pas mas tiba tiba kesini trus aku nda ada dirumah"
"Kan jadi kebuang waktunya mas buat ke sini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloom - Jichen ✅
Short StoryChenle yang baru saja memergoki kekasihnya selingkuh langsung memutuskan untuk ikut pamannya untuk berlibur di desa. Ia berharap pilihan liburannya kali ini akan membuatnya lebih mudah melupakan si mantan kekasihnya itu. Dan sepertinya harapannya be...