36

5K 577 67
                                    

⚠️lebih banyak narasinya⚠️
⚠️ perjalanan waktunya cepet banget⚠️
.
.
.
.

Jisung terlihat bergegas pulang setelah mendapat telepon dari sang ibu yang memberinya kabar bahwa Isa baru saja terjatuh saat ia hendak menjemur pakaiannya.

Jisung langsung menuju rumah sakit yang ibunya tunjukkan, setelah ia berhasil mendapat ijin dari teman temannya di saat ia tengah mengerjakan tugas bersama teman temannya.

"Kamu bisa lebih hati hati ngga!?" Ujar Jisung ketus saat ia baru saja masuk ke ruangan dimana Isa tengah dirawat.

Di sana juga ada sang ibu dan pak kades yang mengantar Isa ke rumah sakit. Dan ia tak memperdulikan hal itu.

"Jisung!" Tegur sang ibu yang melihat sikap tak sopan dari sang putra.
"Mas kamu kenapa sih? Isa lagi sakit"

"Aku ngga peduli dengan keadaan Isa buk, aku cuma butuh calon bayinya selalu sehat"
"Bukan malah dicelakain kaya gini"

"Jisung!"
"Sadar! Jaga ucapan kamu" bentak si ibu yang masih tak percaya dengan sikap tak tau sopan santun yang Jisung tunjukkan.

"Maaf Ji, maaf aku ngga hati hati"
"Tapi bayinya ngga papa kok"
"Dia baik baik aja" tutur Isa yang tak ingin membuat ibu dan anak itu bertengkar.

"Sadar kamu Ji sadar!"
"Kamu udah keterlaluan mas"
"Kamu udah keterlaluan nuduh Isa kaya gitu, ibu mana yang mau nyelakain calon bayinya sendiri?"
"Sadar kamu!" Omel sang ibu yang masih merasa kesal.

"Sudah cukup kamu bersikap jahat kaya gini"
"Kalau kamu mau bayinya, bantu juga Isa buat ngejaga kandungannya"

"Bukan maksud ibuk nyuruh kamu buat tanggung jawab engga"
"Ibuk tau kamu masih ada Chenle yang lagi kamu perjuangin mati matian saat ini"
"Tapi seengganya bantu Isa, anter dia buat check up, bantu dia buat beli vitamin atau susunya"
"Biar calon bayi yang kamu mau itu selalu sehat"
"Kamu ngga perlu buat bertanggung jawab sepenuhnya, cukup bantu Isa seperlunya aja"
"Lakuin semua itu demi bayi yang kamu mau, kamu ngga perlu mandang Isa"

"Buk~" cicit Isa yang mencoba menenangkan ibu Jisung.

"Ibuk tau kamu masih sebenci itu sama Isa"
"Tapi ibuk mohon bantu Isa juga kalau kamu butuh calon bayinya nanti"
"Jangan seenaknya sendiri mas" omel sang ibu yang sudah tak dapat lagi menahan perasaan kecewanya.

Setelah kejadian itu Jisung mulai mencoba membantu Isa. Walau tak sesigap itu, ibunya bilang hanya sesekali kan? Jadi Jisung tak mempreoritaskan hal itu. Ia hanya membantu seperlunya. Yang ia prioritaskan juga masih sama, kekasih cantiknya yang saat ini tengah berjuang dengan masa ujiannya.

Terkadang Jisung tak tega saat si manis mengadu sambil menangis karena ia merasa lelah karena terus terusan belajar.

Tapi sepertinya kekasihnya itu sangat ambisius untuk ujiannya saat ini, jadi setiap kali Jisung mengingatkannya untuk libur belajar kekasihnya akan selalu menolak. Tapi tetap saja ketika malam datang kekasihnya itu akan mengadu sambil menangis dan mengeluh capek.

"Chenle mau tes kedokteran Ji?" Tanya Isa saat keduanya tengah duduk diruang tamu sambil menemani Javin mengerjakan PR nya.

"Iya, lagi uring uringan anaknya"
"Kasian banget, pengen kususul kesana rasanya" jelas Jisung yang masih sibuk membalasi pesan dari si manis.

"Aku masih ada link book materi tes kedokteranku dulu"
"Kamu mau baca baca? Siapa tau kamu bisa bantu Chenle buat ujiannya nanti" tawar Isa.

"Boleh, coba kamu kirim nanti aku bagi juga ke Chenle buat tambahan bacaannya"

Bloom - Jichen ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang