42

6K 638 120
                                    

Setelah pulang dari tugasnya Chenle memilih untuk mengurung diri di kamarnya. Setelah menahan tangisnya selama jaga, akhirnya ia bisa meluapkannya.

Bagaimana Jisung bisa berpaling semudah itu dan sudah memiliki anak? Sedangkan Chenle masih saja terjebak dengan cinta lamanya.

"Le, beli martabak yuuuk" teriak Misa dari luar kamar Chenle.

"Ngga sa, aku lagi males makan" balas Chenle dari dalam kamarnya.

"Iih kenapa?"

"Masih kenyang Sa, tadi Ica nyuapin aku kue banyak banget"
"Mau aku istirahatin dulu lah perutku" timpal Chenle sebagai alasannya.

"Oh yaudah, aku keluar sama Caca ya"
"Gerbang depan aku kunci ya"

"Iya kunci aja aku mau tidur"

"Okay"

Setelah mendengar suara gerbang yang terkunci, akhirnya Chenle bisa menangis sepuasnya.

Ia tak perlu menahan tangisnya lagi karena malu didengar temannya.

"Aku harus telpon paman hks" isaknya.

"Halo adek~"
"Ada ap-"

"PAMAN!!"

"Dek, paman kaget loh"
"Kenapa triak triak?"

"Paman iiiih"
"Kenapa paman ngga bilang kalau udah ngga jadi kades" omel Chenle dalam sambungannya.

"Loh, paman kira kamu udah di kasih tau papamu kalau jabatan paman udah purna sejak satu tahun yang lalu"

"Ngeselin tau ngga?"

"Kenapa sih marah marah?"
"Aaaah ini pasti gara gara kades baru ya"
"Ciee adek, ketemu lagi nih sama cintanya" goda si paman.

"Apasih, ngga ya"
"Dia juga dah ada anak"
"Aku ngga mau peduli lagi sama dia"
"Udah jangan bahas dia"

"Tapi dek"

"Udah pamaaan"
"Jangan bikin aku makin kesel ya!"
"Aku mau bobo aja lah"

"Hhh... yaudah"
"Kalau butuh apa apa panggil paman atau bibi loh, jangan lupa"
"Kalau mau tidur sini juga ngga papa, kamarnya udah adek Lala siapin"

"Iya kapan kapan, salam buat adek Lala ya"

"Iya, dah sana tidur kalau capek"

"Hn"

Setelah mengakhiri panggilannya Chenle mulai merebahkan tubuhnya dan mencoba menutup matanya agar bisa tidur lebih cepat. Tapi sepertinya niatnya itu tak bisa terlaksana karena suara dering ponselnya yang memaksanya untuk kembali membuka mata.

Dan saat tau panggilan masuk itu dari siapa, matanya kembali memanas. Ia tak akan bisa berbohong jika berhadapan dengan kedua sahabatnya itu.

"Nana~"
"Injuuun~" rengeknya saat panggilan video itu sudah tersambung.

"Adeeeek"
"Kenapa, kok kaya sedih gitu? Hm?"
"Berat ya kerjanya?" Tanya Injun yang melihat Chenle dengan tatapan sendunya serta bibirnya yang mencebik ke bawah.

"Ngga kok :("

"Terus kenapa? Kok sedih gitu" kali ini giliran Nana yang bertanya.

"Mas Ji hks mas Jisuuung~" ujarnya yang langsung menangis.

"Hey kok nangis, kenapa? Kenapa Jisung?"
"Kalian ketemu?" Tanya Injun langsung mendapat anggukan dari yang lebih kecil.

"Masa hks, masa mas Jisung udah punya anak siiih~" adu Chenle dalam tangisnya

Bloom - Jichen ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang