"Ini kalian beneran pulang sekarang?" Tanya Chenle yang entah sudah berapa kali ia tanyakan kepada kedua temannya itu.
Nana dan Injun akan kembali ke kota mereka hari ini. Sebenarnya yang memeiliki urusan mendadak hanya Nana, tapi Injun memilih untuk ikut pulang.
"Ngga usah lebay gitu, bentar lagi kamu juga harus pulang loh dek"
"Apa mau sekalian sekarang aja?" Tawar Injun."Nda mau, masih mau di sini dulu"
"Yaiyalah mau di sini dulu orang pawangnya di sini" cibir Nana sembari mengemasi barang barangnya.
"Apa siiiiih"
"Nanti kalau dia berulah bilang ke kita ya" tutur Nana sembari mengusap surai Chenle.
"Iyaaaaa"
"Hati hati ya kalian" ujarnya sembari memeluki temannya satu persatu."Iya, kamu juga buruan pulang loh, jangan betah betah di sini, persiapan sekolahmu juga masih nol loh"
"Kan ada mbak" belanya.
"Yang sekolah kamu apa mbak? Yang tau kebutuhan sekolahmu kamu apa mbak?"
"Dibilang jangan ngerepotin orang juga" omel Nana yang kadang merasa kesal dengan sikap manja si manis."Iya iya iiih, udah sana pulang aja!!!" "Udah ditunggu bang Jeno" usir Chenle yang dibuat kesal.
"Dih malah ngusir"
"Awas aja ya kamu"Setelahnya Chenle mengantar Nana dan Injun sampai depan rumah. Disana sudah ada sang paman dan Jeno kekasih Nana yang tengah menjemput kedua temannya itu.
"Udah semua?" Tanya Jeno saat melihat Nana yang sudah keluar dengan sebuah koper ditangannya.
"Udah"
"Paman kita pamit ya, makasih udah nerima kita disini dan ngerawat kita dengan sepenuh hati" ujar Nana sembari memeluk sang paman."Iya sama sama, nanti balik sini loh kalau ada libur panjang lagi, biar rame lagi rumahnya"
"Paman belom sempet beliin oleh oleh loh" tutur si paman."Iya, bakal diusahakan kok, ngga usah repot juga"
"Buat bibi, makasih udah urus kita yang bandel ini"
"Uuuuh bakal kangen banget sama masakan bibi" ujarnya yang langsung memeluk erat si bibi yang terlihat tengah mati matian menahan tangisnya."Iya sayang, bibi juga makasih karena kalian udah mau berkunjung dan bantu bantu di sini"
"Pokoknya lain kali harus mampir lagi loh" tuturnya sembari mengusap punggung Nana."Uuuuh adek Lala kesayangannya kakak"
"Jangan nangis, nanti kita bakal ketemu lagi kok" tutur Nana pada Syola yang sudah menangis sedari Nana berkata bahwa ia akan pulang.Bocah itu sudah dibangungan super pagi oleh sang ibu dan dikabari jika kakak kakaknya ada yang akan pulang hari ini. Tentu saja Syola yang sudah sangat sayang dengan Nana dan Injun langsung menangis saat tau kedua kakaknya akan pulang dengan tiba tiba.
"Hks nan-nanti janji hks janji ya bakal kesini hks" ujarnya terbata.
"Iya sayang, janji bakal balik sini kalau ada libur nanti"
"Udah jangan nangis ya, kakak jadi ngga tega kalau gini""Uuuuuuh jangan pulaaaang~" tangisnya pecah dan langsung menubrukkan tubuhnya ke Nana untuk memeluk kakak manisnya itu.
"Cup cup cup, bakal balik kok kakaknya"
"Atau nanti Syola yang mau main kesana?"
"Bakal kakak ajak jalan jalan deh pokoknya"
"Mau ya?" Pinta Nana yang langsung mendapat anggukan dari yang lebih kecil."Udah ayo pulang"
"Pak, buk, kami pamit ya" ujar Jeno untuk mengakhiri acara perpisahan tersebut."Adek, inget loh ngga boleh nakal"
"Harus nurut"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloom - Jichen ✅
Short StoryChenle yang baru saja memergoki kekasihnya selingkuh langsung memutuskan untuk ikut pamannya untuk berlibur di desa. Ia berharap pilihan liburannya kali ini akan membuatnya lebih mudah melupakan si mantan kekasihnya itu. Dan sepertinya harapannya be...