47

6.5K 652 97
                                    

"Dek" panggil Chenle pada Syola yang tengah memeriksa perlengkapan sekolahnya.
"Nanti kamu berangkatnya jam berapa?"
"Kakak bareng ke polindes ya, kalau jalan jauh banget dari sini" pinta Chenle pada Syola.

"Ngga bisa kaaak"
"Polindes buka jam delapan, sedangkan aku jam tujuh kurang udah harus berangkat"
"Toh juga aku berangkatnya bareng apin, jadi ngga bisa nebengin kak Chenle"
"Nanti kakak minta anter bapak aja kan bisa"
"Ah, atau mau sama mas Ji aja? Hm hm?" Goda adek Lala pada Chenle yang dibuat salah tingkah olehnya.

"Apaan sih, ngga ya aku nanti minta anter paman aja"

"Padahal kan enak sama mas Ji"
"Huhu akhirnya pasangan gemes kita kembali" tutur Syola.

"Kembali apa sih, ngga ya!"

"Engga apa belom nih?"

"Adeeeek~" rengek Chenle karena tak dapat lagi menahan semburat malunya.

Dia aja ngga tau mereka nih udah resmi balikan atau belum, semalem kan Jisung cuma minta ijin.

Setelah melihat Syola berangkat dengan Javin, Chenle memilih untuk langsung pergi mandi dan bersiap.

"Javin gemes banget"
"Mirip banget sama mamasnya kalau lagi mode bawel" gumanya sembari menuju kamar mandi.

Setelah selesai bersiap, Chenle mulai mencari sang paman untuk minta antar ke polindes.

"Pamaaan~" panggilnya ke penjuru rumah agar sang paman mendengar.

"Bibi, paman mana?" Tanya Chenle pada sang bibi yang tengah merapikan dapur setelah acara sarapan mereka tadi.

"Ke pasar kliwon"

"Loh, kok ke pasar sih"

"Ya kan lagi masuk kliwon, ya pamanmu mulai beraksi jualin kambing kambing mahalnya itu lah" jelas sang bibi.

Jadi di sana itu ada pasar yang buka komplitnya itu di hari hari tertentu, ada pasar wage, pasar kliwon, jadi buka komplitnya atau seluruh ruko dan pedagang pada buka ya di hari itu. Pokoknya pas hari itu pasar komplit banget isinya, penjual apa aja ada.

"Lha terus aku berangkatnya gimana? Masa jalan kaki sih!" Gerutunya kesal.

"Loh bukannya bareng Jisung? Kan udah ditungguin di depan"

"Ha?"

"Loh, kalian ngga janjian?"

"E-engga"

"Waaah tanda tanda nih"

"Apasih, udah ah aku berangkat" pamitnya yang langsung melenggang menghampiri Jisung.

"Jangan lupa pegangan kaaaak!!"

"Bibiii~"

Chenle berjalan sedikit menghentakan kakinya lantaran kesal.

"Eh, udah selesai, berangkat sekarang?" Tanya Jisung saat melihat Chenle sudah herdiri disebelahnya.

"Kenapa ngga bilang kalau mau ngasih barengan?" Ketus Chenle sembari bersendekap dada.

"Loh, tadi udah bilang pak kades kok"

"Ngga bilang ke aku tuh"

"Maaf maaf, besok besok mas bilang dulu deh"

"Emang aku mau dibarengin mas buat ke polindes?" Tanya Chenle yang masih menatap Jisung sinis.

"Eh, ngga mau ya?"
"Maaf, saya kira kamu bakal setuju karena kita juga selingkup"
"Kalau ngga mau ngga papa kok, saya juga ngga bisa maksa" jelas Jisung yabg merasa ciut mendengar penolakan Chenle.

Bloom - Jichen ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang