32

5K 529 113
                                    

"Maaaassss kangeeeeenn"
"Mau ketemuuu" rengek si manis saat panggilan videonya sudah terhubung dengan sang kekasih.

"Loh kok bisa pegang handphone?"
"Ini bukan weekend loh" ujar Jisung yang malah bertanya bagaimana sang kekasih bisa menghubunginya di sore hari padahal ia sudah masuk musim ujian yang membuatnya tak bisa bermain ponsel jika tidak malam hari sebelum tidur.

"Mas iiiih akunya kangen loh padahal, sampe sembunyi sembunyi kaya gini" gerutunya sembari merengut lucu.

"Hahaha maaf ya, mas juga kangen"
"Sabar ya sayang"
"Nanti bakal ketemu kok kalau ujiannya udah selesai, mas janji loh"

"Iiiihhh masih lama loh, masih tiga bulan lagi"
"Mas dateng kesini ya, weekend nanti"
"Pleaseee~" pintanya sembari memohon kepada Jisung.

Siapa yang tak gemas jika memiliki kekasih seperti Chenle.

"Mas juga maunya gitu, apalagi kamu udah mode kaya gini"
"Mas mana bisa tahan buat ngga datengin kamu?"

"Yaudah, weekend nanti dateng sini ya"

"Ngga bisa sayang, nanti kalau papa tau malah bisa gawat loh"
"Emang kamu mau ngga bisa ketemu mas lagi?"
"Kan kita udah janji sama papa kalau selama kamu ujian kita ngga bisa ketemu dulu, atau ngga kita malah disuruh putus"
"Kamu mau kaya gitu?"

"Nda mau, tapi aku kangen"

"Iya, mas juga kok, tahan sebentar ya cantik"
"Nanti pas kamu libur kamu kan bisa main kesini"

"Nda bisa maaas, aku harus siapin ujian buat tes juga"
"Nanti pas udah keterima di perguruan tinggi baru bisa aku liburan ke sana" jelasnya pada Jisung.

"Yaudah, sabar aja dulu"
"Nanti juga bakal ketemu kok"

"Maunya cepet ketemuuu~"

"Hahaha kamu jangan ngerengek gitu dong"
"Ntar kalau mas goyah dan nekat datengin kamu bisa gawat"

"Tapi-"

"Hadiah yang mas kasih masih ada kan?" Tanya Jisung tentang hadiah yang ia kirim bebarengan dengan novel pesanan Chenle.

Bukan hadiah mewah, hanya saja ia membuat sedikit kalimat kalimat penanang yang ia simpan didalam jar dan membiarkan si manis mengambilnya satu persatu sesuai moodnya.

"Yang varian kangen udah habis maaaas"

"Ha? Kok habis, mas bikinnya banyak loh, bahkan lebih banyak dari yang varian capek"

"Ya abisnya tiap hari aku kangen, jadi aku ambilin satu satu lah" jelasnya yang masih mengerucut lucu.

Jisung yang mendapat penuturan seperti itu hanya bisa membuang napasnya kasar.

"Yaudah nanti mas kirimin lagi yang banyak biar kamu bisa baca terus ngga habis habis"
"Udah sana balik lagi ke Nana sama Injun, mereka bakal curiga kalau kamu di kamar mandi  lama kaya gini" tegur Jisung karena ulah Chenle yang kabur ke kamar mandi hanya ingin cepat cepat menghubungi Jisung di jam belajarnya.

"Jangan cemberut, kan nanti malem bisa telfon lagi"
"Ayo lanjut dulu belajarnya cantik"
"Nanti mas nyanyiin sampe tidur" lanjutnya yang masih mencoba membujuk si manis.

"Beneran?" Binar Chenle saat mendapat penawaran dari Jisung.

"Iya bener, sana balik"

"Okay, bye bye mas"
"Sampai jumpa nanti pas mau bobo yaaaa"
"Dadah" pamitnya sembari melambai girang.

Setelah selesai melakukan panggilan video dengan Jisung, Chenle langsung terkikik geli. Bagaimana bisa ia langsung merasa rindu berat kepada Jisung hanya karena sebuah soal cerita yang berkisah tentang seorang penggembala dipedesaan.

Bloom - Jichen ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang