anniv II 🌸

1.7K 230 85
                                    

Udara pagi yang dingin dengan suasana yang menenangngkan membuat siapa saja yang masih terlelap tak ingin bangun. Walau sesekali mendengar suara ayam berkokok tak sekalipun mengganggu gadis kecil yang masih terlelap dalam tidurnya.

"Sayang, bangun yuk"
"Ica harus sekolah loh" suara lembut dengan usapan pada surainya membuat gadis kecil yang di panggil Ica itu malah ssmakin menyamankan tidurnya.

"Icaaa~"
"Bangun yuk, nanti uti marah loh kalau Ica nda bangun"

"Ugh lima menit papaaa~" gumamnya dengan mata yang masih terpejam.

Pria yang dipanggil papa itu hanya menggeleng dan masih mencoba untuk membangunkan si kecil.

"Nanti uti beneran marah loh sayang, yuk bangun yuk" ujar Chenle yang sudah menyibak selimut si kecil.

"Papa ngantuuuuk" rengek Ica yang malah memeluk Chenle dan kembali mencoba memejamkan matanya lagi.

"Si cantik ini susah banget ya kalau disuruh bangun terus mandi"
"Kalau Ica nda nurut, papa nda mau ah main sama Ica lagi"
"Kakak Lala sama mas Apin juga pasti nda mau main sama Ica" ujar Chenle menggoda si kecil.

"Iiih kok gitu"
"Ish, yaudah aku mandi" dengus Ica yang langsung bangun dan menuju kamar mandi.

Chenle yang melihat itu hanya tersenyum dan langsung merapikan kamar Ica dan menyiapkan seragam yang akan Ica kenakan nanti.

Ica itu gadis yang mandiri, bahkan bocah itu sudah bisa mandi sendiri saat masih berada di TK A. Tidak seperti anak anak pada umumnya yang jika disuruh mandi sendiri akan memilih bermain air, Ica malah membersihkan tubuhnya sebersih mungkin. Bahkan jika sang uti tak memergokinya kala itu, mungkin sampai sekarang Ica masih akan menyabuni tubuhnya hingga tiga kali.

"Ica udah bangun sayang?" Tanya Jisung saat Chenle baru saja keluar dari kamar Ica.

"Udah mas, lagi mandi anaknya walau harus drama dulu"

"Tch, kebiasaan memang"

"Ya gimana, di sini aja suasananya bikin pengen boboan terus"
"Ini mas mau kemana?" Tanya Chenle yang melihat Jisung yang terlihat akan pergi.

"Mau ke sawah, kemaren malem sawahnya di-lep-i mas mau check dulu sebelum nanti ditanduri" jelas Jisung.

*lep (diairi)
*ditanduri (ditanami)

"Nda lama kan? Sarapan di rumah aja loh, aku udah masak sama ibuk tadi" pinta Chenle yang langsung diangguki oleh Jisung.

"Iya sayangkuu"
"Mas pamit dulu ya" pamit Jisung sembari mengusap pipi Chenle yang semakin bulat.

"Hmm, hati hati" balas Chenle.

Setelah Jisung pergi, Chenle kembali melakukan aktifitas paginya seperti membersihkan kamarnya dan lanjut untuk menyiapkan keperluan kerjanya dan juga Jisung.

Setelah selesai ia langsung pergi mandi dan kembali membantu ibuk untuk menyiapkan sarapan mereka.

"Nduk, tolong itu tempenya di goreng ya, ibuk mau kucir rambutnya Ica dulu" pinta si Ibuk pada Chenle yang terlihat sudah selesai bersiap. Untuk membantu Ica bersiap saat ini ia baru bisa membantu menyiapkan perlengkapan Ica saja, untuk masalah rambut ia masih menyerahkannya pada ibu mertuanya, tapi ia juga tengah belajar untuk hal itu.

"Oh iya buk"
"Memang kalau tempe tuh enaknya kalau digoreng dadakan gini ya buk"

"Iya, masmu suka banget sama tempe anget"
"Udah pulang belum anaknya dari sawah?" Tanya si ibuk karena belum melihat Jisung.

"Sudah buk, lagi mandi"

"Yaudah kalo gitu, ibuk tinggal bentar ya"

"Iya buk"

Bloom - Jichen ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang