Setelah kejadian pulang malam yang Chenle sering lakukan, sejak saat itu Jisung semakin dibuat khawatir. Ia takut kekasihnya itu kekurangan waktu istirahatnya, karena Chenle semakin sering pulang malam.
Tes masuk kedokteran akan dimulai tiga hari lagi, dan semalan ia tak bisa melakukan panggilan video dengan alasan bahwa pria manisnya itu tengah lelah dan ingim segera tidur.
Tapi jujur saja Jisung juga takut dengan kedekatan Chenle dan Jefry. Ia merasa bahwa Jefry sudah mempengaruhi Chenle.
Entah karena dari kecil Chenle selalu memiliki batasan untuk melakukan apapun sehingga dengan datangnya Jefry membuat Chenle jadi dibuat bebas melakukan apapun. Atau memang kehidupan orang kota yang beranjak dewasa memang seperti itu?
Jujur Jisung sangat khawatir akan hal itu.
"Apa tanya Nana ya?"
"Tapi nanti aku bakal dikira ngekang ngga sih?"
"Tapi kalau gini terus bakal kacau" gumamnya saat kembali dari lapangan setelah mengangon kambing kambing pak kades."Eh, buk mau kemana?"
"Kok bawa koper?" Tanya Jisung memasuki rumahnya dan melihat sang ibu tengah mengambil koper di atas lemari."Ngga kemana mana mas"
"Ini lho mau nyiapin keperluannya Isa buat lahiran nanti""Loh Isa udah mau lahiran? Udah di bawa ke rumah sakit?" Tanya Jisung yang dibuat terkrjut.
"Belom mas"
"Cuma nyiapin aja keperluannya, biar nanti pas Isa udah ngerasa bakal lahiran kita tinggal angkat aja kopernya"
"Ngga perlu ribet ngurus bawaan" jelas sang ibu."Oh gitu"
Benar benar tak terasa jika Isa sebentar lagi akan melahirkan bayinya, yang tandanya sebentar lagi ia akan menjatuhkan si camat yang sudah menyusahkam hidupnya itu. Jisung jadi tak sabar menunggu hari itu tiba.
Dua minggu setelahnya Jisung dibangunkan sang ibu saat jam masih menunjukkan pukul dua dini hari.
"Mas, bangun mas"
"Ada apa buk?" Tanya Jisung dengan suara paraunya khas orang bangun tidur.
"Isa kontraksi mas"
"Kamu pinjam mobilnya pak kades ya buat anter Isa ke rumah sakit"
"Ibu bantu Isa dulu" ujar sang ibu yang membuat Jisung langsung sadar sepenuhnya."Kemarin sore kayanya masih ngga papa dia buk" timpal Jisung yang langsung bangun dan berganti pakaian.
"Kemarin malem Isa bilang udah mulai kontraksi kecil, makanya dia minta ibuk buat nemenin dia tidur"
"Udah, kamu pinjem mobil pak kades sana""Iya buk"
Jisung langsung bergegas menuju rumah pak kades guna meminjam mobil. Jisung memilih pintu belakang yang jaraknya dekat dengan kamar pak kades.
"Ada apa to Ji, malem malem gedor pintu kaya gini?" Tanya bu kades yang tengah membukakan pintu untuknya.
"Itu bu, saya mau pinjam mobilnya"
"Mau antar Isa ke rumah sakit"
"Kata ibuk Isa udah kontraksi" jelas Jisung yang membuat bu kades langsung hilang rasa kantuknya."Loh loh, udah mau lahiran dia?"
"Bentar bentar, ibu ikut ya"
"Bentar tak ganti baju"
"Itu kunci mobilnya di tempat biasa"
"Kamu siapin dulu mobilnya" panik si ibu kades yang juga tergesa.Jisung langsung mengambil kunci mobil yang biasa di letakkan di gantungan sebelah rak sepatu. Setelah menemukan apa yang di cari Jisung langsung lari kedepan guna mengambil mobil.
Jisung membatu sang ibu untuk mengangkat koper besar yang Isa siapkan beberapa minggu lalu. Sebelum berangkat sang ibu juga meminta Javin untuk pindah tidur di rumah pak kades dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloom - Jichen ✅
Short StoryChenle yang baru saja memergoki kekasihnya selingkuh langsung memutuskan untuk ikut pamannya untuk berlibur di desa. Ia berharap pilihan liburannya kali ini akan membuatnya lebih mudah melupakan si mantan kekasihnya itu. Dan sepertinya harapannya be...