tws

8K 635 234
                                    

Hari pernikahan Chenle dan Jisung digelar di dua tempat. Untuk pemberkatan mereka lakukan di kota Chenle dan melakukan resepsi pertama juga di sana. Setelahnya acara ngunduh mantu dilakukan di rumah Jisung.

Dibanding acara megah yang dilaksanakan di kota Chenle yang disewakan hotel mahal dengan tamu tamu kelas atas sang papa, acara dirumah Jisung lebih dilakukan seperti pesta rakyat. Setelah acara ngunduh mantu yang selesai pukul sebelas siang, acara selanjutnya langsung dilanjutkan ke acara resepsi yang digelar sehari semalam suntup.

Salahkan jabatan Jisung yang mengharuskannya mengundang seluruh warga untuk ikut merayakan hari bahagianya.

Dengan acara yang sepadat itu jangan kalian berpikir bahwa mereka bisa melakukan malam pertama layaknya pengantin baru pada umumnya. Tidak mereka bahkan tak sempat memikirkan hal itu. Mereka lebih memilih untuk tidur dan istirahat untuk mengembalikan kekuatan energi mereka lagi yang sudah dikuras habis akibat acara yang mereka gelar.

Dua hari setelahnya Chenle juga sudah diwajibkan untuk kembali ke kotanya karena acara penugasan di tempat Jisung sudah selesai. Dengan tenaga yang masih belum terkumpul secara utuh Chenle sudah harus menyiapkan laporan serta barang barangnya untuk kembali ke kotanya.

"Maas~ aku minta maaf ya" cicit Chenle saat ia tengah berada di dalam mobil untuk diantar Jisung ke kotanya.

"Ngga papa sayang, ngga usah minta maaf"
"Kan emang udah kewajiban kamu"
"Nanti mas bakal sering main ke sana kok" tutur Jisung sembari mengusap tangan Chenle yang ada di genggamannya.

Chenle benar benar merasa tak enak dengan Jisung karena sudah harus kembali LDR bahkan saat umur pernikahannya belum genap seminggu.

"Mas pegang kata kata aku ya"
"Aku janji ke mas bakal baik baik aja disana, aku janji ngga akan bikin mas khawatir dan kepikiran, aku janji ngga ada main sana sini, aku janji bakal selalu jaga jarak sama siapapun, aku janji bakal selalu jaga hati, aku janji bakal selalu laporann apapun kegiatanku, aku janji-"

"Sayang hey"
"Ngga perlu kaya gitu, mas bakal selalu percaya sama kamu"
"Kamu udah dewasa pasti bakal bisa kontrol diri dengan baik, mas percaya itu"

"Maaas~"

Dibawanya tubuh kecil itu agar bersandar di tubuhnya, diusapnya bahu kecil itu agar bisa lebih tenang.

Jisung tau bahwa Chenle tengah dibuat takut dengan kisah mereka dulu yang sempat sirna karena ulahnya yang teledor, jadi wajar saja jika Chenle seperti ini.

Hubungan jarak jauh yang mereka lakukan membuat Jisung menjadi bahan ejekan seluruh rekan kerjanya. Pernikahan yang belum berjalan genap seminggu itu sudah langsung dipisahkan oleh jarak. Tapi Jisung tak peduli, toh ini memang kensekuensinya meminang seorang dokter muda yang masih memiliki wajib tugas.

Saat akhir pekan tiba Jisung memilih untuk pergi menemui Chenle. Ia ingin menghabiskan akhir pakannya dengan sang suami kecilnya.

Saat tau Jisung tengah ada dirumahnya Chenle langsung berlari memeluk sang suami saat ia baru pulang dari sift paginya.

Dipeluknya dengan erat hingga tubuhnya di dibuat berputar saking senangnya.

"Maaaas, kok ngga bilang kalau ke sini"
"Tau gitu aku ambil libur iiih" gerutu Chenle yang masih berada di pelukannya.

"Kan kejutan"

"Ica mana? Lagi sama papa kah?" Tanya Chenle yang mencari keberadaan Ica.

Tak mungkin kan Jisung pergi ke sini tak tak mengajak putri cantik mereka. Toh sang papa juga sayang banget sama Ica pasti papa juga mau ketemu Ica.

"Ngga ikut anaknya, dia ngga mau"
"Ica ngga bisa perjalanan jauh sayang, tapi dia bilang kangen banget sama kamu"
"Nagih janji bobo bareng lagi katanya" jelasnya yang membuat bibir Chenle langsung melengkung ke bawah.

Bloom - Jichen ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang