12

7.3K 815 63
                                    

"Dek, bangun yuk"
"Bibi ajak ke pasar loh" panggil Injun yang tengah berusaha membangunkan Chenle.

"Eungh ngantuuuk~" lenguhnya yang hanya menggeliat dan masih melanjutkan tidurnya.

"Dek, ini ke pasar loh, banyak yang jual makanan"
"Katanya pengen kesana?"
"Beneran ngga mau ikut?" Ujar Injun yang masib beruasa untuk membangunkan si manis.

"...."

"Okay, tapi ntar ngga usah nangis kalau dirumah ngga ada orang ya" Injun merasa kesal karena sang adik yang masih saja sangat susah untuk bangun. Mungkin Chenle benar benar tengah mengantuk karena semalam ia tengah marathon drama hingga pukul dua, dan Injun membangunkannya pada pukul lima? Oh tentu saja anak itu tak akan bangun.

"Anaknya ngga mau bangun bi" jelas Injun yang menghampiri sang bibi.

Ia dan Nana terlihat sudah siap untuk pergi ke pasar. Mereka pengen beli jajanan pasar yang banyak katanya.

"Yasudah kita tinggal aja, bentar lagi Jisung juga dateng kok"
"Jadi kayanya ngga masalah kalau ditinggal" jelas sang bibi.

"Alah, kalau gitu emang harus ditinggal kayanya" celetuk Nana yang membuat bibi mengernyit bingung.

Dan benar saja, Bibi, Syola, Injun, Nana langsung pergi ke pasar, meninggalkan Chenle yang masih tertidur pulas.

Tepat pukul enam, Chenle perlahan mulai membuka matanya. Setelah benar benar sadar ia berjalan menuju dapur untuk meneguk air putih karena merasa tenggorokannya sangat kering.

Namun dengan kembali terpejam Chenle malah meletakkan kepalanya di atas meja dengan menggunakan lengan sebagai bantalannya dan kembali tertidur dalam posisi terduduk.

Posisi meja makan yang berhadapan dengan pintu belakang membuat Jisung yang baru saja datang tanpa sengaja melihat Chenle yang tengah tertidur dalam posisi kurang nyaman.

"Chenle" panggil Jisung pelan saat melihat si manis tengah terlelap.
"Chenle, nanti badannya sakit kalau tidur di sini"
"Pindah ke kamar ya" tuturnya pelan dan masih saja tak mendapat respon apapun dari si manis.

"Chenle, hey" panggil Jisung lagi sembari menepuk bahu yang lebih kecil.

"Eung" lenguhnya pelan.

"Jangan tidur disini nanti badannya sakin"

"Mas Jisung?" Gumamnya saat mulai melihat sosok Jisung di depannya.

"Iya ini mas"
"Lanjutin bobonya di kamar ya, jangan di sini"
"Nanti badannya sakit" tutur Jisung lagi dengan nada yang masih sama pelannya.

Bukannya menjawab Chenle malah menegakkan tubuhnya dan mencoba sadar dari tidurnya.

"Mas malah ganggu tidurnya ya?"
"Maaf, mas ngga tega tadi liatnya"
"Maaf ya" ujar Jisung saat melihat Chenle yang mengkedip kedipkan matanya dengan wajah khas orang bangun tidur sembari terus menatap ke arah Jisung.

"Mas kenapa baik banget?" Tanya Chenle tiba tiba.

"Eh?"
"Y-ya kita kan emang harus jadi orang baik" balas Jisung yang gugup karena terus terusan mendapat tatapan lekat dari Chenle.

"Hhh..., okay"
"Memang kita harus baik kesemua orang kan mas"

"Iya, kan harus"

"Emang akunya aja nih yang gampang baper" gumam Chenle sembari melangkah pergi meninggalkan Jisung. Sepertinya anak itu masih terjebak di suasana drama yang ia tonton semalam, yang menurutnya sangat relate dengan kisahnya saat ini.  San Jisung yang tak paham tentu saja langsung mengeenyit bingung dengan pertanyaan tak terduga dari Chenle.

Bloom - Jichen ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang