5

10K 996 132
                                    

"Seasyik apa sih di desa sampe lupa ngga ngabarin kita?" Tanya Nana yang saat ini tengah melakukan panggilan video bersama Chenle dan Injun.

"Susah signal kah?" Kali ini giliran Injun yang menyahuti.

"Baru juga dua hari dah kangen aja kalian sama aku"
"Taulah aku tuh emang ngangenin banget" timpal Chenle.

"Nyesel banget vidcall an kaya gini" gerutu Injun yang sudah terlihat emosi.

"Hehehe, enak banget di sinituh kalian harus susul aku kesini kalau senggang"
"Nanti aku ajak main ke sawah"

"Beneran jadi anak desa nih mainnya di sawah" ledek Nana yang membuat Injun ikut tertawa.

"Ledek aja, nanti kalau kalian tau sawah disini kaya gimana pasti iri" omel Chenle tak terima.

"Kaya gimana sih sawahnya?" Tanya Injun yang mulai penasaran.

"Bentar ya"

Chenle terlihat seperti tengah menuruni ranjangnya, setelah itu ia berjalan mendekati jendela kamar dan membuka jendela itu secara perlahan. Dapat dilihat juga ekspresi tertegun dari kedua temannya.

"Bagus kan" pamer Chenle dengan bangganya.

"Itu beneran view dari kamarmu? Bukan lukisan?"

"Asli ini, tuh tangan aku bisa keluar tuh" ujar Chenle yang menyorot tangannya.

Namun saat asyik memamerkan pemandangan sawah dan gunung di sore hari, tiba tiba saja jendela itu didorong perlahan agar tertutup.

"Eh eh eh"

"Udah sore, jendelanya harus ditutup" ujar seseorang yang menampakkan dirinya di luar jendela.

"Ih kenapa? Kan bagus itu pemandangannya" omel Chenle yang tak terima karena ingin menunjukkan pemandangan sawah dengan langit yang mulai berubah warna menjadi orange kepada teman temannya.

"Kalau mau liat pemandangannya keluar, jangan buka buka jendela gini"
"Udah sore"

"Kenapa sih?" Gerutu Chenle yang terlihat kesal disaat Jisung menutup kedua pintu jendela tersebut.

"Siapa tuuuuh~~" ledek Injun yang masih terhubung dengan panggilan videonya.

"Pantesan betah di sana"
"Ada yang bening" kali ini giliran Nana yang menimpali.

"Apasih, itu tetangganya paman aja"
"Ta-tapi emang ganteng sih" cicit Chenle yang terlihat malu malu.

"Ya ampun adek kita ini cepet banget move on nya yaaaa"
"Kayanya ngga inget kemarin abis nangis sampe mabok mabokan"

"Eh, iya ya aku kan baru putus"
"Baru sadar"

"Gila, di pelet kamu sama tetangga pamanmu sampe lupa kalau baru aja putus" celetuk Injun.

"Apa sih kalian, ngga jelas banget"
"Udah ya aku tutup lanjut besok lagii"
"Dadaaah~" ucapan akhirnya sebelum mengakhiri sambungannya.

~o0o~

"Buuu!!" Panggilan seseorang yang membuat Chenle langsung panik saat tengah asyik menonton acar Televisi karena bibi, paman serta Syola sedang pergi kondangan di desa sebelah dan hanya ada Chenle di rumah ini.

"Bu kades?" Panggilnya lagi.

Tapi rasa khawatir Chenle langsung hilang saat tau suara siap itu.

"Iyaaaa!!!" Balas Chenle yang langsung berlari membukakan pintu depan.

Dan benar saja ia melihat Jisung yang tengah berdiri di sana.

"Ada apa mas?" Tanya Chenle saat sudah berhadapan dengan Jisung.

Bloom - Jichen ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang