Menjadi pasangan muda yang sering di agungkan oleh masyarakat tak kala membuat Chenle dan Jisung merasa malu disaat mereka jalan jalan keluar bersama dan mendapat godaan dari warganya.
Seperti hari ini Jisung terlihat membonceng Chenle menuju polindes untuk melakukan tugasnya. Tak lupa dengan Ica yang jadi selalu ikut berangkat bersama dengan orang tuanya.
Selama perjalanan sudah berapa banyak siulan yang menggoda mereka saat melintasi area persawahan yang mereka lewati.
"Turun dulu ya princess"
"Bekalnya udah papa masukin ke tasnya Ica, inget ya kalau ada temennya yang pengen jangan lupa buat Ica kasih"
"Karena berbagi itu apa sayang?""Indaaaah~" balas Ica dengan nada girangnya.
Chenle yang mendapat balasan seperti itu tentu saja tak bisa menahan rasa gemasnya pada si kecil. Kecupan berkali kali ia layangkan pada pipi gembil Ica.
"Papa udah iiiih nanti bedaknya ilang!!" Rancau Ica karena ulah sang papa.
"Sayang udah ih, kasian Icanya" lerai Jisung pada Chenle sembari mengusap surai si manis yang masih berjongkok di dapan Ica.
"Ya abis gemes banget"
"Udah sana sebrangin dulu anaknya, udah di tunggu gurunya loh" titah Jisung yang langsung mendapat anggukan dari si manis.
Setelah menyebrangkan Ica ke sekolahnya, Chenle langsung kembali ke polindes untuk jadwalnya hari ini.
"Mas kenapa masih di sini?"
"Sana ke kantor, ntar di omelin mbak Lis lagi loh" tegur Chenle karena sang suami yang masih duduk di depan polindes dan menunggunya."Ruangan mas boleh di pindah sini aja ngga?"
"Hus ngawur banget sih, ngga usah lebay deh mas"
"Jarak kita kerja ngga ada seratus meter ya, jadi ngga usah aneh aneh""Hari ini mas rasanya pengen deket mulu sama kamu"
"Kenapa ya?" Goda Jisung pada si manis."Apasih, ngga usah aneh aneh ya"
"Sana ke kantor" titah Chenle."Disini bentar deh"
"Mas!"
"Bentar doang sayang, mas mau liat kamu nyapu"
"Mas ngga jelas banget sih"
Tak ingin ambil pusing dengan sikap suaminya, Chenle memilih untuk melanjutkan kegiatan membuka polindesnya. Setelah selesai menyapu dan menata rak obat, Jisung belum juga meninggalkan tempatnya, ia masih setia mengamati kegiatan suami kecilnya.
"Udah selesai loh aku, kenapa masih di sini sih?"
"Ntar beneran di omelin mbak Lis loh" omel Chenle."Kamu cantik banget hari ini" ujar Jisung sembari berdiri dan mendekati Chenle.
"Emang biasanya engga?"
"Mas ngga usah aneh aneh ya!" Panik Chenle karena Jisung yang semakin menyudutkannya hingga tubuhnya membentur tepian ranjang pasien yang ada di sebelah meja kerjanya."Tiap hari cantik, tapi hari ini makin cantik"
"Kaya ada yang baru, tapi apa?" Ujar Jisung sembari mencondongkan tubunya yang membuat Chenle berada tepat dalam kungkungannya."Ma-mas jangan gini ih, ntar ada ya-yang dateng loh" gugup Chenle.
"Lipbalm atau lipstick kamu yang baru?" Bisik Jisung yang terlihat fokus pada bibir si manis.
"Lipbalm, ngga cocok ya?"
"Kemaren aku sama Lala pergi ke kota trus Lala rekomendasiin ini"
"Kata Lala ini bagus karena bakal nimbulin warna alami bibirnya"
"Apa hasilnya terlalu merah mas? Ngga co-hmp"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloom - Jichen ✅
Short StoryChenle yang baru saja memergoki kekasihnya selingkuh langsung memutuskan untuk ikut pamannya untuk berlibur di desa. Ia berharap pilihan liburannya kali ini akan membuatnya lebih mudah melupakan si mantan kekasihnya itu. Dan sepertinya harapannya be...