46

6.5K 686 140
                                    

"Kak, kok bisa demam gini sih?" Panik si bibi sembari menata kamar yang akan Chenle tempati.

"Kemaren kedinginan, trus kurang tidur juga jadi panas deh akunya"

"Ya ampuun, kok sampe kedinginan gitu?"
"Kamu juga udah bibi bilangin buat tidur sini aja kan?"
"Bandel sih"
"Ayo sini tiduran, bibi bikinin minuman anget ya, trus tidur" titahnya yang langsung mendapatkan anggukan dari Chenle.

"Aaaahh nyamannyaaa~" ujarnya setelah membaringkan tubuhnya di ranjang yang empuk.

Saat di rumah dinas ia hanya tidur dengan single bed yang beralaskan matras tipis yang terkadang membuatnya kurang nyaman. Tapi karena tugasnya yang melelahkan, matras kurang nyamanpun masih bisa membuatnya tidur nyenyak karena kelelahan.

"Nih minum" ujar sang bibi yang baru saja memasuki kamar Chenle.

Chenle menerima minuman hangat yang berisi potongan rempah itu. Chenle sebenarnya tak suka, tapi jika itu bisa meredakan lelahnya ia akan mencobanya.

"Tinggal sini aja ya kak"
"Pamanmu ngga tenang kalau kamu tidur di sana" ujar si bibi sembari memijati kaki Chenle.
"Apalagi pas hujan semalam, ngga tenang banget orangnya, takut kalau rumahnya bocor atau apalah"
"Eh malah beneran kejadian, kamunya sakit karena kedinginan"
"Pamanmu bakal marah banget nanti sama Jisung kalau tau kamu kaya gini"

Chenle yang tengah menyeruput minumannya langsung berhenti saat nama itu di sebut.

"Kok marah ke mas Jisung? Kan aku yang salah, karena bandel ngga tidur sini"

"Hhh... pamanmu lho udah kenal banget sama kamu dari kamu masih bayi"
"Udah hapal banget sama sikapmu yang suka keras kepala kaya gini"
"Pamanmu udah tau kalau kamu bakal milih buat tinggal sama temenmu kalau ada rumah dinas, Iya kan?"
"Padahal papamu juga udah bilamg kalau maunya kamu tinggal di sini aja selama tugas"
"Tapi kamu?"

"Ya terus apa hubungannya sama mas Jisung?"

"Rumah dinas itu baru ada pas masamu ini, sebelumnya mereka yang tugas disini dibiarin tidur di polindes atau ngga puskesmas yang udah pasti ngga nayaman banget kan?"
"Mungkin karena Jisung tau kamu mau tugas disini jadi dia ngoyo bikin rumah dinas diar kamu nyaman"
"Udah habis berapa duit dia buat rumah dinas itu"

"Mas Ji tau kalau aku mau tugas di sini?" Tanya Chenle.

"Ya tau lah kak, orang puskesmas ya pasti setor data dulu ke kades, biar tau siapa yang tugas buat di polindes"
"Ntar kalau ngga setor data trus yang jaga polindes bukan petugas aslinya kan bisa salah kaprah kak" jelas sang bibi yang membuat Chenle semakin pusing.

Mas Ji beneran masih suka sama aku?

"Udah yuk, tidur dulu nanti sore biar Lala bangunin ya" tutur sang bibi dengan sedikit menarik selimut Chenle agar terasa nyaman.

Bukannya bisa langsung tidur, Chenle malah dibuat kepikiran dengan penjelasan yang bibinya beri. Kenapa Jisung masih seperhatian itu padanya? Emang beneran masih suka? Tapi kenapa malah dia ngilang tanpa kabar kalau masih suka?

Pertanyaan pertanyaan itu senantiasa berputar di kepala Chenle yang membuat bocah itu tak mengistirahatkan pikirannya.

Chenle yang memilih untuk memainkan ponselnya agar tak terus kepikiran tentang Jisung malah samar samar ia mendengar suara Jisung.

"Ya masa sampe terngiang suaranya gini?" Dumalnya.

"Kedinginan Ji anaknya, trus katanya semalem juga ngga bisa tidur" ujar sang bibi yang dapat Chenle dengar dengan keras.

Berarti Jisung memang benar ada di sini?

"Apa karena bising hujan ya bu, sampe Chenlenya ngga bisa tidur? Soalnya atap depannya Jisung ganti pakai esbes yang seng jadi ujannya kedengeran banget kalau hujan deres" keluh Jisung.

Bloom - Jichen ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang