Happy reading!
"Ada kalanya aku melihat semuanya dari jauh, setidaknya aku tau bagaimana kabarnya. Aku diam juga bukan berarti aku bodoamat Vin, naif banget kalo aku bilang aku bodoamat sama hal yang aku sukai dengan sangat" jawab Queen
"Ada kalanya juga Lo rindu dan ingin mendatangi hal yang buat Lo sakit, lalu apa yang Lo lakuin? Di satu sisi Lo suka banget tapi Lo gamau terluka kan?" Tanya Gavin
"Mungkin aku akan nekat berjalan mendatangi untuk melepas rasa rindu, walaupun aku tau konsekuensinya bakal sakit"
"Lo bakal datengin hujan dengan menggunakan payung?" Tanya Gavin lagi yang di jawab dengan gelengan kepala Queen
"Kenapa? Setidaknya bisa mencegah sakit nya kan?" Tanya Gavin lagi,
Queen menghela nafas panjang lalu menatap buah mangga yang masih berada di pohonnya lalu menjawab "iya bener, bisa mencegah sakit tapi aku gak mau payung itu menanggung rasa sakit demi aku, yang padahal juga aku memakainya jika butuh saja lalu membiarkan payung itu terbengkalai" jelas Queen.
Penuturan Queen membuat Gavin mengernyitkan keningnya lalu terkekeh kecil. "Lebay banget Lo, itu kan cuma payung doang"
"Tapi ini bukan tentang payung Vin!" Sentak Queen
"Kamu bilang aku bisa menggunakan payung untuk mencegah sakitnya, oke kalau yang ingin ku temui itu hujan. Tapi kalau kamu gimana? Payung yang aku artikan itu orang Vin, ibarat payung itu orang yang aku jadiin opsi kedua, aku menghampiri nya jika aku butuh saja kan? Lalu aku membiarkan orang itu menanggung rasa sakit karena aku, tanpa mau peduli dengan keadaannya karena titik fokus utama aku itu ada di kamu Vin!" Jelas Queen panjang lebar, tak sadar setetes air mata jatuh dari mata Queen.
Gavin tertegun mendengar semua ucapan Queen serta melihat Queen menangis di hadapannya, ada yang aneh di hati Gavin. Ia merasa tak senang melihat Queen menangis terlebih penyebab Queen menangis adalah dirinya.
"Cengeng Lo" ucap Gavin sedikit ketus, tanpa sadar tangannya mengusap air mata gadis itu. Perbuatan Gavin membuat Queen membatu dan menahan nafas, jantung nya mendadak berdegup kencang tak karuan.
"Jangan di tahan nafas Lo, mau mati Lo?" Tanya Gavin setelah mengusap air mata Queen, ia sadar saat tangannya menyentuh pipi Queen untuk mengusapkan air matanya gadis itu terlihat kaget dan menahan nafasnya, "cewe aneh" pikir Gavin.
"E-enggak" kilah Queen
"Gugup Lo?"
"Kamu ngapain ajak aku kesini?" Tanya Queen mengalihkan topik pembicaraan dan tak menggubris pertanyaan Gavin.
"Gue cuma mau mastiin"
"Mastiin apa?"
"Mastiin kalo Lo ga ngehindar dari gue"
"M-maksud kamu?" Tanya Queen, tolong demi apapun jangan buat Queen baper dengan penuturan Gavin tadi.
"Ck lemot" decak Gavin sambil mendengus, membuat Queen menyengir tak jelas
"Jadi gimana?" Tanya Queen masih penasaran.
"Lo ngehindar dari gue?" Tanya Gavin to the point, Queen tak menjawab pertanyaan Gavin, ia lebih memilih mengalihkan pandangan dari Gavin.
Merasa pertanyaan tadi sudah terjawab dengan tingkah Queen, ia kembali bertanya, "Kenapa?" Tanya nya lagi.
"Bukan aku yang kenapa, tapi kamu yang sebenarnya kenapa?"
"Argh lo terlalu berbelit" frustasi Gavin sambil mengacak rambut nya kesal.
"Huft" helaan nafas lelah Queen
"Sebenarnya bukan aku yang kenapa Vin, aku gak ada niatan untuk ngehindar dari kamu, tap-"
Belum selesai Queen berbicara, Gavin sudah menyela terlebih dulu, "Terus?" Sela Gavin.
"Ck, dengerin dulu!" Ketus Queen yang di jawab deheman oleh Gavin.
"Tapi sikap kamu yang buat seolah nyuruh aku buat jauhin kamu"
"Lebay Lo, biasanya juga gue kayak gitu Lo biasa aja"
"Terlebih ada Salsa" ucap Queen yang mampu membuat Gavin terdiam.
"Kenapa diam? Kamu masih suka sama dia kan?" Tanya Queen dengan senyum kecut.
"Bukan urusan Lo"
"Kamu maunya apa sih?!" Tanya Queen kesal
"Dih apaan sih Lo"
"Kamu tanya kenapa, giliran aku udah jawab kamu gini, ga jelas kamu!" Ketus Queen
"Gue cuma tanya doang"
"Kenapa, kamu ngerasa aku jauhin?"
"PD gila Lo jadi cewe!"
"Jangan pernah Lo urusi perasaan gue ke salsa, itu bukan urusan Lo!"
"Kenapa?, Bener kan kamu masih suka sama dia?"
"KALO EMANG IYA KENAPA?!" Bentak Gavin, membuat Queen terkejut
"Aku cape Vin" ucap Queen dengan lirih
"Gue gak tanya dan gue gak peduli" tekan Gavin
"Aneh kamu!" Sentak Queen
"Lo yang aneh!, Jadi cewe gatau malu udah jelas gue gak suka sama Lo! Bisa gak sih Lo bener bener ngejauh dari gue? Jijik gue!" Ketus Gavin sambil melihat Queen Dengan tatapan jijik
"Kamu maunya apa sih?"
"Lo pergi!"
"Oke" ucap Queen lalu beranjak pergi dengan air mata yang mengalir. Sungguh ucapan Gavin mengiris hati Queen
"ARGH" frustasi Gavin sambil menendang udara kesal, lalu ikut pergi dari taman belakang dengan perasaan yang masih campur aduk.
To be continued
Siapa yang kesel sama Gavin?!
Cung☝🏻☝🏻!!!
Lanjut ke part selanjutnya!
Jangan lupa vote ygy ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
FATAMORGANA? [SUDAH TERBIT]
Teen FictionSudah terbit di Penerbit Teori Kata Publishing! ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ Apa rasanya terlalu fatamorgana untuk kita bersama? Lalu mengapa takdir menciptakan rasa jika yang ada sebuah fatamorgana? Kita bisa bersama kan? Begitu banyak tany...