55

129 20 31
                                    

Happy reading !♡

Pagi ini, cuaca cerah dengan semilir angin sejuk menyapa para siswa di SMA ANTARIKSA. Banyak siswa yang menikmati hembusan angin sejuk. Tetapi beberapa siswa, merasa tak senang dengan hari ini.

Hari ini adalah hari ujian mereka, sedikit cemas dengan soal-soal yang kemungkinan sulit. Termasuk Gavin dan empat sahabatnya. Ralat, hanya Devan, Raga dan Ardan. Karena Gavin dan Keenan tentu tidak usah di ragukan kecerdasan nya.

"Aduh, males banget gue hari ini ujian. Gue belum belajar" gerutu Devan.

Raga yang di samping Devan, refleks menggaplok pipi Devan dengan pelan. "Kayak pernah belajar aja lo" ketus nya.

"Heh sepele banget lo" sinis Devan.

"Lah yang gue bilang fakta" ujar Raga.

Baru Devan ingin kembali berbicara, Ardan lebih dulu menutup mulut nya. "Berisik amat lo berdua" tukas Ardan.

Dengan cepat Devan menepis tangan Ardan dari mulutnya, "Bau tai tangan lo" ketus nya.

Mendengar ucapan Devan, Ardan mengeluarkan cengirannya dengan tatapan jahil. Tentu membuat Devan curiga, ia memicing curiga kepada Ardan.

"Jorok lo!" Ketus Devan.

Ardan mendelik, "Gue gak bilang apa-apa. Lo nya aja yang-"

"Berisik!" Tukas Gavin. Sontak dua orang yang sedang berdebat tadi sama-sama mengatupkan mulutnya.

Tak lama bel sekolah berbunyi, memperingati para siswa untuk masuk ke kelasnya masing-masing. Tentu tiga teman Gavin misuh-misuh kesal.

"Males banget gue" decak Raga.

"Halah, sok malas banget. Padahal nanti paling hoki urusan contek-mencontek" sindir Devan.

"Gelut aja lah ayo!" Kesal Raga.

"Cabut, masuk kelas." Ujar Keenan lalu langsung pergi dengan Gavin tanpa menunggu temannya yang lain.

"Tega banget gue di tinggal" Rajuk Ardan.

"Udah sana lo kejar lah bego" gemas Devan.

"Yaudah deh, bye duo belegug" ejek Ardan langsung mengacir pergi.

"Woi! Ardan sialan, padahal dia juga belegug" Bantah Raga tak terima.

"Berarti lo mengakui, kalau lo belegug?" Tanya Devan.

"Ya bukan lah, tapi-"

"MALAH GOSIP DI SINI, MASUK KELAS!!!" Pekik Bu Tora yang kerap di panggil Bu To.

mendengar pekikan Bu Tora, mereka dengan serentak melihat kebelakang, tepat Bu Tora berdiri.

"Eh Buto, cantik amat hari ini" rayu Devan. Ingatkan, kalau Devan memang buaya.

"Devan." Geram Bu tora.

"Saya Bu" jawab Devan cengengesan.

"MASUK KE KELAS!" pekik Bu Tora, sontak membuat Devan dan Raga terkejut dan langsung mengacir pergi.

"SIAP BUTO!" teriak Raga sembari berlari.

"RAGA!!!" teriak Bu To kesal.

"Astaghfirullah, dosa apa saya pagi-pagi di hadapkan makhluk penyebab darah tinggi" gumam Bu Tora saat melihat Raga dan Devan sudah tak terjangkau oleh penglihatannya.

"Dosa apa ya kira-kira" celetuk Pak Gilang di belakang Bu Tora. Tentu membuat Bu Tora terkejut.

"Astaghfirullah, pak. Terkejut saya"

FATAMORGANA? [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang