Point utamanya adalah memastikan perasaan sendiri terlebih dahulu, memastikan perasaan mu masih tersimpan di orang lama atau tidak
-FATAMORGANA?Happy reading!
Jalanan di kota Jakarta malam ini tampak terlihat lebih ramai dari biasanya, banyak sekali terlihat sepasang kekasih remaja yang berkeliaran di jalanan Jakarta ini.
Queensha dan Ali menjadi salah satu dari para sepasang kekasih remaja itu, eh tetapi mereka bukan sepasang kekasih kan? Mungkin secepatnya haha.
Tepat saat lampu merah lalulintas menyala, Ali memberhentikan motornya begitu juga dengan para pengendara lainnya. Terasa hening, sedari tadi Ali dan Queensha tidak ada melakukan percakapan. Rasanya sedikit akward bagi Ali, ia mulai berfikir untuk membuka topik pembicaraan. Ehm dehem Ali
"Lo ada rekomend tempat yang bagus ga?" Tanya Ali memecah keheningan.
"Enggak ada Li, aku jarang keluar soalnya" jawab Queensha
"Oh gitu oke, kalo ke pasar malam Lo mau ga?"
"Mau mauu" jawab Queensha antusias, Ali melirik Queensha yang tampak antusias melalui kaca spion tanpa di sadari Queensha, Ali tersenyum di balik helm full face nya.
Melihat lampu merah telah berganti menjadi hijau, para pengendara mulai melajukan motornya begitu juga dengan Ali. Ia mengendarai motornya dengan kecepatan sedang, sengaja ingin menikmati pemandangan kota dengan Queensha.
Tak memakan waktu lama, mereka telah sampai di pasar malam. Ali segera memarkirkan kendaraannya lalu berjalan masuk ke dalam pasar malam bersama Queensha.
Tampak sorot mata Queensha berbinar bahagia, membuat Ali tersenyum tipis "mau naik wahana ga?" Queensha hanya mengangguk antusias lalu menarik tangan Ali untuk mengikutinya ke arah bianglala.
Tepat di depan bianglala tersebut Ali mengernyit bingung, "Lo mau naik ini?"
Ini ilustrasi bianglala nya ya, moga lancar ngehalu nya wkwk
"Iya, boleh?" Tanya Queensha polos, Ali dibuat gemas oleh tingkahnya, tangan Ali terangkat mengusap kepala Queensha gemas. "Boleh dong, gue pesen tiket nya dulu ya tunggu sini jangan kemana mana" ujar Ali, lalu pergi memesan tiket mereka untuk menaiki bianglala tersebut.
Queensha mengedarkan pandangannya, melihat sekeliling dengan sorot yang berbinar bahagia. Ah mungkin terakhir kali dirinya ke pasar malam saat keluarga nya masih menjadi keluarga Cemara, sungguh Queensha rindu dengan keharmonisan keluarga nya.
Sebuah tepukan dipundaknya membuat ia terkejut lalu menoleh pada sang pelaku, "kenapa melamun?" Tanya Ali
"Enggak papa kok" jawab Queensha sambil tersenyum manis. Melihat senyum manis Queensha membuat jantung Ali berdebar tak karuan, tak berlangsung lama karena Ali segera menepis perasaan nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATAMORGANA? [SUDAH TERBIT]
Teen FictionSudah terbit di Penerbit Teori Kata Publishing! ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ Apa rasanya terlalu fatamorgana untuk kita bersama? Lalu mengapa takdir menciptakan rasa jika yang ada sebuah fatamorgana? Kita bisa bersama kan? Begitu banyak tany...