Happy reading!
"ABANGGG!!" teriakan melengking anak perempuan yang memakai gaun cantik warna pink, berlari menghampiri abangnya lalu memeluk abangnya.
"Jangan lari lari, nanti jatuh" tegur halu Gavin
"Hehe iya bang, liat deh Rara cantik kan?" Sambil memutar badannya membuat gaun nya memutar dan mengembang dengan indah.
"Cantik, kan Rara adek abang" ucap Gavin sambil memeluk Rara adeknya.
"Hehe iyaa dong" tersenyum senang setelah melepas pelukan
"Selamat ulang tahun adek abang sayang" sambil mengacak rambut Rara gemas
"Ish Abang, berantakan nih" menekuk wajahnya Rara pura pura ngambek
"Jangan ngambek, nih Hadiah buat kamu" memberi hadiah nya pada Rara
Mata Rara langsung berbinar melihat hadiah yang dibungkus kertas kado bergambar Barbie warna pink lucu
"Waaahhh apanih hadiahnya bang"
"Rahasia,nanti aja kamu buka nya okey"
"Okey, eh kakak ini siapa bang?" Baru tersadar ada kakak cantik dengan hijabnya berdiri disamping abangnya dengan tersenyum pada nya
"Temen Abang" sambil melirik sekilas pada Queen
"Cantikk banget kakak"
"Makasii Rara, kamu juga cantik kok" sambil menyubit pipi Rara yang menggemaskan dengan pelan
"Hehe kakak bisa aja deh"
"Bisa dong, eh ini hadiah buat kamu" memberikan hadiah yang telah disiapkan untuk Rara
"Wah,makasih kakak cantik"
"Sama sama Rara"
Sungguh Queen gemas dengan adeknya Gavin, pipinya yang chubby dan sangat bijak itu membuat ia sangat sangat gemas ingin kurungin di kamar aja sangking gemesnya
"Oh iya, nama kakak siapa?" Tanya Rara lugu sambil mengerjapkan matanya melihat Queen
"Nama kakak Queen"
"Wah cantik banget, kaya orangnya hehe" mengeluarkan cengiran khas nya yang membuat siapapun ingin menggigit pipinya.
"Makasiii Raa, kamu juga cantik banget"
Rara tersenyum malu dipuji cantik serasa ingin terbang melayang ga Ra? Haha
"Eh broo" sapa Raga diikutin dengan Anggota inti The tiger lalu bertos ala lelaki
"Hai Queen" sapa Ardan melihat Queen,
"Hai ar"
"Kok Lo bisa disini Queen?" Tanya Raga heran
"Gue jemput" celetuk Gavin sedari tadi menyimak
Anggota the Tiger sontak saling pandang lalu "CIEEEEE" serempak mereka semua meledek
"Ada apa nich?"
"Ehem aroma aroma jatuh cinta"
"Mamam noh omongan sendiri"
"Kiw kiw"
Ledekan mereka saling saut menyaut membuat Gavin kesal
"Diem Lo pada! Gada cie cie an" sentak Gavin
Sontak mereka terdiam semua, mereka terkejut Gavin menyentak mereka.
"Kalau ga suka ngapain marah kan ya? Marah atau ehem gimana nih" tanya Keenan meledek
KAMU SEDANG MEMBACA
FATAMORGANA? [SUDAH TERBIT]
Dla nastolatkówSudah terbit di Penerbit Teori Kata Publishing! ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ Apa rasanya terlalu fatamorgana untuk kita bersama? Lalu mengapa takdir menciptakan rasa jika yang ada sebuah fatamorgana? Kita bisa bersama kan? Begitu banyak tany...