Happy reading!
Hujan deras turun di kota Jakarta membasahi jalanan raya, dan tentunya membasahi dua insan yang sedang menaiki motor ninja di tengah hujan hujanan membelah jalan raya
"Temenin gue ke toko bentar ya" ucap Gavin
"Hah? Kamu ngomong apa aku ga denger Vin" ucap Queen tak dengar di karenakan suara hujan dan beberapa suara kendaraan.
Gavin berdecak tapi tak urung ia kembali mengulang ucapannya dengan nada lebih keras "TEMENIN GUE KE TOKO DEPAN BENTAR" kata Gavin sambil teriak
"OKEY" ucap Queen sambil teriak juga
Setibanya di toko tersebut mereka memarkirkan kereta mereka lalu memasuki toko tersebut. Tampak kerutan di dahi Queensha. Seolah bertanya, ada apa ke toko ini?.
"Adek gue ultah"
Belum sempat Queensha bertanya, Gavin sudah berkata seperti itu dahulu, mungkin Gavin menebak isi pikirannya lewat raut wajahnya yang tampak seperti bingung? Pikir Queensha.
"Terus?" Queen bingung adeknya Gavin yang ultah mengapa dia yang di ajak ke toko ini.
Lagi lagi Gavin berdecak "Ck bantu gue pilihin kado yang bagus"
"Oh, adek kamu biasanya suka apa?"
"Barbie gitu si kalo gue liat"
"Oke ntar ya" Queen pergi ke rak sebelah kiri mencari mungkin keberadaan mainan yang menarik. Eum kalau diingat kembali, Queensha juga dulu suka Barbie. Dulu ia bermain Barbie bersama bapaknya. Tampak gurat sedih di raut wajahnya mengingat dulu.
"Awws" ringis Queensha.
Asik dengan lamunannya, Queensha tersandung sebuah kotak mainan. Tangannya terulur mengambil mainan tersebut untuk mengembalikan ke rak nya. Namun, jika di lihat mainan ini tampak bagus. Mata nya berkeliling mencari mainan yang sama, namun nihil. Ternyata mainan ini hanya tersisa satu.
Gadis itu berlari menghampiri Gavin sembari membawa mainan tersebut.
"Vin liat deh,kayanya ini gemes deh untuk adek kamu" ujar Queensha.
Kotak mainan Barbie itu tampak lumayan besar. Isinya juga lengkap dengan semua berwarna pink.
"Boleh, lucu juga. Yaudah ini aja" ujar Gavin mengambil alih mainan tersebut.
Mendapati respon Gavin yang baik, Queensha tersenyum kecil, saat Queen memutar kepalanya ke arah belakang ia melihat rak boneka yang gemess tanpa fikir panjang Queen izin pamit sebentar kepada Gavin.
"Aku kesana bentar ya" pamit Queen
"Hm,jangan lama"
"Iyaa Gavin" setelah itu ia langsung berlari ke arah boneka boneka tersebut
"Lucu banget boneka pinguin nyaa", Queen mengambil salah satu boneka itu lalu memeluk nya.Gavin melihat semua gerak gerik Queen lalu mem foto Queen dari belakang,ntah apa yang difikirkan Gavin hingga berniat fotoin Queen
Author juga gatau kenapa-_
"Pengen banget bonekanya tapi uang tabungan aku untuk beli hadiah ibu ulang tahun,foto aja deh sama bonekanya siapa tau kapan-kapan bisa beli boneka nya"- batin Queen
Sejenak Queen berfikir,siapa yang mau memfotoinya? Gavin? Yang bener aja tapii kan siapa lagi kalo bukan Gavin?, akhirnya dengan memberikan diri ia minta tolong pada Gavin.
"Vin tolong fotoin aku dong"
"Ck ribet Lo"
"Plissss" sambil mengeluarkan puppy eyes nya
"Dih so imut, najis iya" kata Gavin dengan sinis.
Queen tak ambil hati karna iya sudah terbiasa dengan kata kata kasar Gavin
"Ayo dong sekali aja" desak Queensha.
"Cepetan ga lama!"
"Iyaa"
Queen langsung ambil posisi dengan memeluk boneka pinguin. Dengan sigap Gavin mengambil foto Queensha.
Ckrek
"Nih" menyerah kan hp nya pada Queen
"Wah bagus banget hasil nya,ntar kirim dari wa aku aja ya Vin" ucap Queen sambil nyengir
Gavin hanya mendengus setelahnya mengangguk,lalu pergi ke kasir untuk membayar mainan untuk adek nya tadi
"Totalnya sembilan juta mas" ramah mbak kasir sambil senyum-senyum melihat ketampanan Gavin, setelah di beritahu harganya ia mengeluarkan blackard nya kepada Mbak kasir
"Terimakasih telah berbelanja di toko kami mas" ucap mbak kasir ramah dengan nada yang genit, melihat Mbak kasir seperti itu membuat Queen kesal tak sadar berdecak.
Mendengar suara decakan dari Queen,Gavin menoleh pada Queen yang sudah memasang muka cemberut.
"Lucu,pasti lagi cemburu ni bocah"-batin Gavin
Sedetik kemudian ia menggeleng "gue mikir apa anjir" pikir GavinSetelah membayar mainan tadi Queen langsung pergi ke luar toko dengan perasaan kesal dengan Gavin mengikuti dari belakang.
Skiiip
Mereka berdua kembali membelah jalan raya masih dengan cuaca yang hujan.
"Tumben nih bocah diem aja, masih cemburu kah?" Pikir Gavin heran karna biasanya Queen selalu mengoceh
"Rumah Lo dimana?" Tanya Gavin memulai pembicaraan
"Hah?" Teriak Queen
"RUMAH LO DIMANA?" teriak Gavin
"Selo dong gausah ngegas" ketus Queen
"Lah,sakit nih bocah salah Mulu gue anjir" batin Gavin
"Serah Lo,jadi dimana?"
"Itu kalau ada simpang empat belok kiri terus nanti ada jalan kecil sebelah kanan masuk aja" ucap Queen menjelaskan
Setelah di beritahu Gavin mengikuti arah jalan sesuai dengan penjelasan Queen.
"Pelosok banget rumah Lo" komentar Gavin.
Huft dasar ya Gavin, semua aja di komentarin. Author juga kesell.
"Iyaa gitu deh Vin" jawab Queensha kikuk.
"Eh Vin itu rumah ku yang ada pohon rambutan"
Gavin berhenti tepat di depan rumah Queen yang sederhana tidak mewah tidak juga kecil cukup adem karena ada beberapa pohon di depan rumah Queen.
"Makasih ya Vin, mau mampir dulu ga? Soalnya hujan deras banget" tawar Queen
Jdarrr Suara kilat bergemuruh
Halo gaes, gimana part ini? Jangan lupa vote yaa!
Lanjut ke part selanjutnya cimiw
KAMU SEDANG MEMBACA
FATAMORGANA? [SUDAH TERBIT]
Genç KurguSudah terbit di Penerbit Teori Kata Publishing! ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ Apa rasanya terlalu fatamorgana untuk kita bersama? Lalu mengapa takdir menciptakan rasa jika yang ada sebuah fatamorgana? Kita bisa bersama kan? Begitu banyak tany...