"Daisy itu melambangkan ketulusan dan kemurnian, oh ya Daisy juga bisa di lambangkan suatu yang abadi"
-Queensha Nursabrina AisyahHappy reading !♡
Sudah menempuh perjalanan yang panjang, Gavin dan Queensha masih senyap tak bersuara. Gavin dengan segala isi pemikiran nya sedangkan Queen yang tak tahan dengan keheningan ini.
"Vin?" Panggil Queensha memberanikan diri membuka suara.
"Hm"
"Eum kita mau kemana?"
Tak ada jawaban dari Gavin, ah Queensha menyesal bertanya. Mungkin memang sebaiknya ia diam saja.
Tetapi tak berselang lama ia menutup mulut, Gavin menghentikan motornya."Turun"
"Turun?" Beo Queensha sedikit lama berfikir, setelah beberapa detik ia baru sadar langsung Queensha turun dari motor Gavin.
"Ck lama" decak Gavin sembari menatap Queensha malas.
"Hehe maaf" cengir Queensha.
"Kita mau kemana? Kok berhentinya di pinggir jalan?" Tanya Queensha beruntutuan.
Gavin hanya menunjuk pinggir jalan dengan dagunya seolah menyuruh Queensha untuk melihat sampingnya.
Saat melihat sampingnya Queensha spechles, ia terpaku lalu melihat Gavin yang masih melihat Queensha.
Bagaimana tidak spechles dan terharu? Di samping nya ada taman bunga daisy. Queensha sangat menyukai bunga ini, rasanya bunga ini selalu menggambarkan perasaannya.
(Gambar dari pin)
"V-vin ini cantik banget" ujar nya dengan mata berbinar-binar.
Gavin tersenyum tipis "iya, kayak Lo" ujar nya sebelum pergi berjalan mendekati taman bunga tersebut. Queensha terkesiap mendengar jawaban Gavin. Pipi Queensha bersemu merah dengan senyum tertahannya.
"Salting nya di pending dulu, sini ikut gue"
"Ish mana ada salting" kilah Queensha, Gavin hanya diam sembari tersenyum miring. Melihat senyuman itu membuat Queensha semakin kesal, ia mendumel sembari berjalan mendekati Gavin.
"AAAAAA GAVIN INI CANT- hmmp" belum sempat Queen berteriak, Gavin menutup mulut Queensha dengan tangannya.
"Ish!" Desis Queensha setelah melepaskan tangan Gavin dari mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATAMORGANA? [SUDAH TERBIT]
Novela JuvenilSudah terbit di Penerbit Teori Kata Publishing! ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ Apa rasanya terlalu fatamorgana untuk kita bersama? Lalu mengapa takdir menciptakan rasa jika yang ada sebuah fatamorgana? Kita bisa bersama kan? Begitu banyak tany...