Happy reading!Keadaan kantin sangat riuh, banyak sorot mata melihat Bara dengan takjub. Jangan di ragukan, Bara memang maniss dengan kumis tipis nya itu.
"Eh siapa tu, manis banget"
"Kok bareng Queensha ya?"
"Btw mereka cocok loh"
"Gilak manis nya ga ketolong tu cowo"
"Kok bareng Queensha sih? Palingan Queensha Luan yang godain tuh"
Bara dan Queensha yang mendengar cibiran dengan mengatakan Queensha menggoda sontak berhenti. Sorot mata Bara menajam, lalu berbalik untuk berhadapan dengan siswi yang mencibir Queensha tadi.
"Godain-godain, kepala kau ku tempeleng sini! nyinyir kali mulut kau itu kayak gak pernah di ajarin" ujar Bara dengan pedas, bah keluar Medan nya we.
"Ya kan bener" jawab siswi itu dengan nyolot
"Bacot kau" balas Bara lagi, jangan lupa bahwa Bara memang cowo bermulut pedas.
"Udah sha, gausah di dengerin mulut cewe muka Pulu-pulu itu" ujar Bara, lalu menarik tangan Queensha menuju meja kantin.
Queensha hanya pasrah mengikuti Bara, ia jadi terkekeh mengingat ucapan Bara tadi.
"Kenapa ketawa?" tanya Bara saat mendengar Queensha terkekeh.
"Ngga, lucu aja sama logat kamu tadi" ucap Queensha sambil tersenyum geli, Bara yang di bilang lucu oleh Queensha menjadi salting sendiri, telinga nya menjadi merah menahan salting.
"Kok kuping kamu merah Bar?"
"Ngga papa, ini mau duduk dimana? Meja nya udah penuh" tanya Bara mengalihkan pembicaraan.
"Itu sama temen-temen aku aj-, eh gak jadi deh" ucap Queensha saat menyadari temannya berada satu meja dengan Gavin dkk.
"QUEENSHA DUDUK SINIII!!!!" teriak Acha dengan suara cempreng nya. Mereka yang berada di meja itu meringis malu.
"Bukan temen gue sumpah" ketus Reysa sambil menutup mukanya, menahan malu.
"Lo jangan teriak juga goblok" ucap Azkia seraya menggeplak kepala Acha.
"Tau nih yang, di liatin kita tuh" tambah Raga
"Oh jadi kamu bela mereka? Oke" ucap Acha ketus sambil mengelus kepalanya yang terkena geplakan tadi.
"B-bukan gitu tap-"
"Ck berisik, ajak tuh temen Lo udah karatan kaki nya berdiri disitu" decak Gavin, lalu melirik sekilas Queensha. Lalu seperkian detik ia tatapannya bertubrukan dengan Bara, sontak Gavin menatap dengan sinis dan tajam.
"Kenapa aku disinisin sama anak itu, ada bocor nya kurasa" Batin Bara
"Queen sini" panggil Reysa, Queensha segera melangkah menuju meja tersebut di ikuti Bara di belakangnya dengan perasaan sedikit ragu.
"Tapi aku sama Bara, gak papa?" Tanya Queensha minta izin.
"Gak boleh!" Jawab Gavin cepat.
"Gak papa kok, masih lapang juga nih bangkunya" serobot Devan membela Queensha, mendengar jawaban itu, Gavin menatap tajam pada Devan. Sang empu hanya mampu meringis lalu mengeluarkan cengirannya.
"Udah gak papa, duduk aja" celetuk Raga.
"Kalian udah pesen makanan?" Tanya Queensha setelah duduk di samping Bara. Mereka yang ada di meja menggeleng serentak.
"Yaudah gue pesenin aja" putus Bara
"Sadar diri juga" ucap Gavin tersenyum miring, Bara hanya menggerlingkan matanya malas.
"Bantu lah anjir satu orang, mana mungkin cukup dua tangan ni" ucap Bara, Devan menghela nafas pasrah. "Hm yaudah gue bantu, gue kan baik" ucap nya percaya diri.
"Eh gue baru tau, Lo nyinyir juga ya" ujar Acha
"Tapi rada lucu sama Lo" tambahnya lagi sambil tersenyum. Raga yang melihat itu tentu saja merasa panas.
"Yang" rengek Raga, sambil mendusel di bahu Acha.
"Becanda sayang" ujar Acha lalu mengusap rambut Raga.
"Iye, nyamuk doang kok gue" celetuk Ardan malas.
Devan yang sudah jengah dengan percakapan tak bermutu mereka hanya menatap datar, "jadi gak sat?" Ketus nya.
"Santai aja bro" saut Gavin, Devan hanya berdecak malas. Melihat Devan yang moodyan itu sudah mulai badmood, mereka langsung mengucapkan menu mereka.
Saat Devan dan Bara sudah pergi memesan makanan, Kia menggelengkan kepalanya sambil berdecak. "Ada ya cowok moodyan gitu" ujarnya.
"Ya ada lah, cowok kan juga ada perasaan njir" celetuk Ardan.
"Siapa yang bilang gak ada perasaan goblok"
"Nyenyenyeee" cibir Ardan.
"Eh tapi gue baru tau deh tuh anak baru ternyata cerewet juga ya, tapi emang lucu sih" ujar Acha, dua orang yang sedang berdebat tadi sontak langsung melihat Acha.
"Apa?" Tanya Acha saat melihat tatapan teman-temannya seolah mengintimidasi.
"Gue nanya doang woi, gak ada apa-apa astaghfirullah"
"Oh" sinis Raga, ia tak suka mendengar nama cowok lain terucap dari mulut gadisnya.
"Astaghfirullah, yaudah deh ngga-ngga" pasrah Acha, saat menyadari kekasihnya marah.
"Iya, dia lucu tau logatnya" celetuk Queensha
"Lucu gimana sha?" Tanya Reysa, oke sepertinya circle mereka akan memanggil Queensha tidak lagi dengan Queen tetapi mengikuti panggilannya Bara yaitu sha, menurut mereka jika di fikir-fikir rada ribet juga kalau di panggil Queen
Haduh, temenan udah lama. Nyadar nya malah
sekarang, terserah kalian aja deh- author"Tadi waktu aku mau ke kantin, ada yang cibir bilangin kalo aku yang deketin Bara duluan makanya Bara mau jalan bareng aku. Terus Bara marah, Bara bilang Godain-godain, kepala kau ku tempeleng sini! nyinyir kali mulut kau itu kayak gak pernah di ajarin," ujar Queensha menjelaskan sambil tekikik geli mengingat logat Bara.
"Lucu tauu" Tambah Queensha lagi. Anggota Tigerangers dan circle Daisy blue (circle nya Queensha) tertawa mendengar cerita Queensha, apalagi melihat Queen meragakan cara bicara Bara. Ardan sampai terbahak-bahak hingga keselek ludah nya.
"Nah mampus Lo, kurang kenceng ngakak Lo" ketus Kia lalu memberi Ardan air putih. Yang tersedia di meja Kantin.
"Ga lucu" ketus Gavin, tak tau mengapa mendengar Queensha bercerita mengenai Bara dengan excited membuat nya gerah.
"Caper doang itu" imbuh nya lagi.
"Cemburu ya cemburu aja sih" sinis Keenan membuat Gavin berdecih tak kalah sinis.
"Gak heran gayanya juga cool cool lucu gitu sha" celetuk Reysa membuat Keenan menggeram.
"Produk Medan memang gak usah di ragukan ngab" celetuk Bara dari belakang sambil membawa nampan berisi makanan mereka.
"Gaya Lo, ke PD an banget" ketus Keenan
"Lah, cewek Lo sendiri yang bilang gue begitu"
"Becanda doang, gak usah beperan!"
"Kalo gue baper gimana dong" balas nya santai, tapi mampu membuat Keenan menggeram lalu melihat Bara dengan tatapan tajam, seolah mengatakan habis Lo gue buat!
"Serem kali pawang nya Reysa, gak jadi deh. Baper sama Queensha aja" gurau Bara, Queensha yang duduk di samping hanya terkekeh kecil, ia tau itu hanya gurauan semata.
Mereka bercengkrama dengan santai, hingga tak sadar sepasang mata melihat Bara dengan tatapan tajam.
"Caper anjinggg!!!!!" Batin seseorang tersebut dengan kesal.
To be continued
Jangan lupa Vote yaa
See u!♡
KAMU SEDANG MEMBACA
FATAMORGANA? [SUDAH TERBIT]
Teen FictionSudah terbit di Penerbit Teori Kata Publishing! ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ Apa rasanya terlalu fatamorgana untuk kita bersama? Lalu mengapa takdir menciptakan rasa jika yang ada sebuah fatamorgana? Kita bisa bersama kan? Begitu banyak tany...