Happy reading♡!
Hari ini kelas XI-A1 kedatangan murid baru kedatangan murid baru lagi, kabar mengenai kedatangan murid baru sudah terdengar oleh para penghuni kelas XI-A1. Tentu saja mereka bersorak kegirangan, mereka akan memiliki teman baru lagi.
Jangan salah ya, kelas XI-A1 itu solid tanpa batas bro!!. Apalagi para ciwi-ciwi kelas XI-A1 yang sudah sangat antusias, kabarnya siswa baru itu lelaki. Para siswi sudah membayangkan apakah murid baru itu tampan? Kalau tampan bisa lah di gebet dikit, pikir mereka.Bel masuk sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu, namun guru dan murid baru itu belum juga datang. Para siswi sudah berkumpul di meja Mela, biang gosip di kelas XI-A1. Membicarakan mengenai siswa baru itu.
"Ah gila, kira-kira ganteng ga ya?"
"Kalo ganteng mau gue gebet deh"
"Eh gila Lo pada jangan berekspektasi tinggi woi, nanti ga sesuai nangis lagi"
"Aduh jangan gitu dong, firasat gue ni cowo pasti ganteng sih"
"Ah ga sabar"
Hm, seperti itulah pembicaraan mereka membahas murid baru itu. Tentu saja terkecuali Queensha dan sahabat-sahabatnya, mereka tampak acuh dengan kabar datangnya murid baru itu.
Selain datang nya murid baru, Kia dan Acha pun kini resmi menjadi siswa kelas XI-A1. Sebelumnya mereka memang berada di kelas XI-A2. Namun karena mereka tak ingin pisah dari dua sahabat nya, oleh sebab itu Kia dan Acha pindah ke kelas XI-A1.
Perpindahan kelas adalah urusan kecil, orang tua mereka berdua juga termasuk donatur sekolah ini. Jadi gampang saja."Alay banget njir" gumam Kia jengah.
"Tau tu, berisik banget"
"Ho'oh kayak ga pernah liat cogan di ANTARIKSA aja Cok"
"Hush, udah-udah biarin aja mereka" ucap Queensha menegur para sahabatnya yang mencibir teman sekelas mereka.
Mendengar teguran Queensha mereka hanya menyengir sambil menganggukkan kepala mereka patuh. Lalu tak berapa lama kelas terasa hening saat guru wali kelas mereka memasuki kelas.
"Selamat pagi anak-anak ibuu" ucap Bu Pinky, wali kelas mereka
"Pagii Bu"
"Hari ini kalian kedatangan teman baru, nak silahkan perkenalkan diri" ucap Bu Pinky mempersilahkan murid baru itu.
Siswa baru itu yang sedari tadi hanya diam berdiri di samping ibu Pinky, mulai membuka suara memperkenalkan diri.
"Nama gue Albara Geovano pindahan dari Medan. Salam kenal ya" ucap nya dengan senyum manis khas dirinya.
"Baik anak-anak ada yang mau di tanyakan?"
Siswi bernama Mela itu mengacungkan tangannya ke atas "Tutor jadi ayang kamu dong" ucap nya centil, sontak saja teman sekelas pada menyoraki nya.
"Wadaw, gak ada tutor sih kalo mau ya ayok lah gas aja aku ni" Jawab bara bergurau, hal itu membuat kelas semakin riuh.
"Eh, sudah-sudah kalian ini! Di kelas ini masih ada bangku kosong tidak?"
"Ada Bu, di sebelah Dafa"
"Yasudah, Bara silahkan duduk dengan Dafa. Dafa angkat tangan kamu!"
"Saya Bu" ujar Dafa sambil mengangkat sebelah tangannya. Langsung saja Bara melangkah kan kaki ke arah tempat duduk baru nya.
Setelah itu kelas XI-A1 melanjutkan jam pelajarannya.
*****
"QUEENSHA GUE DULUAN YA KE KANTIN, LAPER BANGET GA TAHAN" teriak Acha lalu mengacir pergi ke kantin tanpa menunggu jawaban Queensha.
Queensha hanya mampu menggelengkan kepalanya lalu melihat sahabat-sahabatnya yang masih disini ia mengernyit heran "kalian ga sekalian sama Acha?"
"Nungguin Lo aja"
"Aku masih lama, duluan aja gak papa"
"Serius Lo?, Mau nitip ngga?"
"Ngga, aku nanti nyusul kok" ujar Queensha meyakinkan sahabat-sahabatnya.
"Yaudah deh, kita Luan ya"
"Iyaa" jawab Queensha lalu kembali mengerjakan tugasnya. Queensha mendapatkan tugas tambahan untuk menambah nilai, sebenarnya tugas ini bagi yang mau saja. Dan ada tiga orang yang meminta tugas tambahan. Hanya ada Queensha, Gavin dan Bara anak baru itu.
"Eum, hai? Gue mau nanyak boleh gak?" Tanya Bara menghampiri Queensha.
"Oh iya, boleh kok" Jawa Queensha mempersilahkan
"Anu nomor sembilan itu kalo boleh tau caranya gimana ya? Gue lupa" ujar nya sambil meringis segan.
"Oh ini mah gampang, jadi nilai x nya itu kamu masukin aja nilai nya"
"Oh begituu"
"Iya, udah faham kan?"
"Dah, terimakaseh" ujar Bara dengan nada bercanda lalu menutup buku nya. Queensha terkekeh geli lalu mengernyit bingung, "loh bukunya kok di tutup?" Tanya nya.
"Iya, gue dan siap. Eloh udah siap beloomm" tanya nya sambil mengerjapkan matanya Sok imut, ia hanya bercanda.
Queensha tersenyum menahan tawanya melihat tingkah absurd teman barunya itu. Eh? Teman?.
Lalu ia mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Bara.Bara kembali ke mejanya meletakkan bukunya, berbeda dengan Queensha setelah menutup bukunya, ia menghampiri meja Gavin.
Gavin mendelik sinis melihat Queensha, jangan lupakan bahwa ia sedari tadi melihat interaksi Queensha dan Bara. Entah kenapa ia tidak suka melihatnya, apakah ia cemburu?. Tidak-tidak! Pikiran macam apa itu?! Gavin menepis pikiran itu dan menggeplak kepalanya sendiri, barangkali ia sedang melantur karna pusing memikirkan soal ini.
Queensha yang sedari tadi melihat Gavin mendelik sinis kearahnya, lalu melamun dan menggeplak kepalanya sendiri, membuat Queensha panik lalu menangkup pipi Gavin sambil mengeceknya, lalu melihat kepala Gavin yang tadi di geplaknya sendiri. Setelah di cek ternyata tidak ada apa-apa, Queensha bernafas lega. Gavin yang bingung dengan tingkah Queensha secara tiba-tiba hanya diam tak berkutik. Tapi merasa tak ada gerakan lagi, Gavin mendongak melihat Queensha. Dan terjadilah eyescontact dalam beberapa detik, lalu Queensha melepaskan tangannya dari wajah Gavin.
"Mau apa Lo?" Tanya Gavin ketus
"Kepala kamu gak papa kan?"
"Sok peduli, kan Lo udah cek sendiri tadi" jawabnya dengan sinis
"Kamu udah siap tugas nya?" Tanya Queensha mengalihkan pembicaraan.
"Hm" Dehem Gavin, Queensha hanya tersenyum menanggapinya. Oh ayolah ia sudah terbiasa dengan tingkah sinis Gavin. "Mau ke kantin bareng gak?"
"Gak! Pigi aja sana duluan" usir Gavin
"Serius?"
"Ck"
"Iya-iyaa, ini aku pergi duluan" pasrah Queensha lalu melangkahkan kakinya menuju kantin, namun belum ia menggerakkan kaki, tangannya di cekal lebih dulu oleh Bara.
"Boleh bareng? Gue gak tau kantin dimana" tanya Bara, Queensha hanya mengangguk. Bara melepaskan cekalannya lalu pergi bersama Queensha.
Tanpa mereka sadari, sedari tadi sepasang mata melihat mereka dengan sorot tajam sambil mengepalkan tangannya marah.
*****
Ah ya, ALBARA GEOVANO
Siswa baru pindahan dari Medan, Sumatra Utara
Lelaki dengan sikap Friendly dan ramah nya
Serta kumis tipis dan senyum manis nya
Membuat orang mudah menaruh hati padanya
Jangan lupa, ia juga orang yang bar-bar
Kalau sudah speak up, beuh pedes banget omongannya, nyelekit banget.
Bara juga orang yang emosional namun sedikit humorisTo be continued
Jangan lupa vomen ygy
See u!♡
KAMU SEDANG MEMBACA
FATAMORGANA? [SUDAH TERBIT]
Genç KurguSudah terbit di Penerbit Teori Kata Publishing! ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ Apa rasanya terlalu fatamorgana untuk kita bersama? Lalu mengapa takdir menciptakan rasa jika yang ada sebuah fatamorgana? Kita bisa bersama kan? Begitu banyak tany...