Happy reading!
Empat gadis memakai seragam putih abu sedang berjalan di koridor dengan menggendong tas sekolah mereka di punggungnya, bel pulang sekolah memang sudah berbunyi lima menit yang lalu tetapi mereka baru keluar kelas dikarenakan mengerjakan ulangan yang belum selesai. Alhasil mereka pulang sedikit telat dari siswa yang lain.
"Queen tadi Lo ngomong apaan sih sama Gavin?" Tanya Reysa sambil berjalan dengan menggendong tas sekolah nya.
"Iya, kayanya penting banget ya sampe si Gavin mau nya berdua aja ehemm" ledek Acha sambil memakan Permen yang baru saja dia beli di kantin.
"Dia cuma nanya tadi" ucap Queen dengan malas
"Tanya apaan dah serius banget kayaknya" celetuk Reysa
"Dia nanya kenapa aku kayak menghindari dia gitu" jawab Queen
"Terus kenapa lo lesu? Tadi pas masuk kelas juga mata Lo sembab" Ucap kia dengan muka datarnya. Sedari tadi ia memang menyimak percakapan sahabat nya, tapi ia merasa ada yang ganjel setelah Queen bertemu dengan Gavin tadi. Kia memang terlihat diam tapi ia selalu memantau sahabat sahabatnya.
Queen termenung sejenak lalu menjawab "gak papa" dengan lesu.
Kia menyipitkan matanya ke arah Queen, memicing curiga pertanda ia tak percaya dengan ucapan Queen. Lalu menghela nafas, "yaudah nanti kalau udah tenang ceritain aja, gue tau pasti ada sesuatu dan sekarang Lo butuh waktu sendiri dulu" ucap kia sambil merangkul pundak Queen.
Queen tersenyum kecil "makasih ya" ucap Queen terharu, sahabatnya selalu bisa mengerti keadaannya.
"Sama sama" ucap kia lalu memeluk Queen sekilas
"Sweet banget si, tapi kitanya ga di ajak" murung Acha berpura-pura merajuk.
Kia hanya mendengus lalu merentangkan tangannya "Iya deh sini sini pelukan" ucap kia, lalu Reysa, Queen dan Acha beranjak memeluk Kia. Ah mereka seperti Teletubbies.
"Udah udah, gue mau pulang sama Keenan takut kelamaan nunggu dianya, btw kalian pulang naik apa nih?" Tanya Reysa usai acara berpelukan.
"Gue di jemput" ucap kia
"Kalo gue sama ayang Arga dong" ucap Acha sambil menyengir kuda.
"Dih si bucin Lo mah" ucap kia sambil menoyor kepala Acha pelan.
"Sirik Lo iewh"ucap Acha meledek yang di balas dengusan oleh Kia.
Kia melihat ke arah Queen yang sedari tadi hanya diam "Lo naik apa Queen?" Tanya Kia membuyarkam lamunan Queen.
"Di jemput ibu atau naik angkot aja sih" jawab Queen seadanya.
"Oh oke, gue Luan ya girls" celetuk terburu-buru saat melihat Keenan berdiri tak jauh di depan nya.
"Iya sa"
"Gue juga mau Luan ah soalnya ayang Arga udah nunggu juga hehe, bye beb muach" ucap Acha sambil kiss bye ke arah Queen dan Kia lalu pergi menghampiri kekasihnya.
Melihat dua temannya yang bucin itu, Queen dan Kia hanya menggeleng kecil lalu terkekeh. "Duo bucin dasar" ucap Queen. Membuat Kia menoleh ke arah Queen lalu mengangguk "iya, ntar Lo juga bakal gitu" ucap kia dengan senyum samar.
"Maksudnya?" Tanya Queen tak faham. Kia hanya menggeleng kecil lalu menarik tangan Queen menuju gerbang sekolah menunggu jemputan.
Sesampainya didepan gerbang sekolah, tampak mobil putih menunggu. Tak banyak berfikir kia Langsung memasuki mobil tersebut karena memang itu mobil jemputan nya. Sebelum masuk ia menawarkan Tebengan kepada Queen, yang di tolak oleh Queen beralasan ibu nya sudah menjemput dirinya.
"Yaudah kalo gitu, gue duluan gak papa kan?" Tanya Kia
"Iya kia, gak papa kok. Hati hati di jalan ya" ucap Queen meyakinkan kia.
"Iya, bye" ucap kia sambil melambaikan tangan kepada Queen, begitu juga dengan Queen.
Setelah mobil Kia melaju pergi dari lingkungan sekolah, Queen kembali melihat layar handphone nya mencari tau apakah ibu nya menjemput atau tidak. Sebenarnya ia tadi berbohong perihal ia di jemput ibu nya tadi, Queen hanya tidak mau merepotkan kia, terlebih arah rumah mereka berbeda.
Ting
Bunyi notifikasi di handphone Queen, dengan segera Queen membuka notifikasi tersebut.Ibu negara
Aisyah, ibu sedang tidak enak badan
Kamu naik angkutan dulu bisa nak?
14.40Iya Bu, gak papa
Ibu udah minum obat?
Ibu mau dibawain apa?
14.40Udah nak
Gak usah Syah
Kamu pulang nya hati hati ya
14.41Iya ibu
14.41
ReadSetelah percakapan singkat dengan ibunya melalui pesan, Queen mengantongi handphone nya lalu menunggu angkutan umum.
"Huh panas banget, jam segini ada angkut ga ya?" Keluh Queen.
"Atau jalan sampai simpang aja ya, biar lebih gampang dapet angkut" fikir Queen, lalu mulai melangkahkan kaki nya menuju simpang empat, tempat nya tidak begitu jauh dari lokasi sekolahnya. Maka dari itu ia memutuskan untuk jalan sampai simpang empat itu.
Baru beberapa langkah ia berjalan, seseorang mengklaksonnya dari belakang membuat langkahnya terhenti lalu menoleh ke arah belakang.
"Eh kamu?" Kaget Queen
To be continued
Jangan lupa vote ygy
KAMU SEDANG MEMBACA
FATAMORGANA? [SUDAH TERBIT]
Teen FictionSudah terbit di Penerbit Teori Kata Publishing! ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ Apa rasanya terlalu fatamorgana untuk kita bersama? Lalu mengapa takdir menciptakan rasa jika yang ada sebuah fatamorgana? Kita bisa bersama kan? Begitu banyak tany...