Happy reading!
"Ensha!"
Sang pemilik nama yang merasa di panggil menoleh pada seseorang yang memanggilnya. Memangnya siapa lagi yang memanggilnya dengan ensha? Tentu saja Gavin.
"Iya pin?" Sahutnya dengan senyum manis.
Inti tigerangers dan sahabatnya Queensha sedikit speechless dengan interaksi mereka. Seperti sedikit lebih, dekat?.
Uhuk
Ardan tersedak ludahnya sendiri. Saat ikut terkejut melihat interaksi dua orang yang dulu nya terasa jauh. "Anjir udah ada nama panggilan gileee" ledek Ardan.
"Ehm ehm jadi pertanda apakah ini?" Celetuk Devan ikut meledek.
"Bacot Lo berdua, cabut Lo pada!" Ketus Gavin merasa terganggu.
"Sha sejak kapan Lo Deket sama nih orang? Bukannya dia anti banget ya sama Lo?" Bisik Reysa pada sahabatnya.
"Lo utang penjelasan" ujar Kia.
"Sstt gak ada apa-apa kok" bisik Queensha yang hanya di dengar oleh Sahabat-sahabatnya yang berada disampingnya.
"Yang bener" ujar Acha ikut meledek.
"Muka Lo udah ga jelek kayak tadi. Udah baikan Lo?" Tanya Kia
"Hehe udah" jawab Acha cengengesan.
"Yuk yang pulang" ajak Raga pada kekasihnya.
Ya, di rooftop tadi mereka memang berbincang perihal yang membuat mereka ribut. Tetapi tak lama mereka sudah baikan seolah tak terjadi apa-apa sebelumnya. Memang duo bucin dasar!
"Iya deh yang udah baikan" celetuk Ardan.
"Gak galau lagi Lo?" Tanya Keenan bermaksud mengejek.
"Dah siap cemburu nya?" Tambah Gavin ikut mem-bully sahabatnya. Bully-an bercanda ya guys.
"Bacot" ketus Raga.
Mereka semua tertawa lepas melihat reaksi kesal Raga.
"Siapa tau Lo masih galau terus nonjok si Gavin" sindir Devan membuat Raga langsung menatap Gavin tak enak.
"Vin sorry gue kemaren-"
"It's oke, santai"
Raga hanya mengangguk lalu menarik tangan Acha pergi. Sebelum ia benar-benar pergi Raga berbisik pada Gavin. "Lancar ya bro pdkt nya, tiati ada Bara" setelah membisikkan kata-kata tersebut ia langsung mengacir pergi takut di amuk Gavin.
"Sialan" gumam Gavin.
"Ayo pulang" ujar Keenan pada Reysa kekasihnya dengan datar. Biasalah namanya juga tembok berjalan.
"Yuk" girang Reysa lalu memeluk Kia dan Queensha. "Bye bye sayang sayang nya aku. Muach" membuat kiss bye pada sahabatnya. Lalu pergi dengan Keenan.
"Lo pulang bareng gue" ujar Devan seolah tak terima penolakkan.
"Dih, mana mau gue jalan bareng buaya kek Lo" balas Kia sinis sambil melihat Devan dengan raut muka seolah jijik.
"Sama gue aja Ki" celetuk Ardan.
"Ki ka Ki ka Ki Lo pikir gue-"
"Kaki" balas Ardan cepat sambil tertawa puas.
"Udah deh Lo mau pulang bareng siapa kalo ga sama gue? Sama Devan Lo kagak mau"
"Eum" gumam Kia dengan raut wajar berpikir.
"Sok mikir bocah, cepetan goblok"
"Maksa Lo babi!" Ketus Kia, tapi setelah mengucapkan kata tersebut ia ikut menghampiri Ardan mengikuti ke arah parkiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATAMORGANA? [SUDAH TERBIT]
Teen FictionSudah terbit di Penerbit Teori Kata Publishing! ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ Apa rasanya terlalu fatamorgana untuk kita bersama? Lalu mengapa takdir menciptakan rasa jika yang ada sebuah fatamorgana? Kita bisa bersama kan? Begitu banyak tany...