Happy reading !♡
Bermasalah dengan anggota gue,
Artinya mengibarkan bendera
Permusuhan dengan gue. Darah harus
Di balas dengan darah.
-Narendra Gavin ArdiansyahDi pertengahan jalan menuju markas, lelaki yang di telfon tadi memberhentikan motornya di pinggir jalan ketika melihat gadis yang tak asing di matanya.
Ia masih enggan untuk turun dari motornya, hingga lelaki dengan kaos hitamnya mengamati gadis di depannya. Tampak gadis itu membawa totebag di tangannya, tidak tau kemana tujuan gadis itu. Tampak gadis itu celingak-celinguk seperti menunggu sesuatu, hingga mata gadis itu tak sengaja menatap lelaki yang sedari tadi melihatnya.
"Gavin?" Panggil Queensha ragu, lelaki yang di panggil tampak tersentak.
Setelah di yakinkan nya bahwa lelaki itu memang Gavin, dengan segera Queensha berlari menghampiri Gavin.
"Gavin, ini jaketnya yang kamu pinjemin kemarin. Makasih ya" ujar Queensha dengan menyodorkan jaket Gavin.
Tangan Gavin terulur menerima. "Sama-sama" ucapnya.
Mereka masih sedikit canggung, perihal kejadian setelah futsal tadi. Mereka masih sama-sama terluka.
"Lo mau kemana?" Tanya Gavin, ia sudah menahan egonya untuk tidak bertanya. Tetapi rasa penasarannya lebih besar.
"Mau kerumah Kia. Ada urusan, sekalian niatnya tadi mau nitipin jaket kamu" balas Queensha.
Gavin mengernyit bingung, "Kenapa gak langsung sama gue?"
"Kayaknya aku besok gak datang, makanya mau aku titipin. Eh rupanya ketemu sama kamu disini"
Lelaki tersebut mengangguk mengerti, sebenarnya ia masih ingin bertanya kenapa Queensha tak datang besok. Tapi masih enggan bertanya lebih.
"Yaudah kalau gitu, gue cabut luan. Lo hati-hati" ujar Gavin, lalu menancapkan gas motornya sebelum Queensha menjawab.
Sebenarnya masih banyak tanya di benak Gavin, ia juga ingin mengantarkan Queensha. Tapi mengingat Tigerangers sedang menunggu nya, ia tak bisa berlama-lama. Dan mengingat tadi siang, rasanya ia sedikit emosi.
Berbeda dengan Queensha yang menatap punggung Gavin dengan sendu, ia masih kecewa mengingat Gavin berpelukan dengan salsa. Ia sendiri juga bingung dengan dirinya, ia tak pantas menimbulkan perasaan cemburu.
Melihat ojek lewat di depannya, dengan segera ia berhentikan mang ojek nya. Tujuannya ke rumah Kia. Mereka berempat memang sudah ada janjian ingin mengumpul di rumah Kia.
********
Baru sampai di markasnya, Gavin memarkirkan motornya. Sudah banyak motor anak Tigerangers yang sudah terparkir.
Ketika Gavin masuk ke dalam markas, dengan sekejap keadaan senyap. Bahkan aura yang di pancarkan Gavin mencekam, sehingga beberapa anggotanya sedikit bergidik ngeri.
"Udah kumpul semua?" Tanya Gavin.
"Udah bos" ujar seluruh anggota Tigerangers dengan serentak.
"Ada saksi dalam kejadian tadi? Gue gak mau gegabah." Ucap Gavin dengan nada rendah.
"Gue gak tau kejadian awalnya gimana bang. Tapi waktu gue datang, anak leon's udah pada mau cabut dan Oji udah terkapar." Celetuk Bobi yang tadi menelfon Gavin.
Gavin mengangguk singkat, "Siapa yang jaga Oji di rumah sakit?"
"Gery bang" jawab Boby.
"Keadaan Oji lumayan parah Vin" celetuk Cakra.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATAMORGANA? [SUDAH TERBIT]
Teen FictionSudah terbit di Penerbit Teori Kata Publishing! ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ ★✿ Apa rasanya terlalu fatamorgana untuk kita bersama? Lalu mengapa takdir menciptakan rasa jika yang ada sebuah fatamorgana? Kita bisa bersama kan? Begitu banyak tany...