Bagian 5

25 4 0
                                    

"Gue Sybil."

*

Mentari Harapan adalah panti asuhan kedua yang Sybil dan Reo kunjungi sepulang sekolah hari ini. Sesuai info yang Sybil beri pada Reo tadi malam lewat whatsapp, acara baksos yang diwakilkan oleh mereka berdua secara mendadak mengalami perubahan. Mulai dari waktu pelaksanaan hingga sasaran baksos.

Sambi mengambil barang yang Sybil bawa, Reo memberi saran pada Sybil. "Lo jangan bawa yang berat-berat. Lo bawa aja yang sekiranya enteng."

Barang berupa kardus berisi makanan tadi memang cukup berat. Tetapi Sybil masih kuat untuk membawanya. Jadi bukan masalah juga jika Sybil tetap membawanya. "Gue kuat kok." Sybil mengambil kembali barang yang tadi Reo ambil darinya.

Namun Reo tidak membiarkannya. Bagaimana pun barang ini tetap berat. Dan ia tidak akan membiarkan Sybil membawa barang-barang yang berat. "Masih banyak kok, tuh." Reo menunjuk barang-barang kecil yang masih tersisa di mobil dengan dagunya.

Sybil menyerah. Jika adu tenaga, ia memang bisa dipastikan kalah dari Reo. Ia pun kembali ke mobil, membawa plastik berisi makanan yang tentunya punya masa lebih ringan.

Semua bantuan sosial mulai dari uang tunai, makanan matang, makanan belum matang, serta kebutuhan lain sudah tersalurkan dan tepat sasaran. Bantuan ini merupakan hasil penggalangan dana yang sekolah lakukan beberapa hari lalu. Untuk SMA Patriot, memang sudah sering melakukan hal-hal sosial seperti ini. Karena kakek Sybil dulunya pernah hidup sebagai anak yatim, makanya ia selalu mengingatkan pada Sybil khususnya, serta pada seluruh warga SMA Patriot umumnya, agar selalu berbagi pada orang yang membutuhkan.

Oh iya, belum tau ya, kalau Sybil itu merupakan cucu pemilik yayasan SMA Patriot? Makanya tidak heran jika ia termasuk dalam jajaran cewek populer, sebab selain wajahnya yang cantik, background keluarganya juga menjadi pendukung akan popularitasnya.

Setelah menyelesaikan tugas baksos, Sybil bersama Reo pun segera berpamitan pada pengurus panti serta anak-anak yang menyambut kedatangan mereka dengan senyum merekah. Selanjutnya, mereka pulang dengan menggunakan mobil yang sama, mobil milik Reo.

"Mau mampir makan dulu?" Reo menawarkan pada Sybil begitu mobil sudah melaju kurang lebih 500 meter dari panti asuhan.

"Gue pengen makan sushi."

Satu mobil dan makan berdua, merupakan dua hal yang sudah sering Reo lakukan bersama dengan Sybil. Tepatnya sejak keduanya menginjak kelas 11, di mana saat itu mereka berada dalam kelas yang sama. Dari yang semula hanya tau sebatas nama, mereka jadi terlihat lebih dekat. Tidak jarang, mereka sering digosipkan dan digadang-gadang akan menjadi pasangan fenomenal di SMA Patriot.

*

Seperti yang sudah-sudah, keesokannya nama Sybil dan Reo kembali menjadi bahan perbincangan. Alasannya, karena ada yang memergoki mereka tengah makan berdua di resto Jepang. Hal itu seolah makin memperkuat dugaan bahwa keduanya memang memiliki hubungan spesial, tidak hanya sebatas teman seperti yang kerap mereka katakan pada orang-orang.

Dan di saat panas-panasnya teman-teman sekelas Sybil membahas gosip itu, muncul seorang cowok yang membuat perhatian mereka buyar seketika.

"Sst, itu Tenggara dari kelas 12-4 bukan sih?" bisik seorang cewek pada temannya.

"Iya, itu Gara. Anjir, ganteng banget ternyata." Bisik seorang cewek lainnya tanpa bisa menutupi kekagumannya.

"Cewek yang kata lo namanya Sybil, kelas apa dia?" tanya Tenggara sambil menoleh ke belakang.

Teagan yang siap merebahkan kepala ke atas meja jadi batal. Ia pun menyeringai, "Lo beneran naksir sama dia?"

"Kelas apa dia?" ulang Tenggara tanpa memedulikan seringai Teagan.

sheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang