"Gara nggak cerita apa-apa ke lo?"
*
Keyra benar-benar menyesal sekaligus merasa dirinya adalah orang paling bodoh sedunia. Bisa-bisanya dirinya harus disadarkan oleh Teagan, cowok yang ia anggap aneh, atas apa yang sudah Sybil lakukan kepadanya Padahal yang teman Sybil adalah dirinya, bukan Teagan. Tapi kenapa dirinya sendiri malah tidak bisa melihat semuanya? Karena itu, Keyra perlu untuk bertemu dan berbicara langsung dengan Sybil.
Membuat janji dengan Sybil di luar jam sekolah sangatlah sulit. Sybil hanya akan keluar rumah jika ada urusan mendesak. Kalau pun dulu Sybil sering ketahuan makan bersama dengan Reo, pasti bukan karena sengaja keluar 'buat makan'. Pasti ada alasannya dulu kenapa, lalu mampir makan.
Makanya tidak heran, sebagai teman, Keyra dan Sybil jarang sekali hang out bersama. Tapi kali ini, beruntung Keyra berhasil membawa Sybil keluar dari rumah. Dan di café Quoss ini, mereka bertemu.
"Rame banget." komentar Sybil sambil menoleh ke arah satu spot yang paling ramai di café ini. Yaitu arena bermain billiard. Komentar Sybil secara tidak langsung meluruhkan dinding es yang tercipta sejak keduanya sampai di tempat ini beberapa menit yang lalu.
Keyra tidak tau harus memulai dari mana. Sedangkan Sybil hanya diam menunggu sampai mungkin Sybil jengah sendiri hingga ia berkomentar seperti tadi.
"Miro lagi main." Keyra menanggapi.
"Hm? Miro? Siapa?" Sybil bertanya.
"Masa lo nggak tau? Cucu keluarga Mahameru yang paling muda."
Sybil menggeleng. "Seinget gue, pas gue ikut kakek gue dinner sama neneknya, cuma ada Haga. Jadi gue pikir cucunya cuma Haga."
Keyra meringis dalam hati. Memang beda ya, circle keluarga old money. Keyra saja hanya sekedar tau nama Miro dan Haga, sedangkan Sybil sudah pernah makan bersama dengan salah satunya meski hanya untuk urusan pekerjaan orang tua mereka.
Sybil kembali menatap Keyra lurus. Sepertinya pemanasannya sudah cukup. Ia pun langsung ke inti pembicaraan, "Lo mau bahas soal kemaren?"
Keyra terkesiap dengan kecepatan Sybil mengubah topik. "A-anu... Itu..."
"Sangat disayangkan kejadian kayak kemaren bisa terjadi." Sybil memotong.
Mulut Keyra langsung tertutup rapat.
"Tapi ada baiknya sih, lo jadi paham kenapa gue berbuat kayak gitu."
"Maafin gue." Keyra segera meminta maaf.
Sybil diam. Memperhatikan temannya yang tengah menunduk dengan kesepuluh jari yang saling terkait.
"Gue bener-bener minta maaf karena kebodohan gue. Bener kata Teagan, otak gue nggak nyampe, sampe gue nggak bisa mikir sejauh itu."
Sybil masih diam. Menyimak.
"Gue udah marah-marah sama lo. Gue udah maki-maki lo. Bahkan gue sempet jadiin lo target perundungan anak-anak sekolah. Gue bener-bener minta maaf. Gue menyesal." Suara Keyra mulai bergetar. "Kalo lo mau marahin gue balik, gue terima, Bil. Kalo lo mau maki-maki gue, gue juga bakal terima, Bil. Gue emang pantes dapetin itu setelah apa yang udah gue lakuin ke lo." benar saja, Keyra menangis. Dan ia tunjukkan wajahnya itu kepada Sybil dengan menyingkirkan rasa malunya yang luar biasa.
"Biar apa?" Sybil menyahut singkat.
"Biar... lo mau maafin gue..."
Sybil menghembuskan nafas. "Kalo gue marahin lo balik, maki lo balik, terus lo pikir gue bakal maafin lo, gitu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
she
Teen Fiction(COMPLETE) Alih-alih "move on", Tenggara malah bertemu dengan seorang gadis yang sama persis dengan dia. Begitu mirip, sampai Tenggara nyaris tidak bisa membedakan dia dengan dia yang pernah hidup di masa lalunya.