Bagian 41

5 1 0
                                    

"Jadi gue mohon, pertanggung jawabkan itu dengan baik."

*

Ada yang berbeda dari Keyra yang tak Sybil tau sejak kemarin atau lebih tepatnya sejak Keyra pingsan karena menstruasi hari pertama. Tanpa pamit, Keyra tau-tau sudah tidak ada di UKS saat Sybil kembali dari toilet. Besoknya, ketika ditanya kenapa Keyra pergi tanpa memberi tahunya, Keyra hanya bilang, "Oh" tanpa penjelasan apa pun. Tak hanya itu, Keyra juga terlihat begitu jelas menjauhi Sybil. Saat Sybil baru akan mengajaknya bicara, Keyra pura-pura sibuk atau sengaja memalingkan muka ke arah lain. Bahkan Keyra terang-terangan lebih memilih pergi ke kantin dengan teman sekelasnya yang lain, mengabaikan ajakan Sybil begitu saja.

Sybil jadi bingung, apa yang salah dengan Keyra? Ah, bukan. Apa yang salah dengannya, sehingga Keyra seperti itu kepadanya?

"Bil!" ketika sedang bingung memikirkan Keyra, muncul Reo yang baru keluar dari kelasnya. Cowok itu berjalan pelan menghampiri Sybil yang juga tengah berjalan pelan dari arah kelasnya.

Sybil hanya menghentikan langkahnya tanpa membalas sapaannya atau sekedar memberi cowok itu senyum. Ia tak bisa melakukannya karena kepalanya sibuk memikirkan Keyra.

"Udah makan?" tanya Reo setelah sampai di tempat Sybil.

"Udah." Sybil menjawab cepat tanpa sempat berpikir.

"Oh. Terus ini lo mau ke mana?"

"Toilet." Lagi-lagi Sybil menjawab cepat tanpa berpikir.

"Gue anter ya?"

"Nggak usah." Setelahnya, Sybil kembali berjalan dengan langkah cukup cepat, meninggalkan Reo di belakang.

Reo hanya menghembuskan nafas sambil tersenyum tipis. Ia pikir, setelah kejadian kemarin, Sybil akan terbuka padanya. Tapi... Tidak apa. Setidaknya sekarang Sybil sudah mau kembali berbicara kepadanya. Hanya butuh waktu dan kesabaran untuk benar-benar membuka hati Sybil untuknya.

Jawaban cepat tanpa berpikir Sybil rupanya hanya sebuah kebohongan yang Sybil buat. Kenyataannya, ia belum makan setelah sarapan tadi pagi. Lagi, ia tidak hendak ke toilet, melainkan pergi ke perpustakaan untuk bisa fokus memikirkan perubahan sikap Keyra yang mendadak kepadanya.

"Lagi ada yang dipikirin?"

Pertanyaan itu membuat fokus Sybil pecah. Sybil menoleh, di samping kanan duduk seorang Tenggara tengah memperhatikan dirinya. Sybil cukup terkejut, karena seingatnya, tadi tempat itu kosong. "Sejak kapan lo di sini?"

Tenggara menggumam. "Seberat itu yang lagi lo pikirin?" alih-alih menjawab pertanyaan Sybil, Tenggara kembali bertanya.

Sybil membuang muka sambil menghembuskan nafasnya cukup kasar. Melihat Tenggara saat ini hanya mengingatkannya dengan dialog yang terjadi antara dirinya dan Reo kemarin di UKS. Di mana hal itu, masih membuat Sybil tak nyaman. Karenanya, Sybil putuskan untuk pergi saja dari tempat itu.

"Mau ke mana?" tanya Tenggara cepat begitu melihat Sybil berdiri dari duduknya.

"Kelas." Jawab Sybil sambil berjalan.

Namun langkahnya berhenti ketika Tenggara memanggil namanya, "Sybil,"

Entah benar atau tidak, Sybil rasa ini adalah pertama kalinya cowok itu memanggil dirinya dengan namanya sendiri. Sybil sampai tidak percaya hingga ia membalikkan badan.

"Kenapa kaget? Nama lo Sybil kan?" tanya cowok itu sambil menengadah menatap wajah Sybil yang lebih tinggi darinya yang masih duduk di kursi perpustakaan.

"Lo... Kesurupan?" Sybil jadi merinding, jangan-jangan iya lagi, cowok itu kesurupan hantu penunggu perpustakaan yang katanya sering berkeliaran di hari-hari tertentu.

sheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang